Selasa, 30 September 2014

Tujuh pakan tambahan favorit untuk burung kenari dan paruh bengkok

Berikut ini tujuh pakan tambahan favorit untuk burung Kenari dan paruh bengkok.
pakan tambahan untuk kenari
Kenari dan burung paruh bengkok butuh pakan 
tambahan selain biji-bijian.
Burung peliharaan, baik  pemakan serangga maupun pemakan biji-bijian, tentu butuh asupan nutrisi yang bisa didapatkan dari pakan tambahan / extra fooding (EF). Kenari, finch, dan burung paruh bengkok sama-sama pemakan bijian. Adapun pakan tambahan yang menjadi favoritnya adalah sayuran dan buah-buahan.
Untuk membantu Anda dalam memberikan EF yang tepat, berikut ini tujuh EF yang biasa diberikan kepada kenari / finch dan burung paruh bengkok, disertai beberapa manfaatnya. Kita mulai dari gambas atau bisa disebut oyong.
1. Gambas / oyong 
Gambas atau oyong untuk burung
Gambas atau oyong untuk burung peliharaan.
Gambas atau sering disebut juga oyong (Luffa acutangula) merupakan tanaman dari suku labu-labuan atau Cucurbitaceae. Tanaman ini bersifat merambat, yang bisa hidup di mana saja selama lingkungannya kering, dengan ketersediaan air yang cukup sepanjang musim.
Kulit oyong cukup keras. Jadi, sebelum diberikan kepada kenari maupun paruh bengkok, oyong harus dipotong-potong dulu (lihat gambar atas sebelah kanan), sehingga terlihat dagingnya. Rasanya sedikit manis, dan banyak mengandung air, sehingga mudah dicerna oleh burung-burung kecil seperti kenari / finch maupun paruh bengkok.
Setiap 100 gram oyong mengandung 1,09 gr protein, 17 mg kalsium, 1,6 mg zat besi, 5,6 IU vitamin A, dan 7 mg vitamin C. Manfaat bagi burung antara lain bisa membantu membuatnya makin rajin berbunyi.
Namun perlu diingat, pemberian oyong secara terus-menerus tidak dianjurkan, karena bisa memberi dampak tidak bagus, karena bisa membuat kotoran burung berair. Jadi, cukup diberikan sekali saja dalam seminggu.

2. Buah apel
Burung makan apel
Burung paruh bengkok doyan banget makan apel.
Siapa sih yang tidak mengenal tanaman dan buah apel (Malus domestica). Buahnya berwarna kemerahan jika sudah masak, meski ada juga strain apel dengan daging buah berwarna hijau atau kuning. Kulit buahnya cukup lembek, tetapi daging buah cukup keras dan terdapat beberapa biji di dalamnya, kecuali strain yang sengaja didesain tanpa biji.
Apel biasanya diberikan kepada burung pemakan buah dan / atau pemakan biji-bijian. Cara pemberiannya dapat dilakukan dengan memotong menjadi empat bagian, kemudian 1 bagian digantung di dalam sangkarnya menggunakan pengait buah.
Yang penting, sebelum diberikan kepada burung, sebaiknya biji yang terdapat di dalamnya dibersihkan dulu. Sebab biji apel dalam berbagai literatur disebutkan mengandung racun yang bisa mengganggu kesehatan burung.
Ada beberapa manfaat buah apel bagi burung peliharaan Anda, antara lain:
  • Kaya serat, sehingga sangat baik diberikan kepada burung yang menjalani diet akibat kegemukan. Kandungan serat yang tinggi bisa membuat burung tidak cepat merasa lapar, dan berguna mengurangi lemak dan kolesterol jahat.
  • Kaya vitamin. Apel memiliki banyak kandungan vitamin seperti vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, B9, dan vitamin C.
  • Kaya mineral. Apel memiliki kandungan mineral cukup tinggi, terutama kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan zincum / seng.
  • Mengandung tanin, yaitu zat yang bermanfaat untuk membersihkan saluran tenggorokan sehingga dapat mencegah atau mengurangi potensi suara serak pada burung kicauan Anda.
  • Mengandung quercetin, yaitu zat yang dibutuhkan untuk meningkatkan antioksidan, sehingga burung menjadi lebih sehat dan relatif tahan terhadap serangan penyakit.
  • Mengandung asam tartar yang bermanfaat membantu pencernaan burung. Zat ini mampu membunuh bakteri yang ada di dalam saluran pencernaan burung.
Selain diberikan dalam bentuk buah, apel juga bisa diberikan dalam bentuk fermentasi seperti cuka apel.


3. Jagung muda
Kenari makan jagung
Asyiknya kenari menyantap jagung.
Jagung muda memiliki banyak kandungan vitamin yang bermanfaat untuk burung pemakan bijian seperti kenari, finch, lovebird, parkit, dan berbagai jenis burung paruh bengkok.
Untuk hasil yang optimal, maka sebelum diberikan, jagung disayat-sayat terlebih dulu dengan pisau, sehingga memudahkan burung-burung kecil seperti kenari atau finch untuk mengkonsumsinya.
Berikut ini beberapa manfaat jagung muda pada burung kicauan:
  • Memperlancar pencernaan
  • Menyehatkan mata
  • Kaya kalori dan vitamin
  • Kaya mineral
  • Mencegah anemia
  • Membantu menyehatkan bulu-bulu burung
4. Wortel
Parkit akan wortel
Burung parkit makan wortel.
Wortel termasuk jenis sayuran yang umum, murah, mudah didapat, serta memiliki banyak manfaat. Wortel bisa diberikan kepada semua jenis burung pemakan biji-bijian dengan cara bervariasi.
Pemberian wortel pada burung kicauan juga bisa membantu menghasilkan pigmen warna, terutama untuk burung dari jenis kenari merah. Sebab wortel memiliki karotein yang sangat dibutuhkan untuk itu.
Cara penyajian wortel biasanya dilakukan dengan memarutnya. Sebaiknya direbus terlebih dahulu, kemudian diparut dan diberikan kepada burung.

5. Cabai merah
Burung makan cabai
Burung pun doyan makan cabai merah.
 Cabai merah sangat bermanfaat untuk burung peliharan. Selain memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, cabai merah juga mempunyai kandungan zat warna merah atau karotein sebagaimana wortel.
Cabai merah bisa disajikan dengan beragam cara. Misalnya diberikan hanya bagian kulitnya saja, sedangkan bijinya dibuang atau boleh juga diberikan dalam bentuk utuh, seperti terlihat pada gambar di atas. Burung tidak mempunyai reseptor rasa, sehingga mereka tidak merasakan panas atau pedas dari cabai.

6. Mentimun
Burung memakan mentimun
Burung memakan mentimun.
Mentimun / ketimun / timun (Cucumis sativus) adalah tanaman dari suku labu-labuan atau Cucurbitaceace. Kandungan airnya cukup tinggi, sehingga banyak diberikan kepada kenari saat cuaca terik. Mentimun juga sering diberikan kepada burung yang akan melakukan perjalanan jauh.
Manfaat lain dari mentimun adalah membantu mengurangi lemak pada burung yang mengalami obesitas, dan mengurangi birahi burung kenari yang mengalami OB (over birahi).
Pemberiannya dilakukan dengan memotong mentimun, lalu menggantungnya dalam sangkar menggunakan pengait buah. Di beberapa negara Asia, mentimun saat ini menjadi pakan favorit. Namun penyajiannya agak berbeda, yaitu hanya diambil biji-bijinya, kemudian dikeringkan dan diberikan kepada burung.

7. Daun sawi
Sayuran hijau sangat bermanfaat bagi burung
Sayuran hijau sangat bermanfaat bagi burung.
Daun sawi termasuk sayuran hijau yang sering diberikan kepada burung pemakan biji-bijian sebagai pakan tambahan yang penuh manfaat. Sawi kaya antioksidan flavonoid, indoles, sulforaphane, karoten, lutein, dan zeaxanthin. Daun sawi segar juga banyak mengandung vitamin C dan vitamin A.
Sawi sangat baik diberikan kepada burung pemakan biji-bijian seperti kenari, finch, dan paruh bengkok, karena sebagian besar kandungan nutrisinya bermanfaat untuk pencernaan burung, termasuk memudahkan burung saat buang kotoran.

Sumber : http://omkicau.com/








Jumat, 26 September 2014

Tips penjemuran burung kicauan

Sinar matahari merupakan variabel penting dan bahkan utama dalam kehidupan burung, termasuk burung kicauan yang dipelihara para penghobi burung. Keperluan sinar matahari yang utama adalah untuk:
1. Pengubahan pro vitamin D menjadi vitamin D di dalam tubuh burung.
2. Membunuh jamur dan mikroba di sangkar dan di tubuh burung.
3. Menghangatkan tubuh burung.
Di luar ketiga hal itu, masih banyak kegunaan sinar matahari tetapi yang utama adalah ketiga hal tersebut di atas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penjemuran:
1. Jemur dari waktu sepagi mungkin, bahkan kalau bisa sebelum waktu fajar sehingga sekaligus untuk pengembunan. Pengembunan bagus dilakukan untuk burung agar mereka bisa mendapatkan kesegaran udara pagi hari, yang diasumsikan kondisi udaranya masih bersih tidak terkena polusi debu siang hari.
2. Jangan lakukan penjemuran melewati pukul 09.00 karena selepas waktu itu sinar ultarviolet bisa membuat bulu burung rusak. Selepas waktu itu, bisa dilakukan untuk penanganan atau treatment khusus burung untuk tujuan tertentu misalnya lomba, membuat tambah gacor, lebih ramping dan sebagainya.
3. Jangan menjemur dengan sangkar dikerodong, khususnya untuk daerah panas. Penjemuran dengan sangkar burung dikerodong, bisa menyebabkan burung mendapat panas yang berlebihan. Burung bisa kekurangan oksigen dan bisa mati kepanasan. Untuk daerah dingin, hal ini bisa jadi tidak menimbulkan masalah serius.
Untuk penghobi yang bekerja pagi-malam
Untuk penghobi yang harus berangkat kerja pagi hari dan pulang sore hari, bisa menempatkan burung di tempat tertentu di mana burung mendapatkan sinar matahari dan pada sekitar pukul 09.00 sinar matahri sudah tertutup atap/dedauaan. Kalau kondisi tidak memungkinkan, maka lakukan penjemuran pada pagi hari minimal sepekan sekali (waktu libur dan sebagainya).
Sebelum atau sesudah dimandikan?
Kalau Anda mengeluarkan burung sejak subuh, maka burung bisa dimandikan dalam karamba pada pagi hari antara pukul 06.00 – 07.00 dan bisa langsung dijemur karena sinar matahri belum panas sehingga tidak membuat bulu mengkerut/keriting.
Kalau Anda memandikan selepas pukul 08.00, maka sebelum dijemur perlu diangin-anginkan dulu sehingga kondisi bulu sudah teratur rapi (dirapikan si burung sendiri).
Kalau Anda langsung menjemur setelah burung dimandikan dalam kondisi sinar matahari yang sudah panas, maka sebelum bulu sempat dirapikan burung, maka bulu sudah telanjur kering. Hal ini menyebabkan bulu menjadi keriting, tidak tertata rapi.
Soal menjemur apakah sebelum atau sesudah dimandikan, jika hal itu dilakukan semua pada pagi hari, maka tidak ada perbendaannya. Tetapi kalau dengan sangat terpaksa Anda hanya bisa memandikan burung setelah burung dijemur (belum sempat memandikan pada pagi hari misalnya), maka sebelum memasukkan ke karamba atau disemprot, pastikan burung sudah diangin-anginkan dulu sehingga suhu tubuhnya sudah turun.
Bagaimana jika kesempatan untuk memandikannya hanya pada sore hari? Nggak masalah, enjoy saja. Mandikan burung, diangin-anginkan dan dijemur dengan panas matahari sore (sebaiknya selewat kam 16.00 sehingga sinar matahari sudah tidak terlalu panas.
Benarkah penjemuran bisa mengurangi kegemukan?
Bisa dikatakan iya, tetapi hubungannya tidak langsung. Dengan burung dijemur, maka dia merasa panas dan kehausan. Dalam kondisi seperti ini burung akan lebih banyak minum ketimbang makan, dan karenanya konsumsi karbohidrat berkurang sehingga tidak banyak terjadi penumpukan lemak. Atau, burung bisa mendapatkan tenaga dari pembakaran lemak tubuhnya sehingga burung bisa menjadi lebih langsing.
Apakah penjemuran bisa membakar lemak? Nah hal ini hanyalah mitos. Tidak ada cerita bahwa sinar matahari bisa menyebabkan terjadinya pembakaran lemak di dalam tubuh. Cairan yang keluar dari tubuh burung yang dijemur bukanlah hasil pembakaran lemak tetapi cairan air. Itulah mengapa burung yang banyak jemur bisa terlihat singset karena dia tidak banyak mengonsumsi karbohidrat tetapi air.
Perlu ditekankan lagi bahwa burung akan mengeluarkan banyak energi yang bisa memacu pembakaran lemak (dengan asumsi ada pembatasan pakan) sehingga burung langsing adalah ketika dia banyak dimandikan. Dengan banyak dimandikan, maka burung akan banyak melakukan gerakan-gerakan menata bulu (didis-bahasa Jawa). Pada saat yang sama, untuk menghangatkan badan, burung memerlukan energi. Jika dari sisi pakan ada pengurangan karbohidrat, maka mau tidak mau burung akan melepas lemak di tubuhnya dan dibakar sehingga berubah menjadi energi. Maka menjadi langsinglah dia.
Jenis burung dan keperluan jemur
Masing-masing jenis burung memerlukan treatment yang berbeda dalam penjemuran. Hal itu disesuaikan dengan kebiasaan burung sejenisnya di alam.
1. Untuk burung-burung jenis anis, seperti anis merah atau punglor merah, anis kembang, anis macan; kacer poci atau sekoci dan kacer hitam, sulingan atau tledekan, jenis-jenis cucak, murai batu dan sebagainya, maka keperluan mereka untuk penjemuran relatif sedikit dibandingkan jenis burung pemakan biji-bijian.  Sebab burung jenis-jenis itu di alam sana hidup di antara pepohonan yang rindang dan tidak terbiasa berjemur berlama-lama.
2. Untuk burung-burung jenis pemakan biji seperti kenari, gelatik, branjangan, perkutut, derkuku, lovebird dan beberapa  burung paruh bengkok lain, bisa dilakukan penjemuran relatif  lebih lama ketimbang burung-burung jenis anis ataupun cucak. Bahkan dalam berbagai kasus, beberapa burung yang macet bunyi bisa diterapi dengan  penambahan waktu jemur diimbangi dengan banyak mandinya. Misalnya lovebird atau kenari, memerlukan panas yang relatif banyak.
Burung-burung pemakan biji umumnya hidup di padang rumput, ladang jagung, gandum, milet dan sebagainya yang merupakan daerah terbuka dan banyak kena sinar matahari.
3. Ada beberapa pengecualian dalam hal ini, misalnya untuk burung jalak suren, kakatua, pentet atau cendet dan beberapa burung lainnya. Burung jalak suren misalnya, meski dia bukanlah pemakan  biji tetapi pada habitat aselinya dulu dia selalu berada di persawahan atau rawa-rawa yang relatif mendapat banyak sinar matahari. Meski demikian, burung jalak suren tidak memerlukan penjemuran yang lama jika dipelihara di rumahan.
Sedangkan burung kakatua dan bebera jenis nuri, meskipun mereka pemakan biji-bijian tetapi mereka lebih banyak berasal dari habitat hutan dengan memakan biji-bijian dari pepohonan yang besar dan rindang.
Sedangkan untuk burung pentet atau cendet, dia adalah burung pemakan serangga dan bahkan juga makan burung lain yang lebih kecil (predator), terutama anakan di sarang. Di Bali sana misalnya, burung pentet atau cendet adalah musuh utama para pemilik penangkaran alam anis merah, selain ular dan biawak serta beberapa jenis hewan pemangsa anakan anis merah lainnya. Cendet atau pentet terbiasa bertengger di pucuk pohon yang tinggi atau bebatuan dan sebagainya ketika mengincar mangsanya. Dengan demikian pentet bisa tahan berjam-jam di bawah sinar matahari.
Ada beberapa pengecualian untuk beberapa jenis burung lain yang tidak saya sebutkan di sini. Tetapi, sementara ini dulu ya artikel tentang penjemuran untuk burung kicauan.

Sumber :  http://omkicau.com/

Manfaat penjemuran burung di pagi hari

Sebagai penggemar burung kicauan, Anda pasti sering memandikan dan menjemur burung. Mungkin ada sebagian kicaumania yang melakukan ini karena memperoleh tips dari rekannya yang lebih berpengalaman, atau memperoleh informasi dari buku atau media online. Ketika ditanya, apa sih sebenarnya manfaat penjemuran burung di pagi hari, sebagian kicaumania menjawab untuk mengeringkan bulu-bulu burung yang basah sehabis mandi. Ada juga yang menjawab agar suaranya lebih kencang dan lebih rajin bunyi. Nah, siapa di antara pembaca yang memiliki jawaban yang sama ?
Pagi hari adalah waktu yang tepat menjemur burung
Pagi hari waktu yang tepat menjemur burung
Memang, penjemuran di pagi haru secara tidak langsung bisa membuat burung lebih rajin berkicau. Sebab penjemuran akan mempengaruhi birahi burung. Tetapi, selain jawaban di atas, sebenarnya banyak sekali manfaat penjemuran, apalagi jika dilakukan pada waktu yang tepat (sebelum pukul 10.00).
Selain pemilihan waktu, durasi penjemuran juga mesti diperhatikan. Durasi penjemuran berbeda-beda menurut jenis burungnya. Untuk beberapa burung yang biasa dilombakan,
Penjemuran yang terlalu pendek kurang memberikan efek nyata untuk mempertahankan atau meningkatkan kegacoran burung. Sebaliknya, penjemuran yang berlebihan juga bisa berakibat kurang baik, misalnya burung menjadi mudah stres, bahkan dalam beberapa kasus sampai menimbulkan kematian akibat kepanasan.  Selain itu, penjemuran yang terlalu lama bisa menimbulkan heat stress dan heat stroke yang akan membuat burung macet bunyi dalam waktu lama.
Burung senang berjemur pada pagi hari
Di alam liar pun, burung senang berjemur pada pagi hari.


Artikel kali ini hanya membahas beberapa manfaat lain yang bisa diperoleh dari penjemuran burung pada pagi hari. Berikut ini beberapa manfaat penjemuran burung di pagi hari :
  • Sinar matahari pada pagi hari mengandung infra merah yang bermanfaat untuk pembentukan hormon testosteon bagi burung jantan, serta hormon estrogen dan progesteron pada burung betina. Ketiga hormon ini memegang kendali penting terhadap rangsangan birahi (juga organ reproduksi) yang membuat burung menjadi lebih rajin berkicau.
  • Sinar matahari pagi juga banyak mengandung ultraviolet yang bisa mengekstrak pro-vitamin D yang ada di dalam tubuh burung menjadi vitamin D3 yang sangat bermanfaat dan berpengaruh terhadap struktur tulang, daya tahan, dan beberapa organ penting lainnya.
  • Sinar matahari pagi bisa mengoptimalkan metabolisme dalam tubuh burung, sehingga proses penyerapan sari makanan dan pendistribusian sari makanan pun menjadi lebih tepat dan lebih efisien.
  • Sinar matahari pagi bisa membunuh hampir 85% virus penyebab penyakit pada burung.
  • Sinar matahari pagi hari juga bisa membunuh bibit jamur maupun jamur yang bersarang di lantai sangkar, jeruji, ataupun ornamen sangkar lainnya.
  • Sinar matahari pagi sangat bermanfaat dalam melepaskan kutu-kutu yang menempel pada permukaan kulit dan bulu-bulu burung
  • Sinar matahari pagi merupakan kebutuhan dasar biologis bagi burung. Jadi, penjemuran juga memiliki dampak yang besar terhadap perkembangan psikologis burung. Semua burung pasti akan merasa senang jika dijemur setiap hari, terlebih pada pagi hari sewaktu matahari baru terbit.
Itulah beberapa manfaat penjemuran burung di pagi hari. Semoga bermanfaat.

Sumber :  http://omkicau.com/

Mencegah burung mengalami heat stress saat dijemur

Burung kicauan yang dijemur terlalu berlebihan akan mengalami kondisi yang disebut heat stress. Jika dibiarkan saja, maka burung akan mengalami kondisi yang lebih parah lagi yang dikenal dengan istilah heat stroke. Berikut ini tips mencegah burung mengalami heat stress saat dijemur.

dehidrasi burung
Cegah heat stress dan dehidrasi dengan 
perlakuan tepat saat menjemur burung.
Burung yang mengalami heat stress pasti mengalami pula dehidrasi, dibarengi dengan kehilangan banyak energi dan rentan mengalami kelumpuhan atau bahkan kematian.
Karena itu, jangan gegabah melakukan penjemuran terlalu lama, meski ada kicaumania lain yang mengaku tidak bermasalah ketika burungnya dijemur dengan durasi lebih dari tiga jam, bahkan tetap dijemur hingga pukul 12.00.
Perlu diketahui, burung merupakan hewan berdarah panas, sama seperti mamalia, dan sama pula seperti manusia. Tapi hal ini jangan disalahartikan bahwa hewan berdarah panas dapat dijemur sesuka hati, bahkan menunggu hingga burung merasa kepanasan dengan tanda-tanda membuka paruhnya lebar-lebar.
Bukankah manusia yang juga makhluk hidup berdarah panas tidak mungkin tahan berlama-lama di bawah terik matahari? Jika kondisi tak memungkinkan, dan cuaca begitu terik, banyak orang yang merasa pening, kemudian pingsan. Sebagian lagi mengalami dehidrasi.
Setiap makhluk hidup membutuhkan sinar matahari, terutama sinar matahari pada pagi hari. Banyak sekali manfaat sinar matahari pagi pada burung berkicau. Tetapi ada waktu-waktu tertentu di mana kondisi tubuh sudah tak bisa lagi menerima sengatan panas matahari, sehingga tubuh melakukan perlawanan.
Pada manusia, perlawanan terhadap panas matahari dilakukan dengan mengeluarkan keringat. Bagian dalam tubuh ketika panas akan memanaskan cairan di dalam tubuh. Cairan ini lalu dikeluarkan melalui kelenjar keringat dan pori-pori kulit. Kalau tidak ada keduanya, suhu di dalam tubuh lama-lama akan meningkat sehingga organ dalam terbakar.
Bagaimana dengan burung? Burung tidak memiliki kelenjar keringat. Jadi untuk melawan panas, dia akan  mengembangkan bulu-bulunya sambil membuka paruh lebar-lebar, dengan tujuan membuang hawa panas dari dalam tubuhnya.
Meski demikian, ada batas-batas kewajaran dari penerimaan panas pada tubuh burung. Ketika burung dibiarkan melewati batasan-batasan tersebut, maka burung akan mengalami heat stress  dan bisa berkembang menjadi heat stroke.
Suhu panas dan dehidrasi termasuk salah satu pembunuh utama pada burung kicauan yang dipelihara manusia. Di alam liar, burung bisa mencari perlindungan dengan bertengger pada pohon yang memiliki dedaunan rimbun. Sebagian besar burung di alam setiap hari juga bertengger di pepohonan.
Namun sayangnya, masih banyak kicaumania yang mengabaikan masalah ini, dan tetap menjemur burungnya secara tidak wajar, baik durasi maupun kondisi terik matahari saat menjemur.
Berbeda dari burung liar yang bisa mencari perlindungan ke tempat atau pepohonan yang teduh, maka burung yang Anda pelihara dalam sangkar tidak memiliki opsi tersebut. Mereka hanya pasrah pada perbuatan kita.
Apabila kita nekat menjemur burung dalam waktu lama, bahkan saat matahari sudah tepat di atas kepala kita, maka burung akan mengalami dehidrasi dan kehabisan cairan tubuhnya yang digunakan untuk membuang hawa panas.
Itu sebabnya, mengapa ketika kepanasan burung sering mengambil air minum. Terlebih pada burung pleci. Begitu terkena panas berlebihan, maka air minumnya bisa langsung habis.
Mencegah burung mengalami dehidrasi dan heat stress
Guna mencegah burung mengalami dehidrasi dan heat stress saat dijemur, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan:
  • Sebelum menjemur, siapkan air minum segar dalam jumlah banyak. Bisa juga menggunakan air dingin.
  • Meski berdarah panas, tidak berarti semua burung tahan terhadap cuaca panas. Beberapa jenis burung tidak tahan dijemur selama lebih dari 2 jam. Misalnya pleci, burung-madu (“kolibri”), kemade, cucak hijau, dan sebagainya. Beberapa jenis burung lainnya masih bisa mentoleransi durasi penjemuran yang lebih lama, terutama lovebird.
  • Jemur burung sesuai keperluan saja, dan jangan selalu berkiblat pada kicaumania lainnya. Sebab tidak semua jenis burung bisa mengikuti setingan harian dari kicaumania lain. Semuanya sangat tergantung dari kondisi dan ketahanan fisik burung tersebut.
  • Waktu penjemuran yang baik adalah saat matahari mulai terbit, sekitar 06.00 hingga pukul 09.00 atau 10.00. Lebih dari itu, sinar matahari sudah terasa sangat terik (terlebih di kota-kota yang berhawa panas seperti Jakarta, Surabaya, dan Semarang).
    Untuk kota yang relatif sejuk seperti Malang dan Bogor, penjemuran hingga pukul 11.00 bisa saja diterapkan, namun harus tetap dicek dengan ketahanan burung selama ini.
  • Kalau burung harus dijemur selama 2-3 jam, sebaiknya sangkar diberi pelindung dari kain atau benda yang bersifat tidak menghantarkan panas. Fungsinya sebagai peneduh, dan bisa digunakan ketika jam sudah menunjukkan pukul 10.00 atau lebih.
  • Sebaiknya jangan menjemur ketika burung mengalami gangguan pernafasan, seperti serak, nafas agak tersengal-sengal, atau suara kicauannya berubah jadi kecil.
Mengatasi dehidrasi dan heat stress pada burung
Bagaimana jika burung terlanjur kepanasan dan menunjukkan gejala dehidrasi? Tanda-tanda burung mengalami dehidrasi antara lain kerap mengembangkan bulu-bulunya sambil terus-menerus paruh. Frekuensi minum juga meningkat drastis.
Jika itu terjadi, maka pertolongan pertama yang harus segera dilakukan adalah mengambil handuk basah yang dioleskan ke bagian bawah pangkal sayapnya. Sebab bagian tubuh itulah yang mampu  menyerap air ke dalam tubuhnya secara cepat. Setelah itu, burung segera dipindah ke tempat sejuk / teduh dan lembab.
Itulah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai cara memperlakukan burung ketika akan dijemur, untuk menghindari kejadian yang tidak kita inginkan.


Sumber :  http://omkicau.com/

Selasa, 23 September 2014

Memilih voer yang tepat untuk burung peliharaan



Memelihara burung agar tetap sehat tentu dibutuhkan perawatan rutin setiap harinya, termasuk selalu menyediakan pakan yang bisa dikonsumsi oleh burung baik itu voer dan juga pakan tambahannya atau extra fooding seperti serangga atau buah-buahan. Namun terkadang kita terlalu bersemangat memilihkan burung dengan jenis voer yang kita tentukan sendiri, tanpa memahami apakah pakan tersebut cocok dengan burung atau tidak. Untuk kita marilah untuk sejenak kita membahas mengenai pemilihan voer yang tepat bagi burung peliharaan.
Dipasar-pasar burung kita sudah bisa menemukan beragam jenis merek-merek dari pakan kering (voer) untuk burung kicauan, yang semuanya itu bahkan bervariasi baik dari segi harga dan juga kualitasnya. Namun terkadang banyak penggemar burung yang cenderung memiliki anggapan bahwa pakan yang berharga mahal tentu akan lebih baik dari segi kualitasnya, padahal masalah harga tidak bisa dijadikan sebagai patokan dari kualitas suatu barang atau pakan.
Untuk mengetahui apakah burung tersebut akan cocok dengan pakan barunya yang akan kita tawarkan bisa diketahui dengan cara-cara sebagai berikut:
Jika anda memiliki rekan yang kebetulan menggunakan voer yang berbeda dari yang anda gunakan, lalu dikatakannya kalau voer tersebut sangat baik bagi burungnya (tambah aktif dan rajin bunyi), maka yang perlu anda lakukan adalah jangan terburu-burung membeli pakan tersebut di pasaran, tetapi ada baiknya anda meminta sedikit saja (setengah cepuk) pada rekan anda itu, untuk anda coba pada burung kesayangan di rumah. Jika setelah mengkonsumsi pakan tersebut terjadi perubahan warna pada kotoran burung yang disertai dengan lendir atau cairan (kotoran yang berair) dan berbau, maka itu artinya burung tidak cocok dengan voer tersebut, jadi anda tidak perlu membeli pakan tersebut untuk burung anda itu , akan tetapi jika burung tidak menunjukkan perubahan dalam bentuk kotoran, dan burung bertambah aktif, dan tambah rajin berbunyi, maka itu artinya pakan tersebut memang sudah cocok dengan burung anda, jadi anda bisa membeli pakan tersebut di pasaran .
Untuk mengetahui apakah burung yang kita miliki menyukai voer yang akan kita tawarkan, bisa juga dilakukan dengan cara menyediakan beberapa jenis voer berbeda merek yang diletakkan dalam wadah terpisah, lalu biarkan burung menentukan voer mana yang sangat disukainya.
Kita juga harus bisa memahami perilaku burung yang kerap mengacak-acak voernya, karena itu artinya burung tidak nyaman dengan makanannya tersebut, selain itu banyak juga voer tiruan atau palsu yang beredar di pasaran yang menggunakan bahan pewarna kimia atau bahan-bahan kimia tertentu (misalnya bahan kimia pengawet) dalam pembuatannya. Untuk itu anda perlu waspada dengan perilaku burung tersebut, karena sebagian besar jenis burung memiliki kepekaan yang tinggi terhadap beberapa macam jenis voer yang diberikan padanya.
Ketika memberikan burung dengan makanan kering (voer) yang bersuplemen tinggi atau tinggi kandunan proteinnya, maka untuk mencegah burung kelebihan protein, hindari memberikan EF atau pakan tambahan lain yang tinggi protein seperti jangkrik, belalang, kroto, atau ulat hongkong pada burung tersebut. 

Hindari juga mengganti voer yang digunakan ketika burung sedang menjalani masa mabungnya, karena hal itu bisa mengakibatkan proses mabung menjadi terganggu, selain itu hindari juga terlalu sering menggonta-ganti voer karena hal itu bisa menyebabkan burung mabung lebih cepat.
Itulah beberapa hal yang patut anda ketahui mengenai pemilihan voer yang tepat bagi burung peliharaan.

Sumber :  http://www.agrobur.com

Minggu, 14 September 2014

All about aktivitas mandi pada burung berkicau

Aktivitas mandi menjadi bagian tak terpisahkan dari perawatan burung berkicau. Mandi memiliki beberapa manfaat bagi burung. Persoalannya, apakah burung harus dimandikan setiap hari? Apakah sehari cukup sekali atau dua kali. Bagaimana metode memandikan burung yang baik dan benar? Artikel kali ini diberi judul all about aktivitas mandi pada burung berkicau, karena membahas segala hal yang berkaitan dengan aktivitas tersebut. 
Memandikan burung
Mandi memiliki banyak manfaat bagi burung berkicau.
Meski Anda sering melihat burung selalu membersihkan bulu-bulu dengan paruhnya, jangan berfikiran mereka tidak perlu dimandikan. Faktanya, mandi bagi burung baik di alam liar maupun dalam sangkar / kandang memiliki sejumlah manfaat. Selain menghilangkan kutu / tungau yang menyelinap pada bulu-bulu dan permukaan kulitnya, juga mencegah bulu burung cepat rusak dan kering.
Sebagian besar burung lokal, atau memiliki habitat asli di Indonesia, terbiasa hidup dalam lingkungan dengan kelembaban udara cukup tinggi. Hal ini biasa terjadi pada negara-negara dengan iklim tropis di Indonesia, yang memiliki musim hujan dan kemarau.
Burung-burung yang hidup di negara tropis memiliki aktivitas preening (bersolek, merapikan bulu-bulunya) lebih sering daripada burung-burung yang hidup di belahan utara dan selatan Bumi. Mereka punya instink untuk membersihkan bulu dari jamur dan parasit, khususnya kutu dan tungau, yang mudah sekali menyelinap pada bulu dan permukaan kulitnya.
Beberapa manfaat jika kita rutin memandikan burung
1. Menjaga kesehatan burung
Salah satu upaya untuk menjaga kesehatan burung adalah memandikannya secara teratur. Aktivitas mandi dapat membuat kutu, tungau dan parasit lainnya  untuk membersihkan bulu-bulu dari hama dan parasit. Burung yang jarang dimandikan sangat rentan memiliki bulu-bulu yang cepat kering dan rusak. Dalam beberapa kasus, burung cenderung mengalai alopecia atau kerusakkan bulu yang berakibat kebotakan.
2. Menjaga kebersihan bulu
Bulu burung yang selalu terjaga karena kontinyu dimandikan akan selalu digunakan burung secara maksimal, terutama bulu sayap dan bulu ekor yang sering digunakannya untuk beraktivitas.
Bulu yang selalu dipenuhi kotoran, debu, apalagi dihinggapi kutu dan tungau, akan mempengaruhi sifat insulasi burung atau membuat bulu menjadi tidak anti-air (anti-waterproofing).
Jika menimpa burung liar,  burung akan mati secara perlahan-lahan. Jika menimpa burung piaraan, ekses utamanya adalah burung mudah stres, tidak tenang, sering mencabuti bulunya, dan sering turun ke dasar sangkar.
Manfaat burung dimandikan
Aktivitas mandi bisa menjaga kelenturan,
 kebersihan, dan kemilau bulu-bulu burung.
Di alam liar, beberapa jenis burung seperti tengkek mudah tenggelam saat berburu makanan jika bulu-bulunya sudah tidak memiliki sifat insulasi atau anti-air.
Beberapa jenis burung lainnya kesulitan terbang, sebab setiap mengepakkan sayapnya, bulu-bulu langsung rusak dan tidak bisa digunakan secara sempurna sehingga. Akibatnya, ia sulit menghindar dari kejaran burung predator / pemangsa.
3. Merangsang burung untuk merapikan bulunya
Setelah mandi, burung akan melakukan preening, atau merapikan bulu-bulunya menggunakan paruh. Burung memperbaiki posisi bulu yang miring, acak-acakan, atau keriting, sehingga bulu-bulu kembali pada tempatnya.
Hal itu bisa diamati pada sebagian besar burung berkicau yang kita pelihara. Yang sangat kentara pada burung yang punya ekor panjang, seperti burung murai batu. Jika burung jarang mandi, maka ekornya cenderung tidak rapi atay berantakan. Namun setelah mandi, dalam sekejap ekornya akan terlihat lebih rapi.
Bulu yang rapi merupakan modal utama burung dalam mencari pasangannya, sekaligus modal utama untuk mengeluarkan kicauannya, apalagi ketika bertemu lawan-lawannya di arena lomba.
Burung dengan bulu-bulu yang rapi dan berkilauan akan memiliki kepercayaan diri / mental yang baik ketika berhadapan dengan burung betina dan / atau burung sejenis. Dengan demikian, burung bisa menampilkan semua performa suara serta gayanya, terlebih pada burung-burung yang bersifat teritorial seperti murai batu, kacer, ciblek, tledekan, dan sejenisnya.
Frekuensi mandi dan beberapa perkecualian
Seperti disebutkan sebelumnya, burung berkicau yang dipelihara di Indonesia rata-rata memiliki habitat lingkungan dengan kelembaban cukup tinggi. Di alam liar, burung-burung dari keluarga punglor / anis dan kucica / sikatan menyukai habitat teduh dan lembab, yang berada tidak jauh dari air mengalir. Sebab mandi merupakan aktivitas penting bagi mereka.
Alat untuk mandi burung
Beragam perlengkapan untuk memandikan 
burung peliharaan.
Sangat direkomendasikan untuk memandikan burung setiap hari selama 2-3 kali. Jika tidak mungkin melakukannya secara teratur, karena kesibukan kerja, maka mandi bisa dilakukan 2-3 kali seminggu, dengan waktu yang diusahakan tetap.
Namun ada beberapa hal yang membuat kita tidak perlu memandikan burung, terutama jika melihat burung dalam kondisi :
  • Masih piyikan atau anakan.
  • Burung sedang tidak sehat atau sakit.
  • Burung bakalan yang baru didapatkan dari pasar burung (dimandikan setelah burung beradaptasi dengan lingkungan baru).
Cara memandikan burung
Ada beberapa cara memandikan burung berkicau yang selama ini dilakukan para kicaumania, yaitu:
  • Menggunakan sprayer yang disemprotkan.
  • Mengisi air ke dalam bak mandi yang ada dalam kandang karamba.
  • Meletakkan bak mandi kecil / cepuk air ke dalam sangkar hariannya.
  • Memandikan sambil memegangi burung. terutama untuk proses penjinakan.
Masalah yang muncul ketika burung dimandikan
Burung yang tidak terbiasa dimandikan tentu akan ketakutan ketika pertama kali melihat genangan air, terutama mandi di dalam bak / karamba mandi. Biasanya burung akan bersifat waspada. Meski akhirnya mandi, hal itu dilakukannya dengan sangat cepat.
Jika Anda menjumpai burung seperti itu, latihlah dengan membiasakannya mandi dalam bak mandi, sehingga burung akan menganggap waktu mandi adalah waktu bermain-main dengan air.
Rangsang burung untuk segera menceburkan tubuhnya ke dalam bak mandi dengan menyemprot bagian dada, punggung, sayap, dan ekor burung, menggunakan sprayer yang disetel halus.
Jika kesulitan memancing burung untuk masuk karamba mandi atau mendekat bak mandi, gunakan pakan (serangga atau buah). Tips lain ketika burung ogah masuk karamba mandi bisa dibuka lagi di sini:
Suhu air dalam bak mandi bisa disesuaikan, tergantung kondisi cuaca atau suhu udara. Saat musim kemarau dengan cuaca sangat terik, Anda bisa memandikan burung menggunakan air  dingin. Saat musim hujan dengan cuaca dingin, burung bisa dimandikan dengan dengan air biasa dicampur air panas sedikit. Tapi ingat, jangan memandikan burung dengan air terlalu panas, karena akan merusak lapisan minyak pada bulu burung.
Menjemur burung usai mandi
Setelah mandi, sebaiknya burung jangan langsung dijemur di bawah terik matahari dalam kondisi basah kuyup, karena bisa merusak bulu dan membaut bulunya cepat keriting. Sebaiknya diangin-anginkan sebentar untuk mengeringkan bulu yang masih basah selama 3 – 5 menit. Setelah itu, burung dijemur dengan waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Ada beberapa jenis burung yang memiliki ketahanan terhadap panas, sehingga bisa dijemur sekitar 2 – 3 jam sehari. Tetapi ada juga burung yang tidak tahan terhadap cuaca panas, sehingga penjemuran sebaiknya kurang dari 1,5 jam sehari.
Penjemuran yang baik dilakukan pada pagi, mulai pukul 06.00. Jangan menjemur burung melebihi pukul 10.00, karena tak ada lagi ultraviolet yang mengandung provitamin D. Provitamin D ini sangat baik untuk pertumbuhan tulang.
Meski asupan kalsium dalam pakan maupun suplemen tercukupi, belum tentu mineral esensial ini bisa diserap organ pencernaan burung jika burung kekurangan vitamin D. Provitamin D dari sinar matahari pagi inilah yang akan diolah menjadi vitamin D.
Penjemuran pada siang hari, apalagi dalam kondisi cuaca terik, bisa menyebabkan burung mengalami dehidrasi, bulu-bulu yang mudah kering dan patah, serta yang lebih parah lagi berpotensi mengalami heat stress atau heat stroke.
Itulah beberapa hal yang berkaitan dengan aktivitas mandi pada burung berkicau. Meski nampak sepele, tapi jika diabaikan bisa berakibat fatal.


Sumber :  http://omkicau.com

Senin, 08 September 2014

Tips menjinakkan burung cucak hijau yang giras banget

Memelihara burung bakalan yang masih giras memang bisa membuat stres pemiliknya, he.. he.., terutama ketika burung grabag-grubug di dalam sangkar saat kita mendekatinya untuk memberi pakan. Berbeda dari jenis burung kicauan lain yang relatif mudah dijinakkan, cucak hijau terkadang sulit dibuat jinak dengan cara-cara biasa. Ini namanya cucak hijau giras banget.
Berikut ini tips menjinakkan burung cucak hijau yang giras banget
Tips menjinakkan cucak hijau yang masih giras
Tips menjinakkan cucak hijau yang giras banget.
Meski sudah banyak panduan mengenai cara menjinakkan burung bakalan, faktanya masih banyak ijomania yang dibuat repot dengan piaraannya yang masih giras, dan terlihat tetap liar.
Tidak seperti jenis burung kicauan lainnya, karakter cucak hijau memang cukup unik. Burung ini cenderung “kumaha aing” atau “bagaimana saya saja“.
Ketika membeli cucak hijau bakalan, umumnya mereka tak terpengaruh oleh proses penjinakan yang kita lakukan sesuai dengan cara-cara biasa. Dalam berbagai kasus, banyak ijomania yang sudah berminggu-minggu melakukan penjinakan, namun cucak hijau masih tetap tidak mau jinak.
Semoga tips menjinakkan burung cucak hijau berikut ini bisa menjadi solusi bagi Anda yang masih dipusingkan dengan girasnya burung piaraaan di rumah.
Biarkan burung beradaptasi
Ketika baru saja membeli cucak hijau bakalan dari pasar burung, hal pertama yang harus dilakukan adalah menyimpan burung tersebut dalam kandang yang bersih dan menggantungnya di tempat sepi, tanpa ada burung lain. Lakukan hal ini selama beberapa hari.
Proses adaptasi ini bertujuan agar cucak hijau terbiasa dengan kondisi sangkar serta segala aksesoris di dalam sangkar, seperti tempat makan, tempat minum, dan tenggeran. Hal ini bisa mencegah burung berperilaku di luar kontrol, seperti ketakutan lalu menabrak-nabrak jeruji sangkar yang bisa melukai bagian tubuhnya.
Simpan burung di tempat tenang. Jika tidak memiliki lokasi untuk menggantung burung, kerodong saja burung selama beberapa hari. Kerodong hanya dibuka saat kita mengganti pakan atau membersihkan sangkar.
Berikan pelajaran kepada burung
Ketika burung sedang dilatih untuk jinak, tetapi ia tetap merasa kenyang dengan pakan berlimpah, tentu hal itu tak akan efektif. Banyak burung yang masih tetap giras meski sudah menjalani latihan penjinakan selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu.
Salah satu cara yang cukup efektif adalah memberikan pelajaran kepada burung bahwa kita bukanlah musuh yang harus ditakutinya, melainkan kawan dan pelayan yang akan memberikannya banyak makanan lezat untuknya.
Sebagian besar burung cucak hijau memiliki ritme waktu tersendiri. Mereka tahu kapan ingin istirahat, dan kapan ingin melakukan aktivitasnya. Hal tersebut jarang ditemukan pada spesies burung lain yang biasanya tetap aktif di malam hari jika lampu ruangan masih menyala.
Pada cucak hijau, meski lampu ruangan masih menyala, mereka rata-rata bersifat “pelor” atau nempel-molor, ketika kita mau memasukkannya ke dalam rumah pada sore hingga malam harinya.
Melihat perilakunya yang demikian, kita bisa memberinya pelajaran dengan cara mencabut tempat pakan, minum, dan buah-buahan setiap kali burung dibawa masuk ke rumah untuk beristirahat.
Dengan cara seperti ini, maka ketika bangun pada pagi harinya, cucak hijau tidak akan mendapati pakannya. Nah, saat itulah kita bisa mulai memberikan latihan penjinakan. Kita melatihnya saat burung merasa lapar.
Melatih jinak dengan membiarkan burung merasa lapar
Melatih jinak cucak hijau dengan 
membiarkannya merasa lapar.
Pagi harinya, ketika merasa lapar, biasanya burung akan terlihat sering berada di dasar sangkar untuk mencari pakan. Pada saat itulah kita sodorkan buah pisang dengan tangan kita di luar sangkarnya.
Untuk pertama kalinya, burung mungkin masih merasa ketakutan. Tetapi jika Anda gigih, cucak hijau akan mulai berani mendekati dan mematuk pakan kesukaannya itu.
Jika burung sudah berani mengambil pakan, selanjutnya sodorkan buah pisang atau serangga dengan posisi tangan kita masuk ke dalam sangkar(melalui pintu).
Apabila cucak hijau masih berani mengambil pakan, kita bisa melakukan sesuatu yang lain, yaitu menyodorkan  tangan kosong. Nah, kalau dia berani mematuki tangan kita, itu artinya cucak hijau sudah tidak takut lagi dengan kita. Dia akan menganggap kita sebagai pelayan (wah, sialan, he.. he..) sekaligus kawan.
Menjelang siang hari, pakan dan air minum bisa dipasang, dan dicabut lagi ketika burung siap untuk beristirahat. Dengan melakukan hal rutin seperti ini, maka cucak hijau yang semula giras banget pun akan cepat menjadi jinak.
Biasakan dalam keramaian
Setelah cucak hijau memiliki keberanian mengambil pakan secara langsung dari tangan kita, sekarang waktunya untuk mengenalkan burung pada lingkungan manusia. Cara yang lazim dilakukan banyak orang adalah menggantung burung di tempat ramai.
Hal tersebut bertujuan meningkatkan daya adaptasinya agar mengenali lingkungan sekitar, juga membiasakan burung menghadapi lalu-lalang manusia. Dengan begitu, karakter dan mentalnya mulai terbentuk, sehingga bisa mempercepat kondisi rajin berbunyi.
Itulah beberapa tips singkat seputar cara menjinakkan burung cucak hijau yang masih giras dan sulit dijinakkan.

Sumber : http://omkicau.com

Senin, 01 September 2014

Tips membersihkan sangkar dan segala aksesorisnya

Memelihara burung berkicau disebut hobi, karena ada seni perawatan dan kepuasan batin tak ternilai. Perawatan bukan sekadar bagaimana memenuhi kebutuhan pakan bernutrisi, atau rutinitas mandi dan jemur saja, tetapi juga konsistensi dalam membersihkan sangkar, tenggeran, tempat pakan, tempat minum, karamba mandi, hingga botol sprayer. Berikut ini tips membersihkan sangkar burung dan segala aksesorisnya, yang juga menjadi salah satu prasyarat agar burung selalu sehat dan rajin bunyi.

Jaga kebersihan sangkar
Sangkar dan peralatan yang bersih dan higienis 
membuat burung nyaman dan rajin berbunyi.
Meski burung sudah memperoleh pakan dengan nutrisi serasi-seimbang, namun jika masalah kebersihan disepelekan, maka perawatan pun menjadi sia-sia. Kok bisa?
Ya,  sangkar dan aksesoris yang kotor jelas mudah mengundang kuman-kuman penyakit, entah berasal dari jenis virus, bakter, jamur, hingga parasit seperti kutu, tungau, semut, cacing, dan sebagainya.
Bahkan, sangkar yang kotor pun sangat disukai tikus: predator yang kerap mengancam keselamatan burung kicauan di rumah. Sudah banyak burung jawara yang menjadi korban keganasan tikus, termasuk cucak hijau Dahsyat.
Sangkar, tempat pakan, dan wadah air minum yang kotor hanya membuat suasana sangkar tidak ubahnya seperti “kos-kosan kuman penyakit”.  Jangan heran jika burung yang awalnya sehat, mendadak menjadi malas bunyi dengan kondisi bulu-bulu tubuh yang sering mengembang.
Banyak penggemar burung kicauan yang melupakan hal ini, dengan membiarkan tempat makan dan air minum berlumut atau berjamur. Tenggeran dipenuhi bekas kotoran yang mengering, sangkar berbau, atau botol semprotan / sprayer yang digunakan untuk mandi burung terlihat kotor dan penuh jamur.
Membiarkan burung dalam kondisi seperti ini tentu berisiko terhadap kesehatan burung. Karena itu, sangat penting bagi kita untuk menjaga higienitas sangkar aksesorisnya, dengan melakukan beberapa tindakan sebagai berikut :
  • Membersihkan sangkar dari sisa-sisa kotoran dan pakan
  • Membersihkan tempat pakan dan wadah minum dari lumut atau jamur
  • Membersihkan botol sprayer sebelum digunakan
  • Membersihkan karamba / bak mandi yang kotor dan berkarat
Banyak cara yang bisa digunakan untuk menjalankan aktivitas-aktivitas di atas. Berikut ini beberapa cara yang efektif dalam membersihan dan mencegah munculnya lumut / jamur dalam sangkar serta peralatan yang digunakan.
Membersihkan sangkar dari sisa-sisa kotoran dan pakan
Kalau kondisinya sudah mengering, sisa-sisa kotoran dan pakan yang menempel pada jeruji sangkar sulit dibersihkan. Karena itu, ketika sedang memandikan burung dalam karamba, manfaatkan waktu untuk membersihkan sangkar dan tenggeran atau tangkringannya.
Untuk hasil yang efektif, bersihkan dasar sangkar dengan air bersih, kemudian sikat jeruji atau sekat alas sangkarnya menggunakan sikat gigi bekas. Jangan lupa gunakan sabun agar kuman-kuman terbabat habis. Selain membersihkan sangkar, bagian tenggeran juga harus yang dibersihkan.
Setelah itu, sangkar dianginkan sebentar. Ingat, dalam kondisi basah, sangkar jangan langsung dijemur, karena sangat berpotensi mengubah struktur kayu atau bahan pembuatan sangkar. Jika sudah cukup kering, bolehlah dijemur tetapi sebentar saja.
Seminggu sekali, dengan cara yang sama, sangkar dibersihkan dengan menggunakan desinfektan khusus untuk burung , untuk membasmi semua kuman penyakit (kecuali virus) yang bandel dan tersembunyi di sela-sela sangkar.
Untuk memudahkan saat membersihkan kotoran pada sangkar burung, Anda bisa memanfaatkan lembaran kertas koran atau karpet sebagai alas sangkarnya. Dengan begitu, Anda tinggal mengambil koran dan menggantinya dengan lembaran koran lainnya, atau membersihkan karpet dari kotoran dan memasangkannya kembali setelah bersih.
Membersihkan tempat pakan dan minum
Tempat pakan dan wadah air minum pada burung mudah sekali terinfeksi jamur dan bakteri. Apalagi jika air minum atau voer yang digunakan tidak dilakukan penggantian secara rutin, sehingga dibiarkan selama beberapa hari.
Voer yang tersimpan selama beberapa hari dalam wadah pakan mudah rusak, karena sering terkena cahaya matahari, terkena suhu lembab, dan kecipratan kotoran atau air (semprotan atau hujan).
cara membersihkan tempat makan dan minum burung
Tempat pakan dan minum burung sering 
terkontaminasi kotoran dan jamur.
Akibatnya, bakteri mudah terbentuk dan jamur mulai menumpuk pada bagian dasar dari wadah pakan. Kalau pakan itu sampai dikonsumsi burung, besar kemungkinan burung akan mengalami gangguan pencernaan.
Hal yang sama terjadi juga pada air minum yang dibiarkan lebih dari sehari. Kotoran dan jamur mudah menempel, yang berakibat burung mudah mengalami diare.
Untuk membersihkan tempat pakan atau wadah minum yang terbuat dari plastik atau keramik, kita bisa memanfaatkan spons / busa yang biasa digunakan untuk mencuci piring.
Setelah wadah pakan atau wadah minum dibersihkan dengan air panas / hangat, gunakan spons untuk membersihkan jamur atau kotoran yang menempel.
Membersihkan botol sprayer
Botol sprayer / semprotan sering terlihat menghitam atau berjamur di dalamnya. Bagaimana cara membersihkannya. Jika dibersihkan dengan cara biasa, tentu akan sulit dilakukan karena mulut botol terlalu kecil.
Jangan bingung, berikut ini tips Om Kurniawan dari forum kicaumania mengenai cara membersihkan jamur yang ada di dalam botol sprayer. Dalam tipsnya, dia memanfaatkan asam sitrat (citric acid) yang bisa dibeli di toko bahan makanan atau toko kimia:
  • Masukkan sedikit air ke dalam botol sprayer.
  • Campurkan asam sitrat ke dalamnya, diamkan selama 10 menit.
  • Setelah itu, bilas botol sprayer dengan air bersih hingga benar-benar bersih.
  • Lakukan hal yang sama jika masih ada sisa-sisa jamur yang menempel.
Membersihkan karamba / bak mandi yang kotor dan berkarat
Hal yang sama dilakukan Om Antlisty terhadap bak / karamba mandi yang sudah kotor, bahkan penuh karat dan penuh jamur. Dia juga memanfaatkan asam sitrat untuk membersihkannya.
cara membersihkan bak mandi burung
Membersihkan karamba mandi 
burung yang kotor dan berkarat,
Berikut ini caranya:
  • Taburkan asam sitrat secara merata ke dalam bak / karamba mandi.
  • Tambahkan air ke dalam karamba mandin, hingga ketinggiannya mencapai setengah dari kapasitas bak.
  • Gunakan spons / busa untuk mencuci dan membersihkan karamba yang kotor, berlumut, berjamur, bahkan berkarat.
  • Setelah itu, bilas dengan air bersih atau sabun.
Itulah beberapa hal yang bisa Anda lakukan dalam membersihkan sangkar dan segala aksesorisnya, agar burung merasa nyaman dan relatif terpelihara kesehatannya. Hanya burung yang sehat dan fit saja yang mampu berkicau dengan rajin.

Sumber : http://omkicau.com