Selasa, 09 Desember 2014

Manfaat pengembunan untuk burung kicauan

Kita sering mendengar istilah pengembunan pada burung, bahkan sebagian kicaumania sudah melakukannya. Sebenarnya, apa sih tujuan atau manfaat atau pengembunan untuk burung? Pada dasarnya, ini merupakan salah satu upaya kita untuk menciptakan suasana yang menyerupai kondisi burung di alam liar. Oke, kita akan mengupasnya secara lebih mendalam di sini.
cendet dijemur
Penjemuran menjadi momen terbaik untuk 
memantau perilaku cendet. (Foto: Agrobur)
Dalam kehidupan ini, awal dari suatu hari ditentukan oleh waktu subuh atau fajar. Itulah saat matahari mulai terbit dari ufuk timur.
Begitu terlihat fajar mulai menyingsing, terlihat semburat kuning atau oranye, burung-burung di alam liar mulai riuh. Mereka, tak peduli apa spesiesnya, akan berkicau bersahut-sahutan. Kicauan burung di waktu subuh dikenal dengan sebutan dawn chorus.
Lalu, apa alasan burung sering berkicau dengan lantang di waktu subuh atau fajar ? Berikut beberapa alasannya :
  • Berkicau di waktu subuh, terutama pada burung penggicau yang memiliki sifat teritorial, dilakukan untuk menandakan keberadaannya. Selain itu, untuk memberitahu kepada burung lain bahwa ia masih  ada dan selamat melewati malam.
Burung sangat menyukai suasana fajar
Burung sangat menyukai suasana fajar

  • Suara kicauan burung di waktu subuh makin menyolok selama musim kawin. Sebab pada waktu-waktu tersebut, burung-burung akan berlomba menunjukkan kebolehannya dalam berkicau, untuk menarik perhatian pasangannya. Burung yang lebih kuat dan lebih mampu mencari makan akan memiliki banyak waktu dan energi untuk berkicau.
  • Diperkirakan tingkat cahaya yang masih rendah saat subuh akan membatasi burung dalam mencari pakan. Karena itu, mereka memanfaatkan waktu untuk membuat nyanyian yang riuh guna menghindari binatang predator.
  • Subuh /  fajar adalah waktu yang tepat bagi spesies burung untuk berkicau, karena udara masih bersih, sehingga memungkinkan gelombang suara menyebar di udara dan bergema ke seluruh wilayah. Dengan demikian, suara kicauan untuk mengumandangkan daerah kekuasaan atau panggilan rayuan ini menjadi sangat efektif dilakukan pada waktu-waktu tersebut.
Beberapa spesies burung tertentu mulai berkicau saat spesies lainnya masih terlelap. Biasanya kicauan pembuka ini dilakukan burung-burung kecil seperti robin, jenis tledekan, dan lainnya.
kicauan burung di pagi hari
Burung bakalan akan cepat ngeplong 
jika rutin diembunkan.

Melalui fakta di alam liar inilah, kita mengadopsinya dalam perawatan harian untuk burung-burung yang kita pelihara dalam sangkar. Karena ini merupakan insting, maka burung pun sangat menyukai saat sang majikan mengembunkannya di saat subuh atau fajar.
Jadi, metode pengembunan pada prinsipnya adalah memberi kesempatan kepada burung untuk memenuhi naluri dasarnya, apakah untuk menandakan wilayah teritorial, dalam rangka menarik perhatian lawan jenis, atau sekadar mengungkapkan kegembiraannya di awal hari.
Metode pengembunan sudah dibuktikan banyak kicaumania sebagai salah satu faktor penting dalam melatih dan meningkatkan level kicauan, dari semula hanya ngeriwik menjadi lebih mudah ngeplong. Dari semula ngeplong menjadi lebih rajin berkicau alias gacor.

Sumber :  http://omkicau.com

Senin, 01 Desember 2014

Tips pemasteran burung kicauan



Memaster burung peliharaan kini menjadi aktivitas rutin sebagian besar penggemar burung i Inonesia untuk tujuan agar burung miliknya itu memiliki suara kicauan yang bervariasi. Namun tidak sedikit pula yang mengalami kesulitan ketika melakukan pemasteran tersebut, salah satunya burung yang tidak fokus terhadap suara masterannya.

Pemasteran burung kicauan terdiri dari dua macam cara, yaitu:
  1. Pemasteran dengan burung masteran
  2. Pemasteran dengan menggunakan suara rekaman/audio burung

Meskipun berbeda cara namun dalam praktiknya tidak jauh berbeda, yaitu burung harus dibuat senyaman mungkin agar pemasteran bisa berlangsung dengan sukses. 


Berikut tips bagaimana memaster burung dengan cepat 
  • Ketika memaster burung dengan burung masteran seperti ciblek, cucak jenggot, cililn, atau burung masteran lainnya pastikan bahwa burung masteran tersebut adalah burung yang sudah dalam kondisi rajin bunyi atau gacor, dan bukan burung bakalan
  • Ketika memaster burung dengan suara rekaman atau audio burung (mp3), maka pastikan suara rekaman tersebut terdengar cukup jelas, jernih dan tidak ada gangguan baik berupa noise maupun suara lain yang bisa mengganggu proses pemasteran. Ada baiknya sebelum melakukan pemasteran audio burung yang kurang jernih, banyak noise atau kurang kencang bisa diedit terlebih dahulu dengan menggunakan perangkat lunak audio editing.
  • Maksimal suara masteran yang diputarkan sebaiknya berjumlah tidak lebih dari lima jenis suara kicauan/masteran. Lakukan pemasteran sampai burung benar-benar menguasai beberapa suara masterannya. 
  • Untuk pemasteran yang efektif sebaiknya pemasteran dilakukan di dalam ruangan / kamar khusus tanpa adanya gangguan dari suara lain yang bisa mengganggu proses pemasterannya. Selama pemasteran burung bisa diberi kerodong agar lebih fokus terhadap suara yang didengarnya.


Tips memilih burung murai batu bakalan yang berkarakter



Murai batu adalah jenis burung yang paling banyak dicari oleh sebagian besar penggemar burung di Indonesia. Terdapat banyak jenis murai batu yang beredar di pasaran mulai dari jenis yang berasal dari Sumatera hingga yang berasal dari Kalimantan yang dijual dalam kondisi sudah jadi ataupun masih bakalan. Berikut tips memilih burung murai batu bakalan yang berkarakter. 


Memperhatikan mata burung 
Burung yang baik adalah burung dengan pandangan yang tajam, karena itu ketika memilih burung bakalan perhatikan kondisi matanya apakah ada bintik putih atau selalu mengeluarkan air, jika mata burung terdapat bintik putih itu artinya burung sudah terkena katarak yang bisa menyebar dan menutupi seluruh bola matanya, sedangkan jika mata berair itu menandakan burung tersebtu kurang gizi.

Memperhatikan kaki burung 

Banyak penggemar burung yang cenderung memilih burung murai batu dengan kaki yang berwarna hitam. Kaki hitam tersebut diyakini sebagai tanda bahwa burung tersebut mempunyai mental yang lebih baik.

Memperhatikan bentuk ekor 
Murai batu dikenal dengan ekornya yang panjang. Bentuk ekor yang baik adalah ekor yang rapat tapi tidak terlalu tebal. Ekor seperti itu akan sering dimainkn oleh burung ketika tampil bergaya. Burung yang memiliki ekor yang terlihat bercabang itu menandakan kondisi kesehatan burung yang kurang baik / kurang nutrisi sehingga pertumbuhan ekornya menjadi tidak sempurna dan cenderung mudah rusak. 

Memperhatikan warna bulu dada 
Umumnya burung murai batu mempunyai bulu dada berwarna coklat, namun jika ditemukan burung dengan bulu dada yang cenderung kekuningan itu menandakan bahwa burung tersebut akan cepat berbunyi atau cepat jadi.

Memperhatikan umur
Banyak orang cenderung memperhatikan bentuk dan sisik pada kaki burung untuk mengetahui berapa umurnya, namun terkadang cara tersebut tidak tepat. Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengetahui umur burung adalah dengan membuka paruhnya dan melihat rongga mulutnya, jika rongga mulut masih berwarna putih atau sedikit cerah maka burung masih muda, sedangkan jka sudah berwarna hitam maka burung sudah dewasa.

 
Memperhatkan perilaku 
Burung yang memiliki mental yang baik adalah burung yang akan meronta-ronta ketika dipegang dan menjerit serta akan mematuki tangan orang yang memegangnya.

Itulah beberapa ciri-ciri yang bisa diperhaitkan ketika memilih burung murai batu bakalan yang diyakini memilik karakter dan mental yang baik



Sumber :  http://www.agrobur.com

Minggu, 02 November 2014

Aneka model kerodong burung dan manfaatnya

Kerodong banyak digunakan untuk membuat burung lebih tenang, mencegah stres, dan memberinya kesempatan istirahat. Model kerodong yang umum digunakan saat ini hampir tidak jauh berbeda dari model tempo dulu. Padahal banyak model kerodong burung yang bisa dibuat, dengan manfaat masing-masing.
Bentuk kerodong yang umum digunakan di Indonesia adalah selubung kain yang menutupi seluruh dinding sangkar, kendati pada bagian depan bisa dibuka dan ditutup dengan bantuan resleting. Jika mau, Anda bisa membuat perubahan pada model kerodong burung, di mana setiap model memiliki manfaat tersendiri.
1. Kerodong dengan model terbuka di bagian depan
Kerodong model terbuka di bagian depan
Kerodong model terbuka di bagian depan
Kerodong ini bagus digunakan pada ruangan sempit, dan Anda memiliki beberapa jenis burung yang sama misalnya pleci, ciblek, atau lainnya. Dengan menggunakan kerodong model terbuka pada bagian depannya, burung tidak akan bisa saling melihat dan cenderung saling bersahutan ketika salah satunya mengeluarkan suara panggilan.
Model kerodong ini juga bisa digunakan sebagai terapi bagi burung yang masih liar / giras, cenderung njeruji atau sering menabrak sangkar.
Selain model di atas, Anda bisa memodifikasi kerodong dengan memotong bagian depannyam lalu menambahkan kain yang bisa dibuka-tutup dan dikunci dengan kancing atau resleting seperti gambar di bawah ini:
Kerodong yang bagian depannya bisa diangkat dan terbuka
Kerodong yang bagian depannya bisa diangkat dan terbuka
2.  Kerodong model ninja
Kerodong model ninja
Kerodong model ninja
Kerodong model ninja ini mempunyai bagian depan yang separo terbuka. Kerodong bisa bermanfaat ketika menggantung beberapa burung yang sama secara berdekatan, terutama burung pleci atau ciblek. Kerodong ini pun bisa digunakan sebagai terapi bagi burung yang masih liar dan njeruji.
Manfaat lain yang bisa didapatkan dari kerodong model ninja adalah melindungi burung dari perubahan cuaca, sehingga burung di dalamnya tetap aktif dan rajin berbunyi.
3. Kerodong untuk harian
Kerodong
Kerodong untuk harian atau ketika burung dijemur
Bentuk kerodong yang terbuka namun tertutup pada bagian atas dan bawahnya ini bisa bermanfaat ketika digunakan dalam cuaca panas atau burung sering ditinggal pemiliknya saat sedang dijemur pada pagi hari.
Cahaya matahari pada pagi hari akan tetap masuk pada sangkar. Namun menjelang siang harim cahaya matahari terhalang oleh bagian atas kerodong sehingga burung tetap nyaman dan merasa teduh di dalam sangkarnya.
4. Bahan kain untuk kenyamanan burung
Jika selama ini Anda terbiasa membawa burung dengan kerodong berbahan tipis dan transparan, maka untuk kenyamanan selama perjalanan, atau agar burung bisa beristirahat total, maka bahan kain bisa bisa dipilih agak tebal.
bahan kain kerodong
Bahan kain yang digunakan sebagai kerodong burung


Sumber :  http://omkicau.com

Senin, 27 Oktober 2014

Pentingnya Menjaga Rawatan Murai Batu Dimasa Mabung

Murai Batu Mabung (Foto: ist) 

Saat burung mabung (molting/ngurak) menjadi saat-saat yang menjemukan bagi para pehobi burung berkicau, sebab dari mulai rontok bulu pertama sampai tuntas pergantian bulu baru, bisa memakan waktu sekitar 3 bulan. Belum lagi tambahan waktu satu sampai dua bulan untuk proses pengeringan bulu baru.
Nah bagi pehobi burung lomba, tentu terasa berat sebab timbul rasa kehilangan karena tidak bisa lagi membawa sang burung jagoannya ke lapangan. Tapi masa mabung juga sekaligus merupakan saat yang ditunggu tunggu, sebab ini kesempatan yang baik untuk menyeting ulang seekor murai batu untuk membuat performanya di lapangan jauh lebih baik dari masa sebelumnya.
Proses mabung atau molting merupakan siklus alami yang harus dialami oleh seekor burung. Biasanya hal ini terjadi setahun, tergantung jenis burung dan tata cara pergantian bulunya. Di alam aslinya proses mabung terjadi pada saat makanan berlimpah di hutan, sehingga murai batu secara naluri siap untuk melakukan pergantian bulu dan dilanjutkan dengan proses perkembangbiakkan.
Tetapi untuk murai batu yang dipelihara dari hasil penangkaran, terkadang siklus mabungnya menyimpang dari pola mabung murai hutan, bisa saja lebih cepat atau bahkan lebih lambat, tergantung pada pengaturan pola makanan. Tetapi secara umum pergantian bulu terjadi satu kali dalam setahun.
Pada masa mabung, kondisi murai batu dalam suasana tenang jauh dari suara bising. Jika kita tidak memiliki tempat khusus, murai batu harus di-full krodong pada saat mabung. Tetapi, jika kita punya ruangan khusus maka krodong boleh digunakan setengah dan full saat malam saja.
Selama masa mabung, hindari angin kencang, cuaca dingin, panas berlebih, serta udara yang pengap sehingga kita perlu hati-hati mengatur penggantangan dan penempatan burung. Gunakan satu tangkringan saja agar burung tidak terlalu aktif bergerak
Selain itu harus tetap dijaga kebersihan sangkar, pakan dan minum serta kebersihan EF yang digunakan. Bersihkan sangkar dan ganti pakan dan minum setiap hari saat pagi hari sebelum mandi dan penjemuran.
Untuk masalah mandi bisa tetap dilakukan, sebab mandi berguna untuk membersihkan kotoran yang ada pada bulu, terutama sisa sisa zat lilin yang masih melekat namun jangan dipaksakan. Jangan pernah memandikan burung dengan cara di semprot jika kita tidak pandai menggunakan dan mengatur cara penyemprotan yang benar.
Sementara penjemuran dilakukan mencukupi kebutuhan vitamin D dan menghindari parasit yang biasanya menempel pada bulu burung, tetapi intensitas dan lama penjemuran diminimalkan.
Jangan lupa cukupi kebutuhan nutrisi dengan memperbanyak extra fooding (EF), jangkrik, belalang, kroto dan sebagainya. Pemberiannya harus konstan namun tidak berlebihan.
Selama proses mabung, hindari timbulnya rasa iseng yang tidak perlu, seperti misalnya memancing murai batu dengan murai batu lain untuk fight (trek/tempel) atau juga menangkap dengan tangan. Sebab ini membuat proses mabung terganggu dan akhirnya bulu baru yang tumbuh menjadi tidak sempurna. Selamat mencoba.

Sumber :  http://mediabnr.com

 

Menghadapi Kacer yang Terlalu Birahi


(Foto: ist)Sering kita jumpai burung kacer ketika dilombakan mengalamai masalah. Entah itu tidak bunyi atau mbagong. Ada juga yang mengalami kacer yang terlalu birahi pada saat dilombakan. Kacer yang terlalu birahi akan mengurangi performa ketika dilombakan. Bila kita mendapati tingkah kacer sering bergerak ke samping sangkar sambil mematuk sangkar (ngeruji) atau biasanya beringkah tidak bunyi samasekali (mbagong) maka kacer tersebut mengalami over birahi.
Untuk mengurangi birahi pada kacer, ada hal yang harus diperhatikan dan dilaksanakan yaitu mengubah pola perawatan seperti porsi mandinya ditambah, porsi jemur dikurangi dan porsi tengger ditambah. Untuk porsi EF kita bisa mengurangi porsinya secara bertahap dari kebiasaan misalnya porsi jangkrik dikurangi tiap hari 1 ekor. Sampai kondisi birahi kacer berkurang, tentunya pengurangan porsi jangkrik harus dihentikan. Untuk pemberian kroto, sementara porsinya bisa dihentikan saja. Jika penampilan kacer masih kurang optimal, bisa dicoba pemberian menu jangkrik dihentikan dan menu wajibnya diganti dengan kroto dimulai dari porsi sedikit kemudian ditambah secara bertahap. Dengan cara ini biasanya cukup manjur dan terbukti oleh para kacermania.
Kacer yang kondisinya terlalu birahi lebih baik untuk sementara waktu diistirahatkan atau diasingkan saja dulu. Kalu bisa dimasukkan ke dalam kandang umbaran dengan mengontrol porsi EF nya sampai kondisi normal kembali. Jangan ikutkan lomba dulu karena untuk menangani kacer dibutuhkan kesabaran.


Sumber :  http://mediabnr.com

Senin, 20 Oktober 2014

Tips menyiapkan kacer agar siap lomba

Para pemilik kacer yang suka berlomba pasti berharap jagoannya bisa tampil maksimal dan memiliki mental bertarung yang baik, termasuk tidak mudah mbagong saat dilombakan. Semua itu hanya bisa diperoleh melalui perawatan harian dan jelang lomba secara tepat dan kontinyu. Berikut ini tips menyiapkan kacer agar siap lomba, khususnya melalui pengaturan pakan.
Menyiapkan kacer lomba
Menyiapkan kacer agar siap lomba bisa 
dimulai dari pengaturan pakannya.
Merawat burung kacer agar tampil maksimal sebenarnya mudah dilakukan, yaitu dengan memberikan perawatan harian secara rutin, termasuk menyediakan pakan tambahan (EF) yang kaya protein.
Pakan tambahan yang kaya protein seperti jangkrik menjadi menu wajib yang selalu ada setiap hari. Makin tinggi kadar protein yang dikonsumsinya, makin “beringas” pula karakter burung tersebut. Kondisi itulah yang dapat memicu birahinya sehingga burung menjadi lebih rajin bunyi (gacor) dan akan memiliki sifat lebih agresif daripada biasanya.
Karena itulah, banyak penggemar yang senang bereksperimen dalam memperoleh setelan yang pas, terutama porsi jangkrik dalam perawatan harian maupun perawatan menjelang lomba.
Berikut ini cara menyiapkan kacer agar menjadi burung yang lebih siap ketika dilombakan:
  • Pagi dan sore hari, kacer hanya diberikan jangkrik sebanyak 2 ekor saja. Pemberian jangkrik yang sedikit ini sengaja dilakukan agar burung tidak terlalu agresif dan membuang energinya untuk sesuatu yang tidak penting. Contohnya berkicau pada siang hari, atau menjadi galak pada burung lain maupun pemiliknya lantaran terlalu birahi.
  • Pemberian jangkrik yang sedikit tentu tidak dianjurkan bagi Anda yang memelihara kacer sebagai burung rumahan. Jika ingin mempunyai kacer yang rajin bunyi setiap harinya, pemberian jangkrik minimal 5 ekor pada pagi dan sore harinya.
  • Porsi kroto 1 sendok teh, dan diberikan selama 1-2 kali seminggu. Kroto bermanfaat sebagai tambahan energi untuk mendongkrak stamina burung.
  • Sehari menjelang lomba ( H-1) atau sore hari menjelang matahari terbenam, kacer diberi jangkrik dengan porsi  lebih dari 10 ekor. Beberapa penggemar bahkan memberikan jangkrik hingga 50 ekor agar burung tampil lebih maksimal keesokan harinya.
  • Setelah itu, burung dikerodong dan dibiarkan beristirahat. Tapi malam harinya, kacer diberikan mandi malam untuk mencegah over birahi saat akan dilombakan.
Adapun perawatan lain sebelum burung digantang tergantung dari karakter burungnya. Ada kacer yang tetap dikerodong dan baru dibuka saat mau digantang, ada pula yang memberikan pisang dan 1 ekor jangkrik, serta ada juga yang dicas sesama peserta atau dengan kacer betina. Sekali lagi, semuanya tergantung karakter burung.
Burung kacer akan menjadi lebih siap untuk dilombakan setelah mengatur kondisi birahinya
Kacer lebih siap dilombakan jika dilakukan 
pengaturan kondisi birahinya
Yang terpenting dalam memelihara burung kacer untuk lomba adalah menjaga birahi mereka tetap stabil, terutama selama 6  hari sebelum dilombakan untuk meredam emosi dan agar burung tidak terlalu banyak mengeluarkan energinya. Burung baru dibuat birahi menjelang saat-saat akan dilombakan, yang biasanya dilakukan pada H-1.


Sumber :  http://omkicau.com

Minggu, 05 Oktober 2014

Menyiapkan burung kacer untuk kontes

Burung kacer sudah menjadi burung favorit kicaumania di seluruh Indonesia. Burung yang terkenal dengan gaya ngobranya ini pun banyak dipelihara untuk tujuan dilombakan. Akan tetapi meskipun burung kacer termasuk jenis burung figther atau teritorial, namun tidak semua individu burung bisa dilombakan karena untuk itu dibutuhkan beberapa kondisi yang membuat burung tersebut siap untuk bertarung.



Ketika burung yang tidak siap lomba dipaksakan untuk bertanding maka akibatnya bisa menjadi sangat fatal, yaitu burung akan ngedrop dan pada kasus terparah burung akan mengalami kondisi yang kita sebut sebagai Mbagong permanen!, nah kalau sudah begitu burung kacer tersebut hanya akan menjadi burung rumahan saja yang dipelihara untuk didengarkan suara kicauannya.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang wajib diperhatikan sebelum burung tersebut dilombakan.  

1. Mental burung 

Mental burung kacer adalah senjata utama yang bisa membuat burung tersebut mau bertahan dan terus menampilkan gaya dan suaranya selama lomba berlangsung. Mental berkaitan erat dengan perawatan hariannya, termasuk seringnya burung tersebut dilatih tanding dengan burung yang masih muda atau burung yang berkarakter buruk untuk tujuan membangkitkan mental dari kacer tersebut. 

Setelah burung memiliki mental yang ditandai dengan semakin beraninya burung tampil dihadapan lawannya, maka perawatan selanjutnya adalah menjaga karakter burung tersebut dengan perawatan yang rutin dan teratur yang tidak berubah-ubah.


2. Stamina Burung 

Menjaga stamina burung adalah salah satu faktor untuk meraih kemenangan dalam sebuah lomba, burung yang kurang stamina maka cenderung tampil pada awal-awalnya saja sedangkan di pertengahan mereka kebanyakan kehabisan energinya dan lebih banyak diam atau berjalan naik turun tangkringan. 

Stamina harus dijaga dengan memberikan pakan tinggi nutrisi, vitamin, olahraga, dan tidak mempertemukan dengan burung lain ataupun mendengarkan suara burung lain sebelum burung dipersiapkan untuk lomba 

3. Kebersihan sangkar 

Tidak bisa dipungkiri, kebersihan sangkar bisa menentukan sifat kacer sewaktu dilombakan. Sangkar yang kotor dengan sisa-sisa makanan berserakan di dasar sangkarnya maka akan membuat burung kacer akan mengalihkan perhatiannya dengan memunguti makanan di lantai dasar. Hal itu pasti dilakukan oleh kacer yang merasa terpojok oleh lawan sebagai upaya pengalihan perhatian. 

Jika sangkar bersih maka burung akan terus bertahan meski digempur oleh lawan-lawannya, karena itulah menjaga kebersihan sangkarnya adalah syarat wajib sebelum burung digantang. 

4. Ukuran sangkar 

Tempatkan burung dalam sangkar yang cocok bagi mereka. Sangkar yang terlalu besar cenderung membuat burung bertingkah nakal ketika sedang bertanding, sedangkan sangkar yang terlalu kecil cenderung membuat burung lebih banyak diam di dasar sangkarnya. 

5. Bentuk tenggeran 

Gunakan tenggeran yang kuat, tidak goyah dan kaki burung bisa mencengkeram dengan jari belakang yang melingkar ke depan dan jari depan tetap berada di atas. Jika jari-jari mereka mencengkeram dengan melingkari tenggeran itu artinya tenggeran terlalu kecil bagi burung dan biasanya gaya burung tidak akan bertahan lama karena selalu tubuhnya yang selalu goyah. Namun jika semua jari-jari burung berada di atas itu artinya tengeran terlalu besar dan burung tidak akan nyaman berada di atasnya. 

Berikan tenggeran yang tepat dengan posisi jari yang bisa mencengkeram 75-80% tenggerannya. Karena dengan begitu mau bergaya apapun kaki burung tetap kuat bertahan di tenggerannya. Gunakan pula tenggeran yang mempunyai permukaan kasar dan tidak licin, misalnya dari ranting pohon asem, atau menggunakan tenggeran kayu yang dipahat selain itu jangan biasakan menggunakan tenggeran permukaan yang seperti amplas karena tenggeran seprti itu jika terus digunakan bisa memberi dampak yang kurang baik bagi burung. 

6. Tempat makan dan minum 

Untuk mencegah burung kacer tidak fokus sewaktu bertanding, banyak penggemar yang mengangkat tempat makan dan tempat minum sebelum burung digantang.  


Sumber :  http://www.agrobur.com/





Selasa, 30 September 2014

Tujuh pakan tambahan favorit untuk burung kenari dan paruh bengkok

Berikut ini tujuh pakan tambahan favorit untuk burung Kenari dan paruh bengkok.
pakan tambahan untuk kenari
Kenari dan burung paruh bengkok butuh pakan 
tambahan selain biji-bijian.
Burung peliharaan, baik  pemakan serangga maupun pemakan biji-bijian, tentu butuh asupan nutrisi yang bisa didapatkan dari pakan tambahan / extra fooding (EF). Kenari, finch, dan burung paruh bengkok sama-sama pemakan bijian. Adapun pakan tambahan yang menjadi favoritnya adalah sayuran dan buah-buahan.
Untuk membantu Anda dalam memberikan EF yang tepat, berikut ini tujuh EF yang biasa diberikan kepada kenari / finch dan burung paruh bengkok, disertai beberapa manfaatnya. Kita mulai dari gambas atau bisa disebut oyong.
1. Gambas / oyong 
Gambas atau oyong untuk burung
Gambas atau oyong untuk burung peliharaan.
Gambas atau sering disebut juga oyong (Luffa acutangula) merupakan tanaman dari suku labu-labuan atau Cucurbitaceae. Tanaman ini bersifat merambat, yang bisa hidup di mana saja selama lingkungannya kering, dengan ketersediaan air yang cukup sepanjang musim.
Kulit oyong cukup keras. Jadi, sebelum diberikan kepada kenari maupun paruh bengkok, oyong harus dipotong-potong dulu (lihat gambar atas sebelah kanan), sehingga terlihat dagingnya. Rasanya sedikit manis, dan banyak mengandung air, sehingga mudah dicerna oleh burung-burung kecil seperti kenari / finch maupun paruh bengkok.
Setiap 100 gram oyong mengandung 1,09 gr protein, 17 mg kalsium, 1,6 mg zat besi, 5,6 IU vitamin A, dan 7 mg vitamin C. Manfaat bagi burung antara lain bisa membantu membuatnya makin rajin berbunyi.
Namun perlu diingat, pemberian oyong secara terus-menerus tidak dianjurkan, karena bisa memberi dampak tidak bagus, karena bisa membuat kotoran burung berair. Jadi, cukup diberikan sekali saja dalam seminggu.

2. Buah apel
Burung makan apel
Burung paruh bengkok doyan banget makan apel.
Siapa sih yang tidak mengenal tanaman dan buah apel (Malus domestica). Buahnya berwarna kemerahan jika sudah masak, meski ada juga strain apel dengan daging buah berwarna hijau atau kuning. Kulit buahnya cukup lembek, tetapi daging buah cukup keras dan terdapat beberapa biji di dalamnya, kecuali strain yang sengaja didesain tanpa biji.
Apel biasanya diberikan kepada burung pemakan buah dan / atau pemakan biji-bijian. Cara pemberiannya dapat dilakukan dengan memotong menjadi empat bagian, kemudian 1 bagian digantung di dalam sangkarnya menggunakan pengait buah.
Yang penting, sebelum diberikan kepada burung, sebaiknya biji yang terdapat di dalamnya dibersihkan dulu. Sebab biji apel dalam berbagai literatur disebutkan mengandung racun yang bisa mengganggu kesehatan burung.
Ada beberapa manfaat buah apel bagi burung peliharaan Anda, antara lain:
  • Kaya serat, sehingga sangat baik diberikan kepada burung yang menjalani diet akibat kegemukan. Kandungan serat yang tinggi bisa membuat burung tidak cepat merasa lapar, dan berguna mengurangi lemak dan kolesterol jahat.
  • Kaya vitamin. Apel memiliki banyak kandungan vitamin seperti vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, B9, dan vitamin C.
  • Kaya mineral. Apel memiliki kandungan mineral cukup tinggi, terutama kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan zincum / seng.
  • Mengandung tanin, yaitu zat yang bermanfaat untuk membersihkan saluran tenggorokan sehingga dapat mencegah atau mengurangi potensi suara serak pada burung kicauan Anda.
  • Mengandung quercetin, yaitu zat yang dibutuhkan untuk meningkatkan antioksidan, sehingga burung menjadi lebih sehat dan relatif tahan terhadap serangan penyakit.
  • Mengandung asam tartar yang bermanfaat membantu pencernaan burung. Zat ini mampu membunuh bakteri yang ada di dalam saluran pencernaan burung.
Selain diberikan dalam bentuk buah, apel juga bisa diberikan dalam bentuk fermentasi seperti cuka apel.


3. Jagung muda
Kenari makan jagung
Asyiknya kenari menyantap jagung.
Jagung muda memiliki banyak kandungan vitamin yang bermanfaat untuk burung pemakan bijian seperti kenari, finch, lovebird, parkit, dan berbagai jenis burung paruh bengkok.
Untuk hasil yang optimal, maka sebelum diberikan, jagung disayat-sayat terlebih dulu dengan pisau, sehingga memudahkan burung-burung kecil seperti kenari atau finch untuk mengkonsumsinya.
Berikut ini beberapa manfaat jagung muda pada burung kicauan:
  • Memperlancar pencernaan
  • Menyehatkan mata
  • Kaya kalori dan vitamin
  • Kaya mineral
  • Mencegah anemia
  • Membantu menyehatkan bulu-bulu burung
4. Wortel
Parkit akan wortel
Burung parkit makan wortel.
Wortel termasuk jenis sayuran yang umum, murah, mudah didapat, serta memiliki banyak manfaat. Wortel bisa diberikan kepada semua jenis burung pemakan biji-bijian dengan cara bervariasi.
Pemberian wortel pada burung kicauan juga bisa membantu menghasilkan pigmen warna, terutama untuk burung dari jenis kenari merah. Sebab wortel memiliki karotein yang sangat dibutuhkan untuk itu.
Cara penyajian wortel biasanya dilakukan dengan memarutnya. Sebaiknya direbus terlebih dahulu, kemudian diparut dan diberikan kepada burung.

5. Cabai merah
Burung makan cabai
Burung pun doyan makan cabai merah.
 Cabai merah sangat bermanfaat untuk burung peliharan. Selain memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, cabai merah juga mempunyai kandungan zat warna merah atau karotein sebagaimana wortel.
Cabai merah bisa disajikan dengan beragam cara. Misalnya diberikan hanya bagian kulitnya saja, sedangkan bijinya dibuang atau boleh juga diberikan dalam bentuk utuh, seperti terlihat pada gambar di atas. Burung tidak mempunyai reseptor rasa, sehingga mereka tidak merasakan panas atau pedas dari cabai.

6. Mentimun
Burung memakan mentimun
Burung memakan mentimun.
Mentimun / ketimun / timun (Cucumis sativus) adalah tanaman dari suku labu-labuan atau Cucurbitaceace. Kandungan airnya cukup tinggi, sehingga banyak diberikan kepada kenari saat cuaca terik. Mentimun juga sering diberikan kepada burung yang akan melakukan perjalanan jauh.
Manfaat lain dari mentimun adalah membantu mengurangi lemak pada burung yang mengalami obesitas, dan mengurangi birahi burung kenari yang mengalami OB (over birahi).
Pemberiannya dilakukan dengan memotong mentimun, lalu menggantungnya dalam sangkar menggunakan pengait buah. Di beberapa negara Asia, mentimun saat ini menjadi pakan favorit. Namun penyajiannya agak berbeda, yaitu hanya diambil biji-bijinya, kemudian dikeringkan dan diberikan kepada burung.

7. Daun sawi
Sayuran hijau sangat bermanfaat bagi burung
Sayuran hijau sangat bermanfaat bagi burung.
Daun sawi termasuk sayuran hijau yang sering diberikan kepada burung pemakan biji-bijian sebagai pakan tambahan yang penuh manfaat. Sawi kaya antioksidan flavonoid, indoles, sulforaphane, karoten, lutein, dan zeaxanthin. Daun sawi segar juga banyak mengandung vitamin C dan vitamin A.
Sawi sangat baik diberikan kepada burung pemakan biji-bijian seperti kenari, finch, dan paruh bengkok, karena sebagian besar kandungan nutrisinya bermanfaat untuk pencernaan burung, termasuk memudahkan burung saat buang kotoran.

Sumber : http://omkicau.com/








Jumat, 26 September 2014

Tips penjemuran burung kicauan

Sinar matahari merupakan variabel penting dan bahkan utama dalam kehidupan burung, termasuk burung kicauan yang dipelihara para penghobi burung. Keperluan sinar matahari yang utama adalah untuk:
1. Pengubahan pro vitamin D menjadi vitamin D di dalam tubuh burung.
2. Membunuh jamur dan mikroba di sangkar dan di tubuh burung.
3. Menghangatkan tubuh burung.
Di luar ketiga hal itu, masih banyak kegunaan sinar matahari tetapi yang utama adalah ketiga hal tersebut di atas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penjemuran:
1. Jemur dari waktu sepagi mungkin, bahkan kalau bisa sebelum waktu fajar sehingga sekaligus untuk pengembunan. Pengembunan bagus dilakukan untuk burung agar mereka bisa mendapatkan kesegaran udara pagi hari, yang diasumsikan kondisi udaranya masih bersih tidak terkena polusi debu siang hari.
2. Jangan lakukan penjemuran melewati pukul 09.00 karena selepas waktu itu sinar ultarviolet bisa membuat bulu burung rusak. Selepas waktu itu, bisa dilakukan untuk penanganan atau treatment khusus burung untuk tujuan tertentu misalnya lomba, membuat tambah gacor, lebih ramping dan sebagainya.
3. Jangan menjemur dengan sangkar dikerodong, khususnya untuk daerah panas. Penjemuran dengan sangkar burung dikerodong, bisa menyebabkan burung mendapat panas yang berlebihan. Burung bisa kekurangan oksigen dan bisa mati kepanasan. Untuk daerah dingin, hal ini bisa jadi tidak menimbulkan masalah serius.
Untuk penghobi yang bekerja pagi-malam
Untuk penghobi yang harus berangkat kerja pagi hari dan pulang sore hari, bisa menempatkan burung di tempat tertentu di mana burung mendapatkan sinar matahari dan pada sekitar pukul 09.00 sinar matahri sudah tertutup atap/dedauaan. Kalau kondisi tidak memungkinkan, maka lakukan penjemuran pada pagi hari minimal sepekan sekali (waktu libur dan sebagainya).
Sebelum atau sesudah dimandikan?
Kalau Anda mengeluarkan burung sejak subuh, maka burung bisa dimandikan dalam karamba pada pagi hari antara pukul 06.00 – 07.00 dan bisa langsung dijemur karena sinar matahri belum panas sehingga tidak membuat bulu mengkerut/keriting.
Kalau Anda memandikan selepas pukul 08.00, maka sebelum dijemur perlu diangin-anginkan dulu sehingga kondisi bulu sudah teratur rapi (dirapikan si burung sendiri).
Kalau Anda langsung menjemur setelah burung dimandikan dalam kondisi sinar matahari yang sudah panas, maka sebelum bulu sempat dirapikan burung, maka bulu sudah telanjur kering. Hal ini menyebabkan bulu menjadi keriting, tidak tertata rapi.
Soal menjemur apakah sebelum atau sesudah dimandikan, jika hal itu dilakukan semua pada pagi hari, maka tidak ada perbendaannya. Tetapi kalau dengan sangat terpaksa Anda hanya bisa memandikan burung setelah burung dijemur (belum sempat memandikan pada pagi hari misalnya), maka sebelum memasukkan ke karamba atau disemprot, pastikan burung sudah diangin-anginkan dulu sehingga suhu tubuhnya sudah turun.
Bagaimana jika kesempatan untuk memandikannya hanya pada sore hari? Nggak masalah, enjoy saja. Mandikan burung, diangin-anginkan dan dijemur dengan panas matahari sore (sebaiknya selewat kam 16.00 sehingga sinar matahari sudah tidak terlalu panas.
Benarkah penjemuran bisa mengurangi kegemukan?
Bisa dikatakan iya, tetapi hubungannya tidak langsung. Dengan burung dijemur, maka dia merasa panas dan kehausan. Dalam kondisi seperti ini burung akan lebih banyak minum ketimbang makan, dan karenanya konsumsi karbohidrat berkurang sehingga tidak banyak terjadi penumpukan lemak. Atau, burung bisa mendapatkan tenaga dari pembakaran lemak tubuhnya sehingga burung bisa menjadi lebih langsing.
Apakah penjemuran bisa membakar lemak? Nah hal ini hanyalah mitos. Tidak ada cerita bahwa sinar matahari bisa menyebabkan terjadinya pembakaran lemak di dalam tubuh. Cairan yang keluar dari tubuh burung yang dijemur bukanlah hasil pembakaran lemak tetapi cairan air. Itulah mengapa burung yang banyak jemur bisa terlihat singset karena dia tidak banyak mengonsumsi karbohidrat tetapi air.
Perlu ditekankan lagi bahwa burung akan mengeluarkan banyak energi yang bisa memacu pembakaran lemak (dengan asumsi ada pembatasan pakan) sehingga burung langsing adalah ketika dia banyak dimandikan. Dengan banyak dimandikan, maka burung akan banyak melakukan gerakan-gerakan menata bulu (didis-bahasa Jawa). Pada saat yang sama, untuk menghangatkan badan, burung memerlukan energi. Jika dari sisi pakan ada pengurangan karbohidrat, maka mau tidak mau burung akan melepas lemak di tubuhnya dan dibakar sehingga berubah menjadi energi. Maka menjadi langsinglah dia.
Jenis burung dan keperluan jemur
Masing-masing jenis burung memerlukan treatment yang berbeda dalam penjemuran. Hal itu disesuaikan dengan kebiasaan burung sejenisnya di alam.
1. Untuk burung-burung jenis anis, seperti anis merah atau punglor merah, anis kembang, anis macan; kacer poci atau sekoci dan kacer hitam, sulingan atau tledekan, jenis-jenis cucak, murai batu dan sebagainya, maka keperluan mereka untuk penjemuran relatif sedikit dibandingkan jenis burung pemakan biji-bijian.  Sebab burung jenis-jenis itu di alam sana hidup di antara pepohonan yang rindang dan tidak terbiasa berjemur berlama-lama.
2. Untuk burung-burung jenis pemakan biji seperti kenari, gelatik, branjangan, perkutut, derkuku, lovebird dan beberapa  burung paruh bengkok lain, bisa dilakukan penjemuran relatif  lebih lama ketimbang burung-burung jenis anis ataupun cucak. Bahkan dalam berbagai kasus, beberapa burung yang macet bunyi bisa diterapi dengan  penambahan waktu jemur diimbangi dengan banyak mandinya. Misalnya lovebird atau kenari, memerlukan panas yang relatif banyak.
Burung-burung pemakan biji umumnya hidup di padang rumput, ladang jagung, gandum, milet dan sebagainya yang merupakan daerah terbuka dan banyak kena sinar matahari.
3. Ada beberapa pengecualian dalam hal ini, misalnya untuk burung jalak suren, kakatua, pentet atau cendet dan beberapa burung lainnya. Burung jalak suren misalnya, meski dia bukanlah pemakan  biji tetapi pada habitat aselinya dulu dia selalu berada di persawahan atau rawa-rawa yang relatif mendapat banyak sinar matahari. Meski demikian, burung jalak suren tidak memerlukan penjemuran yang lama jika dipelihara di rumahan.
Sedangkan burung kakatua dan bebera jenis nuri, meskipun mereka pemakan biji-bijian tetapi mereka lebih banyak berasal dari habitat hutan dengan memakan biji-bijian dari pepohonan yang besar dan rindang.
Sedangkan untuk burung pentet atau cendet, dia adalah burung pemakan serangga dan bahkan juga makan burung lain yang lebih kecil (predator), terutama anakan di sarang. Di Bali sana misalnya, burung pentet atau cendet adalah musuh utama para pemilik penangkaran alam anis merah, selain ular dan biawak serta beberapa jenis hewan pemangsa anakan anis merah lainnya. Cendet atau pentet terbiasa bertengger di pucuk pohon yang tinggi atau bebatuan dan sebagainya ketika mengincar mangsanya. Dengan demikian pentet bisa tahan berjam-jam di bawah sinar matahari.
Ada beberapa pengecualian untuk beberapa jenis burung lain yang tidak saya sebutkan di sini. Tetapi, sementara ini dulu ya artikel tentang penjemuran untuk burung kicauan.

Sumber :  http://omkicau.com/

Manfaat penjemuran burung di pagi hari

Sebagai penggemar burung kicauan, Anda pasti sering memandikan dan menjemur burung. Mungkin ada sebagian kicaumania yang melakukan ini karena memperoleh tips dari rekannya yang lebih berpengalaman, atau memperoleh informasi dari buku atau media online. Ketika ditanya, apa sih sebenarnya manfaat penjemuran burung di pagi hari, sebagian kicaumania menjawab untuk mengeringkan bulu-bulu burung yang basah sehabis mandi. Ada juga yang menjawab agar suaranya lebih kencang dan lebih rajin bunyi. Nah, siapa di antara pembaca yang memiliki jawaban yang sama ?
Pagi hari adalah waktu yang tepat menjemur burung
Pagi hari waktu yang tepat menjemur burung
Memang, penjemuran di pagi haru secara tidak langsung bisa membuat burung lebih rajin berkicau. Sebab penjemuran akan mempengaruhi birahi burung. Tetapi, selain jawaban di atas, sebenarnya banyak sekali manfaat penjemuran, apalagi jika dilakukan pada waktu yang tepat (sebelum pukul 10.00).
Selain pemilihan waktu, durasi penjemuran juga mesti diperhatikan. Durasi penjemuran berbeda-beda menurut jenis burungnya. Untuk beberapa burung yang biasa dilombakan,
Penjemuran yang terlalu pendek kurang memberikan efek nyata untuk mempertahankan atau meningkatkan kegacoran burung. Sebaliknya, penjemuran yang berlebihan juga bisa berakibat kurang baik, misalnya burung menjadi mudah stres, bahkan dalam beberapa kasus sampai menimbulkan kematian akibat kepanasan.  Selain itu, penjemuran yang terlalu lama bisa menimbulkan heat stress dan heat stroke yang akan membuat burung macet bunyi dalam waktu lama.
Burung senang berjemur pada pagi hari
Di alam liar pun, burung senang berjemur pada pagi hari.


Artikel kali ini hanya membahas beberapa manfaat lain yang bisa diperoleh dari penjemuran burung pada pagi hari. Berikut ini beberapa manfaat penjemuran burung di pagi hari :
  • Sinar matahari pada pagi hari mengandung infra merah yang bermanfaat untuk pembentukan hormon testosteon bagi burung jantan, serta hormon estrogen dan progesteron pada burung betina. Ketiga hormon ini memegang kendali penting terhadap rangsangan birahi (juga organ reproduksi) yang membuat burung menjadi lebih rajin berkicau.
  • Sinar matahari pagi juga banyak mengandung ultraviolet yang bisa mengekstrak pro-vitamin D yang ada di dalam tubuh burung menjadi vitamin D3 yang sangat bermanfaat dan berpengaruh terhadap struktur tulang, daya tahan, dan beberapa organ penting lainnya.
  • Sinar matahari pagi bisa mengoptimalkan metabolisme dalam tubuh burung, sehingga proses penyerapan sari makanan dan pendistribusian sari makanan pun menjadi lebih tepat dan lebih efisien.
  • Sinar matahari pagi bisa membunuh hampir 85% virus penyebab penyakit pada burung.
  • Sinar matahari pagi hari juga bisa membunuh bibit jamur maupun jamur yang bersarang di lantai sangkar, jeruji, ataupun ornamen sangkar lainnya.
  • Sinar matahari pagi sangat bermanfaat dalam melepaskan kutu-kutu yang menempel pada permukaan kulit dan bulu-bulu burung
  • Sinar matahari pagi merupakan kebutuhan dasar biologis bagi burung. Jadi, penjemuran juga memiliki dampak yang besar terhadap perkembangan psikologis burung. Semua burung pasti akan merasa senang jika dijemur setiap hari, terlebih pada pagi hari sewaktu matahari baru terbit.
Itulah beberapa manfaat penjemuran burung di pagi hari. Semoga bermanfaat.

Sumber :  http://omkicau.com/

Mencegah burung mengalami heat stress saat dijemur

Burung kicauan yang dijemur terlalu berlebihan akan mengalami kondisi yang disebut heat stress. Jika dibiarkan saja, maka burung akan mengalami kondisi yang lebih parah lagi yang dikenal dengan istilah heat stroke. Berikut ini tips mencegah burung mengalami heat stress saat dijemur.

dehidrasi burung
Cegah heat stress dan dehidrasi dengan 
perlakuan tepat saat menjemur burung.
Burung yang mengalami heat stress pasti mengalami pula dehidrasi, dibarengi dengan kehilangan banyak energi dan rentan mengalami kelumpuhan atau bahkan kematian.
Karena itu, jangan gegabah melakukan penjemuran terlalu lama, meski ada kicaumania lain yang mengaku tidak bermasalah ketika burungnya dijemur dengan durasi lebih dari tiga jam, bahkan tetap dijemur hingga pukul 12.00.
Perlu diketahui, burung merupakan hewan berdarah panas, sama seperti mamalia, dan sama pula seperti manusia. Tapi hal ini jangan disalahartikan bahwa hewan berdarah panas dapat dijemur sesuka hati, bahkan menunggu hingga burung merasa kepanasan dengan tanda-tanda membuka paruhnya lebar-lebar.
Bukankah manusia yang juga makhluk hidup berdarah panas tidak mungkin tahan berlama-lama di bawah terik matahari? Jika kondisi tak memungkinkan, dan cuaca begitu terik, banyak orang yang merasa pening, kemudian pingsan. Sebagian lagi mengalami dehidrasi.
Setiap makhluk hidup membutuhkan sinar matahari, terutama sinar matahari pada pagi hari. Banyak sekali manfaat sinar matahari pagi pada burung berkicau. Tetapi ada waktu-waktu tertentu di mana kondisi tubuh sudah tak bisa lagi menerima sengatan panas matahari, sehingga tubuh melakukan perlawanan.
Pada manusia, perlawanan terhadap panas matahari dilakukan dengan mengeluarkan keringat. Bagian dalam tubuh ketika panas akan memanaskan cairan di dalam tubuh. Cairan ini lalu dikeluarkan melalui kelenjar keringat dan pori-pori kulit. Kalau tidak ada keduanya, suhu di dalam tubuh lama-lama akan meningkat sehingga organ dalam terbakar.
Bagaimana dengan burung? Burung tidak memiliki kelenjar keringat. Jadi untuk melawan panas, dia akan  mengembangkan bulu-bulunya sambil membuka paruh lebar-lebar, dengan tujuan membuang hawa panas dari dalam tubuhnya.
Meski demikian, ada batas-batas kewajaran dari penerimaan panas pada tubuh burung. Ketika burung dibiarkan melewati batasan-batasan tersebut, maka burung akan mengalami heat stress  dan bisa berkembang menjadi heat stroke.
Suhu panas dan dehidrasi termasuk salah satu pembunuh utama pada burung kicauan yang dipelihara manusia. Di alam liar, burung bisa mencari perlindungan dengan bertengger pada pohon yang memiliki dedaunan rimbun. Sebagian besar burung di alam setiap hari juga bertengger di pepohonan.
Namun sayangnya, masih banyak kicaumania yang mengabaikan masalah ini, dan tetap menjemur burungnya secara tidak wajar, baik durasi maupun kondisi terik matahari saat menjemur.
Berbeda dari burung liar yang bisa mencari perlindungan ke tempat atau pepohonan yang teduh, maka burung yang Anda pelihara dalam sangkar tidak memiliki opsi tersebut. Mereka hanya pasrah pada perbuatan kita.
Apabila kita nekat menjemur burung dalam waktu lama, bahkan saat matahari sudah tepat di atas kepala kita, maka burung akan mengalami dehidrasi dan kehabisan cairan tubuhnya yang digunakan untuk membuang hawa panas.
Itu sebabnya, mengapa ketika kepanasan burung sering mengambil air minum. Terlebih pada burung pleci. Begitu terkena panas berlebihan, maka air minumnya bisa langsung habis.
Mencegah burung mengalami dehidrasi dan heat stress
Guna mencegah burung mengalami dehidrasi dan heat stress saat dijemur, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan:
  • Sebelum menjemur, siapkan air minum segar dalam jumlah banyak. Bisa juga menggunakan air dingin.
  • Meski berdarah panas, tidak berarti semua burung tahan terhadap cuaca panas. Beberapa jenis burung tidak tahan dijemur selama lebih dari 2 jam. Misalnya pleci, burung-madu (“kolibri”), kemade, cucak hijau, dan sebagainya. Beberapa jenis burung lainnya masih bisa mentoleransi durasi penjemuran yang lebih lama, terutama lovebird.
  • Jemur burung sesuai keperluan saja, dan jangan selalu berkiblat pada kicaumania lainnya. Sebab tidak semua jenis burung bisa mengikuti setingan harian dari kicaumania lain. Semuanya sangat tergantung dari kondisi dan ketahanan fisik burung tersebut.
  • Waktu penjemuran yang baik adalah saat matahari mulai terbit, sekitar 06.00 hingga pukul 09.00 atau 10.00. Lebih dari itu, sinar matahari sudah terasa sangat terik (terlebih di kota-kota yang berhawa panas seperti Jakarta, Surabaya, dan Semarang).
    Untuk kota yang relatif sejuk seperti Malang dan Bogor, penjemuran hingga pukul 11.00 bisa saja diterapkan, namun harus tetap dicek dengan ketahanan burung selama ini.
  • Kalau burung harus dijemur selama 2-3 jam, sebaiknya sangkar diberi pelindung dari kain atau benda yang bersifat tidak menghantarkan panas. Fungsinya sebagai peneduh, dan bisa digunakan ketika jam sudah menunjukkan pukul 10.00 atau lebih.
  • Sebaiknya jangan menjemur ketika burung mengalami gangguan pernafasan, seperti serak, nafas agak tersengal-sengal, atau suara kicauannya berubah jadi kecil.
Mengatasi dehidrasi dan heat stress pada burung
Bagaimana jika burung terlanjur kepanasan dan menunjukkan gejala dehidrasi? Tanda-tanda burung mengalami dehidrasi antara lain kerap mengembangkan bulu-bulunya sambil terus-menerus paruh. Frekuensi minum juga meningkat drastis.
Jika itu terjadi, maka pertolongan pertama yang harus segera dilakukan adalah mengambil handuk basah yang dioleskan ke bagian bawah pangkal sayapnya. Sebab bagian tubuh itulah yang mampu  menyerap air ke dalam tubuhnya secara cepat. Setelah itu, burung segera dipindah ke tempat sejuk / teduh dan lembab.
Itulah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai cara memperlakukan burung ketika akan dijemur, untuk menghindari kejadian yang tidak kita inginkan.


Sumber :  http://omkicau.com/

Selasa, 23 September 2014

Memilih voer yang tepat untuk burung peliharaan



Memelihara burung agar tetap sehat tentu dibutuhkan perawatan rutin setiap harinya, termasuk selalu menyediakan pakan yang bisa dikonsumsi oleh burung baik itu voer dan juga pakan tambahannya atau extra fooding seperti serangga atau buah-buahan. Namun terkadang kita terlalu bersemangat memilihkan burung dengan jenis voer yang kita tentukan sendiri, tanpa memahami apakah pakan tersebut cocok dengan burung atau tidak. Untuk kita marilah untuk sejenak kita membahas mengenai pemilihan voer yang tepat bagi burung peliharaan.
Dipasar-pasar burung kita sudah bisa menemukan beragam jenis merek-merek dari pakan kering (voer) untuk burung kicauan, yang semuanya itu bahkan bervariasi baik dari segi harga dan juga kualitasnya. Namun terkadang banyak penggemar burung yang cenderung memiliki anggapan bahwa pakan yang berharga mahal tentu akan lebih baik dari segi kualitasnya, padahal masalah harga tidak bisa dijadikan sebagai patokan dari kualitas suatu barang atau pakan.
Untuk mengetahui apakah burung tersebut akan cocok dengan pakan barunya yang akan kita tawarkan bisa diketahui dengan cara-cara sebagai berikut:
Jika anda memiliki rekan yang kebetulan menggunakan voer yang berbeda dari yang anda gunakan, lalu dikatakannya kalau voer tersebut sangat baik bagi burungnya (tambah aktif dan rajin bunyi), maka yang perlu anda lakukan adalah jangan terburu-burung membeli pakan tersebut di pasaran, tetapi ada baiknya anda meminta sedikit saja (setengah cepuk) pada rekan anda itu, untuk anda coba pada burung kesayangan di rumah. Jika setelah mengkonsumsi pakan tersebut terjadi perubahan warna pada kotoran burung yang disertai dengan lendir atau cairan (kotoran yang berair) dan berbau, maka itu artinya burung tidak cocok dengan voer tersebut, jadi anda tidak perlu membeli pakan tersebut untuk burung anda itu , akan tetapi jika burung tidak menunjukkan perubahan dalam bentuk kotoran, dan burung bertambah aktif, dan tambah rajin berbunyi, maka itu artinya pakan tersebut memang sudah cocok dengan burung anda, jadi anda bisa membeli pakan tersebut di pasaran .
Untuk mengetahui apakah burung yang kita miliki menyukai voer yang akan kita tawarkan, bisa juga dilakukan dengan cara menyediakan beberapa jenis voer berbeda merek yang diletakkan dalam wadah terpisah, lalu biarkan burung menentukan voer mana yang sangat disukainya.
Kita juga harus bisa memahami perilaku burung yang kerap mengacak-acak voernya, karena itu artinya burung tidak nyaman dengan makanannya tersebut, selain itu banyak juga voer tiruan atau palsu yang beredar di pasaran yang menggunakan bahan pewarna kimia atau bahan-bahan kimia tertentu (misalnya bahan kimia pengawet) dalam pembuatannya. Untuk itu anda perlu waspada dengan perilaku burung tersebut, karena sebagian besar jenis burung memiliki kepekaan yang tinggi terhadap beberapa macam jenis voer yang diberikan padanya.
Ketika memberikan burung dengan makanan kering (voer) yang bersuplemen tinggi atau tinggi kandunan proteinnya, maka untuk mencegah burung kelebihan protein, hindari memberikan EF atau pakan tambahan lain yang tinggi protein seperti jangkrik, belalang, kroto, atau ulat hongkong pada burung tersebut. 

Hindari juga mengganti voer yang digunakan ketika burung sedang menjalani masa mabungnya, karena hal itu bisa mengakibatkan proses mabung menjadi terganggu, selain itu hindari juga terlalu sering menggonta-ganti voer karena hal itu bisa menyebabkan burung mabung lebih cepat.
Itulah beberapa hal yang patut anda ketahui mengenai pemilihan voer yang tepat bagi burung peliharaan.

Sumber :  http://www.agrobur.com

Minggu, 14 September 2014

All about aktivitas mandi pada burung berkicau

Aktivitas mandi menjadi bagian tak terpisahkan dari perawatan burung berkicau. Mandi memiliki beberapa manfaat bagi burung. Persoalannya, apakah burung harus dimandikan setiap hari? Apakah sehari cukup sekali atau dua kali. Bagaimana metode memandikan burung yang baik dan benar? Artikel kali ini diberi judul all about aktivitas mandi pada burung berkicau, karena membahas segala hal yang berkaitan dengan aktivitas tersebut. 
Memandikan burung
Mandi memiliki banyak manfaat bagi burung berkicau.
Meski Anda sering melihat burung selalu membersihkan bulu-bulu dengan paruhnya, jangan berfikiran mereka tidak perlu dimandikan. Faktanya, mandi bagi burung baik di alam liar maupun dalam sangkar / kandang memiliki sejumlah manfaat. Selain menghilangkan kutu / tungau yang menyelinap pada bulu-bulu dan permukaan kulitnya, juga mencegah bulu burung cepat rusak dan kering.
Sebagian besar burung lokal, atau memiliki habitat asli di Indonesia, terbiasa hidup dalam lingkungan dengan kelembaban udara cukup tinggi. Hal ini biasa terjadi pada negara-negara dengan iklim tropis di Indonesia, yang memiliki musim hujan dan kemarau.
Burung-burung yang hidup di negara tropis memiliki aktivitas preening (bersolek, merapikan bulu-bulunya) lebih sering daripada burung-burung yang hidup di belahan utara dan selatan Bumi. Mereka punya instink untuk membersihkan bulu dari jamur dan parasit, khususnya kutu dan tungau, yang mudah sekali menyelinap pada bulu dan permukaan kulitnya.
Beberapa manfaat jika kita rutin memandikan burung
1. Menjaga kesehatan burung
Salah satu upaya untuk menjaga kesehatan burung adalah memandikannya secara teratur. Aktivitas mandi dapat membuat kutu, tungau dan parasit lainnya  untuk membersihkan bulu-bulu dari hama dan parasit. Burung yang jarang dimandikan sangat rentan memiliki bulu-bulu yang cepat kering dan rusak. Dalam beberapa kasus, burung cenderung mengalai alopecia atau kerusakkan bulu yang berakibat kebotakan.
2. Menjaga kebersihan bulu
Bulu burung yang selalu terjaga karena kontinyu dimandikan akan selalu digunakan burung secara maksimal, terutama bulu sayap dan bulu ekor yang sering digunakannya untuk beraktivitas.
Bulu yang selalu dipenuhi kotoran, debu, apalagi dihinggapi kutu dan tungau, akan mempengaruhi sifat insulasi burung atau membuat bulu menjadi tidak anti-air (anti-waterproofing).
Jika menimpa burung liar,  burung akan mati secara perlahan-lahan. Jika menimpa burung piaraan, ekses utamanya adalah burung mudah stres, tidak tenang, sering mencabuti bulunya, dan sering turun ke dasar sangkar.
Manfaat burung dimandikan
Aktivitas mandi bisa menjaga kelenturan,
 kebersihan, dan kemilau bulu-bulu burung.
Di alam liar, beberapa jenis burung seperti tengkek mudah tenggelam saat berburu makanan jika bulu-bulunya sudah tidak memiliki sifat insulasi atau anti-air.
Beberapa jenis burung lainnya kesulitan terbang, sebab setiap mengepakkan sayapnya, bulu-bulu langsung rusak dan tidak bisa digunakan secara sempurna sehingga. Akibatnya, ia sulit menghindar dari kejaran burung predator / pemangsa.
3. Merangsang burung untuk merapikan bulunya
Setelah mandi, burung akan melakukan preening, atau merapikan bulu-bulunya menggunakan paruh. Burung memperbaiki posisi bulu yang miring, acak-acakan, atau keriting, sehingga bulu-bulu kembali pada tempatnya.
Hal itu bisa diamati pada sebagian besar burung berkicau yang kita pelihara. Yang sangat kentara pada burung yang punya ekor panjang, seperti burung murai batu. Jika burung jarang mandi, maka ekornya cenderung tidak rapi atay berantakan. Namun setelah mandi, dalam sekejap ekornya akan terlihat lebih rapi.
Bulu yang rapi merupakan modal utama burung dalam mencari pasangannya, sekaligus modal utama untuk mengeluarkan kicauannya, apalagi ketika bertemu lawan-lawannya di arena lomba.
Burung dengan bulu-bulu yang rapi dan berkilauan akan memiliki kepercayaan diri / mental yang baik ketika berhadapan dengan burung betina dan / atau burung sejenis. Dengan demikian, burung bisa menampilkan semua performa suara serta gayanya, terlebih pada burung-burung yang bersifat teritorial seperti murai batu, kacer, ciblek, tledekan, dan sejenisnya.
Frekuensi mandi dan beberapa perkecualian
Seperti disebutkan sebelumnya, burung berkicau yang dipelihara di Indonesia rata-rata memiliki habitat lingkungan dengan kelembaban cukup tinggi. Di alam liar, burung-burung dari keluarga punglor / anis dan kucica / sikatan menyukai habitat teduh dan lembab, yang berada tidak jauh dari air mengalir. Sebab mandi merupakan aktivitas penting bagi mereka.
Alat untuk mandi burung
Beragam perlengkapan untuk memandikan 
burung peliharaan.
Sangat direkomendasikan untuk memandikan burung setiap hari selama 2-3 kali. Jika tidak mungkin melakukannya secara teratur, karena kesibukan kerja, maka mandi bisa dilakukan 2-3 kali seminggu, dengan waktu yang diusahakan tetap.
Namun ada beberapa hal yang membuat kita tidak perlu memandikan burung, terutama jika melihat burung dalam kondisi :
  • Masih piyikan atau anakan.
  • Burung sedang tidak sehat atau sakit.
  • Burung bakalan yang baru didapatkan dari pasar burung (dimandikan setelah burung beradaptasi dengan lingkungan baru).
Cara memandikan burung
Ada beberapa cara memandikan burung berkicau yang selama ini dilakukan para kicaumania, yaitu:
  • Menggunakan sprayer yang disemprotkan.
  • Mengisi air ke dalam bak mandi yang ada dalam kandang karamba.
  • Meletakkan bak mandi kecil / cepuk air ke dalam sangkar hariannya.
  • Memandikan sambil memegangi burung. terutama untuk proses penjinakan.
Masalah yang muncul ketika burung dimandikan
Burung yang tidak terbiasa dimandikan tentu akan ketakutan ketika pertama kali melihat genangan air, terutama mandi di dalam bak / karamba mandi. Biasanya burung akan bersifat waspada. Meski akhirnya mandi, hal itu dilakukannya dengan sangat cepat.
Jika Anda menjumpai burung seperti itu, latihlah dengan membiasakannya mandi dalam bak mandi, sehingga burung akan menganggap waktu mandi adalah waktu bermain-main dengan air.
Rangsang burung untuk segera menceburkan tubuhnya ke dalam bak mandi dengan menyemprot bagian dada, punggung, sayap, dan ekor burung, menggunakan sprayer yang disetel halus.
Jika kesulitan memancing burung untuk masuk karamba mandi atau mendekat bak mandi, gunakan pakan (serangga atau buah). Tips lain ketika burung ogah masuk karamba mandi bisa dibuka lagi di sini:
Suhu air dalam bak mandi bisa disesuaikan, tergantung kondisi cuaca atau suhu udara. Saat musim kemarau dengan cuaca sangat terik, Anda bisa memandikan burung menggunakan air  dingin. Saat musim hujan dengan cuaca dingin, burung bisa dimandikan dengan dengan air biasa dicampur air panas sedikit. Tapi ingat, jangan memandikan burung dengan air terlalu panas, karena akan merusak lapisan minyak pada bulu burung.
Menjemur burung usai mandi
Setelah mandi, sebaiknya burung jangan langsung dijemur di bawah terik matahari dalam kondisi basah kuyup, karena bisa merusak bulu dan membaut bulunya cepat keriting. Sebaiknya diangin-anginkan sebentar untuk mengeringkan bulu yang masih basah selama 3 – 5 menit. Setelah itu, burung dijemur dengan waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Ada beberapa jenis burung yang memiliki ketahanan terhadap panas, sehingga bisa dijemur sekitar 2 – 3 jam sehari. Tetapi ada juga burung yang tidak tahan terhadap cuaca panas, sehingga penjemuran sebaiknya kurang dari 1,5 jam sehari.
Penjemuran yang baik dilakukan pada pagi, mulai pukul 06.00. Jangan menjemur burung melebihi pukul 10.00, karena tak ada lagi ultraviolet yang mengandung provitamin D. Provitamin D ini sangat baik untuk pertumbuhan tulang.
Meski asupan kalsium dalam pakan maupun suplemen tercukupi, belum tentu mineral esensial ini bisa diserap organ pencernaan burung jika burung kekurangan vitamin D. Provitamin D dari sinar matahari pagi inilah yang akan diolah menjadi vitamin D.
Penjemuran pada siang hari, apalagi dalam kondisi cuaca terik, bisa menyebabkan burung mengalami dehidrasi, bulu-bulu yang mudah kering dan patah, serta yang lebih parah lagi berpotensi mengalami heat stress atau heat stroke.
Itulah beberapa hal yang berkaitan dengan aktivitas mandi pada burung berkicau. Meski nampak sepele, tapi jika diabaikan bisa berakibat fatal.


Sumber :  http://omkicau.com