Rabu, 07 Mei 2014

3 Hal yang perlu diketahui dalam perawatan burung anis kembang


Anis kembang
Kenali karakter anis kembang agar selalu dalam 
performa terbaiknya.
-
Hal pertama:
Tahapan-tahapan suara burung anis kembang
Burung anis kembang jantan cenderung akan berbunyi jika sudah mencapai birahi, yang diawali dengan ngeriwik dalam posisi paruh terbuka.
Setelah itu, anis kembang ngeplong sesekali, kemudian mulai bersuara ngeplong lebih rajin, terutama pada waktu dinihari (pengembunan), pagi hari, dan sore hari. Jika semua tahapan itu terlewati, barulah burung mencapai kondisi ngerol alias sudah  mapan.
Namun yang patut diperhatikan dalam tahap-tahap perkembangan suara anis kembang adalah memberi pola perawatan dan pemberian pakan yang tepat. Sebab setingan harian yang kurang tepat bisa membuat burung banyak tingkah, cenderung ngeriwik terus (ogah ngeplong), apalagi ngerol, meski sebelumnya sering bersuara ngeplong atau bahkan ngerol.
Hal kedua:
Burung jantan mudah ngeplong setelah mabung pertama
Mabung merupakan proses alami bagi semua unggas, termasuk burung. Masa mabung, terutama mabung pertama, selalu terkait dengan masa peralihan dari fase remaja ke fase dewasa.
Setelah mabung pertama, beberapa jenis burung kicauan akan lebih mudah mencapai kondisi top form (pada murai batu justru setelah mabung ketiga atau keempat). Untuk mengetahui bagaimana pengaruh masa mabung terhadap penampilan burung kicauan, silakan lihat kembali di sini.
Selama ini beredar anggapan di kalangan pecinta anis kembang, bahwa setelah burungnya melewati masa mabung pertama, maka saat itu merupakan waktu penentuan apakah burungnya berjenis kelamin jantan atau betina.
Sebagian besar anis kembang diyakini berjenis kelamin jantan jika dia sudah belajar ngeplong sekitar 1-2 bulan setelah mabung pertama. Namun jika burung tersebut memiliki kualitas bagus, misalnya pengaruh dari indukan yang bagus, maka dalam waktu 3 minggu setelah mabung pertama akan lebih rajin dengan suara ngeplongnya.
Selain itu, pascamabung pertama merupakan saat yang tepat untuk mulai memberikan perawatan harian yang diinginkan atau disesuaikan dengan setingannya.
Hal ketiga:
Bentuk tubuh dan karakter burung

Selama ini, kriteria anis kembang yang banyak dicari adalah memiliki bentuk tubuh proporsional: langsing, panjang, sayap turun ke bawah.
Bentuk tubuh seperti itu dipercaya sebagai pertanda burung lebih mudah berbunyi ngeplong atau bahkan pernah ngeplong atau ngerol.
Bentuk tubuh langsing juga memudahkan anis kembang menampilkan gaya khasnya saat bersuara ngerol, atau lebih dikenal dengan istilah gaya nyendok.
Anis kembang
Anis kembang yang gemuk (kiri) tidak akan tampil 
semaksimal burung yang langsing.
-
Sebagian dari Anda mungkin pernah atau sering melihat burung anis kembang yang memiliki bentuk tubuh terlalu gemuk. Kesan pertama yang terlihat adalah burung berjenis kelamin betina, meski sebenarnya tak selalu demikian.
Anis kembang memang mudah mengalami kegemukan, terutama pada burung yang masih dalam kondisi bakalan. Penyebabnya tidak lain pola perawatan yang kurang tepat.
Masalah yang paling umum adalah pemberian pakan buah yang tidak bervariasi. Misalnya, burung hanya diberi pisang saja setiap hari, tanpa pernah diselingi jenis buah lainnya. Begitu pula dengan perawatan mandi dan penjemurannya.
Anis kembang yang gemuk cenderung bersuara ngeriwik. Selain itu, burung cepat lelah, sehingga tak bisa bekerja secara maksimal.
Untuk mengatasi burung yang kegemukan, kita bisa melakukan treatment khusus selama beberapa pekan. Misalnya memberikan buah yang bervariasi, kroto dan cacing diberikan setiap hari, jangkrik dikurangi, dan mandi malam secara teratur.


Sumber : http://omkicau.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar