Kamis, 24 Juli 2014

Cara membedakan burung cucak jenggot jantan dan betina

Cucak jenggot selain dikenal sebagai burung masteran juga sebagai jenis burung yang mendapat kelas khusus dalam even-even lomba burung. Burung ini memang terkenal dengan besetannya yang khas dan tajam, namun tidak sedikit penggemar burung yang masih belum mengetahui bagaimana membedakan jenis kelamin dari burung cucak jenggot ini.

cara membedakan burung cucak jenggot jantan betina


Ciri-ciri khusus burung cucak jenggot jantan
  • Memiliki ukuran tubuh yang cenderung lebih panjang dan langsing.
  • Memiliki bentuk kepala yang tampak lebih besar dengan bentuk paruh yang lebih panjang dan kokoh.
  • Memiliki bentuk leher yang lebih panjang dan kekar, yang ketika melenggok hanya lehernya saja yang berputar tidak disertai dengan gerakan badannya.
  • Memiliki ekor yang cenderung lurus dan satu garis dengan tengkuku dan punggung dalam berbagai posisi, baik ketika beristirahat atau berkicau.
  • Memiliki lingkar mata yang lebih besar dengan pandangan yang tajam.
  • Ukuran keseluruhan dari rentangan sayapnya adalah 32-33 cm, dan panjang ekor mencapai 9-10 cm. Ukuran tersebut lebih besar dari ukuran burung betina.
  • Memiliki tulang supit yang lebih rapat jika diraba.
  • Memiliki suara kicauan yang lebih bervariasi dan tidak monoton, namun sebagian besar variasi suaranya dilantunkan dalam bentuk suara ngeriwik.
  • Burung jantan akan sering membusungkan dadanya ketika melihat atau bertemu dengan burung cucak jenggot lainnya.
Ciri-ciri khusus burung cucak jenggot betina
  • Memiliki ukuran tubuh yang lebih pendek dan tampak bulat / buntet.
  • Memiliki bentuk kepala yang cenderung lebih kecil dengan bentuk paruh yang pipih dan tipis.
  • Memiliki lingkar mata yang lebih kecil.
  • Memiliki bentuk leher yang agak pendek sehingga ketika melenggok akan disertai dengan pergerakan badan.
  • Memiliki bentuk ekor yang lebih pendek dan tampak melengkung hingga mendekati tenggerannya, terutama ketika burung sedang dalam kondisi diam atau tidur.
  • Ukuran rentangan sayapnya hanya sepanjang 28-30 cm, dan panjang ekornya hanya 7-8 cm. Ukuran ini lebih pendek dari burung jantan.
  • Memiliki tulang supit yang lebih renggang ketika diraba, apalagi jika burung tersebut pernah bertelur.
  • Memiliki suara kicauan yang cenderung monoton, namun biasanya suara isiannya akan dilagukan dengan suara yang full.
  • Jika diberikan pakan tinggi protein yang terlalu berlebihan, maka burung cucak jenggot betina akan bertelur.

Itulah beberapa ciri-ciri dan cara-cara membedakan burung cucak jenggot jantan dan betina.

Sumber : http://www.tabloidburung.com

Semua tentang masalah kacer di lapangan

Beberapa permasalahan memang kerap terjadi pada burung kacer pada waktu dilombakan, beberapa diantaranya bahkan berhubungan dengan mental dan karakter dari burung itu sendiri, misalnya kacer yang langsung mbalon atau mbagong begitu mendengar suara kacer lain yang cukup keras. Beberapa diantara permasalahan - permasalahan kacer dilapangan ini akan kita bahas disini dengan tuntas lengkap dengan kemungkinan penyebab dan mengatasinya.






Dari sekian banyak masalah yang kerap dialami oleh burung kacer ini, beberapa diantaranya cukup populer di kalangan kicau mania penggemar burung ini, misalnya :

1. Burung kacer diam saja sewaktu dibawa lomba.
2. Burung kacer hanya bermain sebentar sewaktu dilombakan.
3. Burung kacer yang kurang ngotot.
4. Burung kacer yang suaranya serak.
5. Burung kacer yang sering njeruji.
6. Burung kacer yang volumenya kecil.
7. Burung kacer yang kurang gaya
8. Burung kacer yang sering turun kebawah.
9. Burung kacer yang mbagong.

Beberapa permasalahan tersebut biasanya sangat berkaitan dengan :
  • Usia burung yang terlalu muda ataupun terlalu tua. 
  • Mental yang kurang baik / bagus.
  • Birahi yang terlalu berlebihan (Over Birahi).
  • Kurang Stamina. 
  • Kurang Fighter. 
1. Burung kacer diam saja sewaktu dibawa lomba

Burung yang hanya diam saja atau terpaku sewaktu diajak lomba biasanya dikarenakan burung masih belum berpengalaman atau masih dalam kondisi demam panggung, hal yang perlu dilakukan adalah dengan membawanya kembali ke lapangan pada even berikutnya. salah satu faktor yang menentukan performa kacer di lapangan adalah usia, jika burung masih terlalu muda maka kondisi demikian akan sering dialami oleh burung yang pertama kali dibawa ke arena lomba.
Kondisi lainnya adalah burung kacer tersebut kurang birahi akibat setingan yang kurang pas sehingga membuat burung menjadi kurang fighter.
Kemungkinan lainnya adalah burung dalam kondisi kurang stamina ( kurang fit).

Mengatasinya :
  • Cobalah dilatih dengan burung kacer yang masih muda atau bahan untuk melatih mental tempurnya. 
  • cara lain melatih mental tempur kacer adalah dengan memasukan burung lain ke dalam sangkarnya, misalnya kacer betina ataupun burung lainnya, dengan demikian diharapkan mental fighternya akan menjadi tinggi/cepat naik.

2. Burung kacer hanya bermain sebentar sewaktu dilombakan.

Masalah burung kacer yang hanya bermain sebentar sewaktu dilombakan kemungkinan adalah burung pada awal lomba terkesan terlalu ngotot sehingga pada pertengahan atau setelah beberapa lama burung mengalami kondisi capai atau kehabisan tenaga, penyebabnya bisa jadi dari pemberian setingan EF yang kurang pas, atau kurang penjemuran sehingga burung tidak memiliki nafas yang panjang.

Mengatasinya :
Latih burung dalam kandang umbaran selama dua kali seminggu.
Berikan penjemuran dengan porsi yang lebih lama dari biasanya.
Sering dibawa latihan dengan kacer lain sambil mengatur ulang setingan EFnya.

3. Burung kacer yang kurang ngotot.

Burung kacer yang kurang ngotot sewaktu dilombakan merupakan salah satu tanda bahwa burung masih belum dalam kondisi siap tempur dengan maksimal, biasanya hal ini pengaruh dari kurangnya pemberian ekstra fooding (EF), dan kacer yang sering dipertemukan dengan burung betina juga akan memiliki karakter yang kurang ngotot sewaktu dibawa ke lomba.

Mengatasinya bisa dengan cara:
  • Menambah pemberian ekstra foodingnya baik jangkrik maupun ulat hongkong.
  • Menambah jam penjemuran.
  • Melatih stamina dan otot burung dalam kandang umbaran.
  • Membangkitkan sifat tempurnya dengan memasukan burung lain kedalam sangkarnya.
  • Sering dilatih di lapangan. 

4. Burung kacer yang suaranya serak

Tidak jarang ketika pada hari H lomba, burung kacer yang kita lombakan bersuara serak sehingga berpengaruh terhadap penilaiannya. jika kacer mengalami suara serak maka yang bisa kita perbuat adalah :
Mengganti air minumnya dengan air larutan yang banyak tersedia di toko-toko selama satu minggu sambil memperhatikan perkembangannya.
Mengurangi jam penjemuran.
Jika dirasa perlu maka bisa diberikan obat khusus untuk burung yang mengalami kondisi demikian.


5. Burung kacer yang sering njeruji.

Masalah yang kerap dialami pemilik kacer adalah burungnya yang selalu njeruji atau menabrak-nabrak jeruji kandang sambil bertingkah mengejar-ngejar burung lain sewaktu lomba.
Hal ini terjadi akibat kondisi burung yang mengalami over birahi (OB) akibat kelebihan pemberian EFnya dalam hal ini Jangkrik.

Untuk mengatasinya bisa dengan cara:
  • Mengurangi pemberian EFnya khususnya jangkrik, dan berikan Ulat Bambu atau Cacing untuk meredam atau mengurangi birahinya. 
  • Sebelum kacer diturunkan sebaiknya dimandikan dahulu. 

6. Burung kacer yang volumenya kecil.

Yang menjadi banyak pertanyaan dari kicau mania kita adalah burung kacernya yang memiliki volume suara yang kecil, inilah yang tidak diketahui oleh banyak penggemar burung kicauan di sini, dianggapnya volume suara dari burung bisa diatur sedemikian rupa sehingga menjadi bersuara kencang (volume kencang), yang harus diketahui adalah volume suara dari burung sangat tergantung pada tebal tipisnya pita suara dari burung tersebut. jadi yang bisa kita lakukan adalah memaksimalkan suaranya saja bukan menambah volume suara dari burung tersebut sehingga menjadi lebih kencang. Suara maksimal dari burung adalah suara yang paling terdengar kencang sewaktu diadu, maka itulah batas maksimal dari suara yang dimilikinya. Memaksimalkan suara bisa dengan cara menjemur burung dengan terlebih dahulu mencabut pakan dan minumnya, lalu setelah dijemur burung langsung diberikan air larutan rasa orange atau jeruk sebagai air minumnya. Melatih burung dalam kandang umbaran juga sangat berpengaruh terhadap suara dari burung tersebut. dengan otot dada yang kuat maka suara yang dihasilkan pun akan lebih maksimal.

7. Burung kacer yang kurang gaya.

Dalam sebuah lomba kadang ditemukan burung kacer yang terlihat kurang gaya misalnya tanpa menunjukan atraksi buka ekor ataupun gaya ngobra yang benar-benar "ngobra" ( sambil goyang kiri kanan dan buka ekor). Permasalah tersebut mayoritas adalah sudah merupakan karakter dari burung tersebutm jadi dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah melakukan setelan perubahan dari tenggerannya, misalnya dengan menggunakan metode dua tangkringan palang sejajar ataupun meyilang, juga bisa dengan mengganti kayu tangkringan yang digunakan.

8. Burung kacer yang sering turun kebawah.

Untuk mencegah burung kacer turun kebawah selama lomba, bisa menggunakan beberapa metode misalnya memberikan tali karet pada dasar kandangnya ataupun menaruh bola-bola plastik didasar sangkarnya atau cara-cara lain yang bisa mencegah burung turun kedasar.


9. Burung kacer yang mbagong.

Masalah kacer yang mbagong ini merupakan masalah yang paling banyak ditemui di setiap even atau lomba, baik itu latberan lokal maupun nasional. Mbagong adalah sifat dasar dari burung kacer yang sewaktu-waktu akan muncul jika burung mengalami kondisi : kurang fit, kurang stamina, kalah mental, kaget dan trauma. Untuk pencegahan bisa dengan cara:

  • Memberikan terapi mandi malam dengan air yang dingin.
  • Memberikan terapi mandi pasir.
  • Sering diumbar untuk melatih staminanya.
  • Burung mbagong identik dengan burung yang jinak, oleh karena itulah cobalah mentalnya dikembalikan seperti halnya burung yang liar ( jinak lalat).
  • Jika mbagong muncuk akibat burung yang birahi maka solusinya adalah disatukan dengan burung betina untuk melampiaskan birahinya.
  • Burung dimabungkan dahulu. 
  • Burung di karantina ( dijauhkan dari kacer lainnya)
  • Mengatur ulang penjemuran burung.
  • Mengatur ulang setelan pemberian EF nya. 
  • Memberikan tambahan kalsium lewat tulang sotong yang di parut kedalam makanannya. 
  • Menggantung burung dalam kerekan seperti halnya burung perkutut.
Itulah beberapa permasalahan yang kerap dialami oleh burung kacer sewaktu dilombakan. yang mana semua itu berkaitan erat dengan perawatan harian yang konsisten dan rutin baik dari pemberian Ekstra Foodingnya maupun tambahan nutrisi lain baik dari suplemen maupun multivitamin.  Semoga bermanfaat

Sumber : tabloidburung.com

Tanya jawab seputar masalah cucak ijo



Pada umumnya penggemar burung cucak hijau pasti akan lebih memilih burung cucak hijau yang berasal dari daerah Jawa Timur, meskipun semua tergantung karakter, mental dan isian dari burung tersebut. Secara umum memang burung cucak hijau adalah burung yang sangat pintar, tetapi kepintaran dan kemampuan dari burung juga sangat tergantung pada perawatan pemiliknya. Meskipun burung cucak hijau yang populer adalah dari daerah jawa Timur, tetapi jika perawatannya tidak maksimal maka burung tersebut tentu tidak akan menunjukan kualitas yang berarti.

Dewasa ini di pasar-pasar burung banyak dijual burung cucak hijau dari daerah Sumatera, kalimantan dan Pulau Jawa. perbedaannya memang bisa terlihat dari perbedaan fisiknya, misalnya:

    Cucak ijo Sumatera : memiliki warna kuning pada dahinya sehingga kerap disebut CI kepala kuning
    Cucak ijo Jawa Timur : Untuk burung Cucak hijau yang berasal dari jawa timur bagian barat biasanya memiliki warna yang agak kebiru biruan , burung muda biasanya berwarna hijua terang akan tetapi seiring bertambahnya usia warna hijaunya akan menjadi kusam atau gelap (kebiru biruan), untuk burung cucak hijau yang berasal dari selatan Caruban memiliki postur badan yang besar sedang yang berasal dari Malang memiliki postur tubuh yang lebih kecil dari burung asal caruban, untuk Cucak hijau asal daerah ini warnanya akan tetap hijau terang meskipun bertambah usianya.

Cucak ijo dari Jawa dan Sumatera (kanan)
Dari pemantauan di pasaran, burung Cucak hijau yang paling banyak dicari adalah yang berasal dari daerah Banyuwangi, Jember dan Caruban. Tetapi tergantung daerah dan wilayah persebarannya, di luar pulau Jawa misalnya burung cucak hijau asal Sumatera dan kalimantan justru lebih banyak peminatnya.

Diluar permasalahan daerah asal dari burung ini, tidak sedikit juga pemiliki cucak hijau baik itu dari Jawa Timur ataupun Sumatera, mengeluhkan kondisi burung mereka yang mendadak menurun performanya. dan berikut adalah beberapa ulasan tanya jawab yang didapatkan dari sumber di forum kicaumania.or.id:


Tanya: CI dirumah gacor dan banyak mengeluarkan suara isian dengan volume lumayan tetapi kalau diadu kenapa tidak njambul padahal sayapnya ngentrok, dan juga kalau sedang bunyi bulu badannya agak mekrok?
Jawab: CInya terlalu birahi , setelan hariannya terutama EFnya terlalu tinggi, coba diumbar dahulu dan buahnya diselingi buah jambu yang matang (daging merah yang bijinya dibuang), masalah ngejambul apa tidak, tidak akan menjadi masalah kalau dari awalnya karakter CI emang tidak njambul selama lagu, suara dan gaya ngentroknya bagus itu yang dinilai.

Tanya: Berapa kali CI Top Form dalam setahun, dan apakah CI yang sering ngentrok itu sudah Top Form?
Jawab: CI Top Form dalam setahun hanya sekali yaitu setelah mabung besar dalam beberapa bulan, untuk siklusnya hampir sama dengan burung MB bisa dilihat disini dan hal itu bergantung pada rawatan hariannya juga, kalau CI sering ngentrok itu karena birahi saja bukan dalam kondisi TOP FORM

Tanya: Apakah CI harus dimaster setiap hari walaupun lagu lagu wajibnya sudah ada?
Jawab: Ci termasuk burung yang mudah menirukan dan mudah melupakan, tempel saja dengan burung masterannya tiap hari agar suara isiannya yang sudah ada lebih awet namun untuk dimaster lagi sebaiknya hindari pemasteran menjelang lomba.

Tanya: Bulu ekor CI saya sudah hampir setahun ini tidak bisa tumbuh dengan sempurna, kalaupun tumbuh hanya 1-2 helai saja dan selanjutnya rusak lalu rontok, apa yang harus saya lakukan?
Jawab: Mandikan burung dengan air beras dicampur dengan rebusan air daun sirih yang sudah didinginkan ,jangan disemprotkan ke burung tetapi masukan kedalam wadah bak mandinya yang bisa dimasukan kedalam sangkarnya

Tanya: CI saya setiap diadu selalu gembos padahal rawatan sudah sesuai dengan rawatan untuk lomba?
Jawab: Biasanya kalau CI maen pertama bagus dan berikutnya langsung gembos itu dikarenakan staminanya kurang baik, sering seringlah dilatih di kandang umbaran dan jika diperlukan porsi penjemuran bisa ditambah.

Tanya: CI saya sewaktu di trek ngejambul dan ngentrok tetapi suaranya kecil dan setelah lebih dari 20 menitan baru keluar tembakannya.
Jawab: CI belum dalam kondisi top form, untuk bisa mencapainya harus jeli dalam setingan rawatan hariannya, juga harus sering dilatih untuk melatih mental fighternya atau bisa juga karena burung terlalu sreing digoda jadi burung rada telat mainnya. sebaiknya sebelum penggantangan burung jangan dulu ditrek dengan rekan satu lomba karena nanti jadi kebiasaan.

Tanya: CI saya akhir akhir ini sring menjulur julurkan lidahnya (melet melet) apakah CI saya Over birahi?
Jawab: CI sudah pasti OB, jauhkan dari burung disekitarnya dan jangan dulu digoda, banyak hal yang bisa mempengaruhi OB pada CI seperti terlalu dekat dengan burung lain yang gacor atau terlalu dekat dengan burung anis merah ( CI pantangan dengan AM). untuk mengatasinya bisa dengan menyendirikan CI dari burung lainnya.

Tanya: CI sebelum saya beli suaranya sangat gacor dan kencang tetapi sudah beberapa minggu ini dirumah hanya ngeriwik kecil dan pelan saja. ada apa dengan CI saya?
Jawab: Kemungkinan ada gangguan pada tenggorokan Cinya, biasanya  disebabkan karena pemberian EF yang cukup banyak dan bersifat panas seperi Ulat Kandang, kelabang atau Ulat Hongkong. Cobalah obati dengan pemberian air larutan, multi vitamin atau ramuan obat kimia (untuk obat kimia bisa konsultasi dahulu dengan ahlinya)

Tanya:Rawatan untuk CI macet yang kayak gimana?
Jawab: CI macet sebaiknya diasingkan dari burung lain (disendirikan), jangan sering dikerodong kecuali pada malam hari, Porsi jangkrik ditambah 5/5, Burung sering diembunkan.

Tanya: CI sudah maen bagus ditengah jalan malah didis atau nyisir bulu?
Jawab: kurang jemur, coba pada hari H CInya dijemur dulu sekitar 30 menit atau bisa juga sebelum diturunkan  burung disemprot ringan tapi jangan terlalu basah sambil kerodongnya dibiarkan terbuka beri kesempatan burung untuk didis / nyisir dulu sebelum lomba, atau juga bisa dimandikan dengan air rebusan daun sirih yang bisa juga dicampur dengan shampo bayi sedikit.

Tanya: CI gacor cuma diem dan ngeriwik begitu ditrek padahal sebelumnya CI sering main bagus dilapangan?
Jawab:  coba beri UH sebanyak 10 ekor dan lihat apakah ada bulu yang rontok, kalau ada berarti kemungkinan CInya sedang tidak dalam kondisi fit karena mau mabung.

Tanya: CI saya dilatihan selalu nagen, tetapi begitu diikutkan lomba hanya jalan dipertama saja kesananya hanya loncat loncat saja ?
Jawab:  Banyak faktor yang menyebabkan CI tidak nagen lama, bisa dikarenakan adaptasi dengan kandang yang baru, mental fighter yang belum mapan, setelan EF yang kurang sesuai, lamanya durasi yang berbeda antara latihan dan lomba, atau juga tangkringan yang tidak nyaman.

Tanya: CI saya suaranya menjadi serak?
Jawab:  CI suara menjadi serak sangat tergantung pada pola rawatan misalnya kurang jemur atau kemakan serangga liar seperti kupu kupu, capung, dsb dan bisa jadi juga karena telat air minum atau cepuk minum sudah berjamur.  

Sumber : http://www.agrobur.com

Rabu, 23 Juli 2014

Lima pantangan ketika burung sedang mabung

Mabung atau proses ganti bulu (moulting) bisa dibilang merupakan masa cuti bagi burung dan unggas lainnya. Seama mabung, burung akan mengurangi berbagai aktivitasnya termasuk berkicau. Kesalahan dalam menangani burung mabung bisa memunclkan berbagai masalah. Karena itu, perlu penanganan tepat terhadap burung ketika menjalani masa mabungnya. Berikut ini lima pantangan ketika burung sedang mabung.
pleci mabung
Cermati lima pantangan ketika burung 
sedang mabung
Ketika menjalani masa mabung, burung seperti kehilangan “harga diri” karena bulu-bulu kebanggaannya selama ini ambrol satu demi satu. Burung yang sebagian besar memiliki kebiasaan preening (merapikan bulu-bulunya) tak bisa melakukanya lagi, dan ini jelas sangat menyiksa.
Ketiadaan atau ketidaklengkapan bulu yang dimilikinya selama mabung juga sangat mempengaruhi fisiologisnya, karena kulitnya nyaris tak “berbaju”, sehingga mudah terkena penyakit apabila kita salah dalam menyimpan dan merawat burung.
Karena mabung merupakan masa yang paling menyakitkan, maka perawatannya harus tepat sehingga burung bisa melewati masa mabungnya dengan lancar, sampai memiliki bulu-bulu baru yang kuat, rapi, dan berkilauan.
Dalam praktiknya, masih banyak penggemar burung yang mengabaikan kondisi tersebut. Ketika sedang mabung, burung tetap didesain agar rajin berbunyi atau dibiarkan melakukan aktivitas lain, bahkan dilombakan. Alhasil, mabung menjadi terganggu dan kondisi burung cenderung mengalami penurunan.
Sebagai panduan, berikut ini hal-hal yang pantang dilakukan ketika burung sedang mabung, serta bagaimana bentuk penanganan yang semestinya.
1. Jangan memandikan burung yang sedang mabung
Ada anggapan bahwa burung yang sedang mabung harus rutin dimandikan. Ini keliru. Mandi hanya bisa diberikan kepada burung yang baru menyelesaikan masa mabungnya, dan sedang tumbuh tunas-tunas bulu yang baru. Jadi bukan pada saat burung sedang meluruhkan / merontokkan bulu-bulunya.
Jika burung yang sedang meluruhkan bulu-bulunya dimandikan setia hari, dapaknya adalah proses mabung akan terhambat.
lima hal yang pantang dilakukan ketika burung mabung
Mandikan burung hanya setelah tumbuh 
bulu jarum atau tunas bulu.
2. Jangan menjemur burung ketika sedang mabung
Anggapan lain yang kerap diamini sebagian kicaumania adalah buung mabung tetap boleh dijemur. Anggapan ini jelas salah besar. Sebab burung tidak membutuhkan panas matahari ketika sedang meluruhkan bulu-bulunya.
Sebaiknya burung yang sedang mabung disimpan di lokasi kering dan sedikit lembab, karena kelembaban bisa membantu burung dalam menjatuhkan bulu-bulu lamanya.
Pantangan ini hendanya diperhatikan. Bakan ketika bulu-bulu jarumnya mulai tumbuh, burung jangan dijemur dulu, cukup dianginkan.
Jika dipaksakan, kemungkinan besar akan mengakibatkan pertunbuhan bulu kurang sempurna, bahkan bisa saja mengalami kelainan atau abnormal, di mana bulu baru menjadi kering, cepat rusak, bulu terbalik atau melintir (kering). Padahal, idealnya, bulu-bulu baru harus rapi, bersih, dan mengkilap.
Burung cendet mabung
Burung cendet dengan bulu kering dan melintir 
akibat sering dijemur semasa mabung (Foto: CMN)
3. Jangan biarkan burung sering bunyi saat mabung
Kesalahan yang paling umum dalam perawatan burung saat mabung adalah membiarkan burung tetap berkicau. Tidak sedikit kicaumania pemula yang bangga, “Wah, burungku tetap rajin bunyi meski mabung”. Bahkan ia tetap memberikan perawatan harian, bukan perawatan khusus mabung.
Membiarkan, bahkan mendorong, burung tetap berkicau seaamasa mabung jelas akan menghambat proses ganti mabung. Akibatnya, bulu tidak bisa ambrol total, tetapi meluruh sedikit demi sedikit dan dalam waktu yang cukup lama dari waktu seharusnya.
Selama masa mabung, burung harus dikondiskan agar ngedrop. Dengan demikian, burung akan lebih fokus untuk menyelesaikan masa mabungnya. Jika dibiarkan terus birahi selama mabung, masa mabung akan berkepanjangan.
Hal yang sama juga terjadi pada burung yang tetap dilombakan dala kondisi mabung. Sebagian besar pemain akan beralasan, ini untuk memancing burung ambrol total. Faktanya, burung malah hanya nyisip sayap atau rontok bulu ekornya saja, sementara sebagian besar bulu halus belum ambrol.
Padahal, kalau saja mau bersabar, burung biasanya akan mengalami kondisi top form sekitar 1-2 bulan setelah masa mabungnya rampung. Selain itu, burung bisa berprestasi lebih lama, bahkan bertahun-tahun.

4. Jangan berikan pakan dengan kadar protein terlalu tinggi
Pakan berprotein tinggi memang diperlukan bagi burung-burung yang sedang mabung. Pasalnya, sebagian besar bahan pembuat bulu baru berasal dari salah satu jenis protein yang disebut keratin.
Pakan dengan kadar protein 16-20% sudah cukup untuk burung yang sedang mabung. Tetapi, ketika proteinnya terlalu tinggi, misalnya lebih dari 30%, burung malah mudah birahi, tetap rajin berkicau, sehingga justru bakal menghambat proses mabungnya.
Pakan dengan kadar protein terlalu tinggi seperti itu biasanya dijumpai pada pakan hidup seperti jangkrik dan ulat hongkong, serta semut telur (kroto). Karena itu, pemberian pakan hidup selama masa mabung untuk sementara dikurangi atau dihentikan dulu.
Jika burung sudah terbiasa makan voer, kandungan gizi dalam voer sudah cukup untuk menyuplai nutrisi pokok seperti protein, lemak, karbohidrat, serat kasar, dan energi metabolis, dalam komposisi serasi-seimbang. Hanya vitamin dan mineral yang mungkin perlu lebih diperhatikan.
Om Syamsul Saputro, pemilik SKL Bird Farm Indramayu, pun hanya mengandalkan voer dan sedikit jangkrik ketika murai-murai di kandang penangkarannya, baik indukan maupun produk siap jual, mengalami mabung. Tidak ada kroto sama sekai.

lima hal yang pantang dilakukan ketika burung mabung
Jangan sering memberikan pakan berprotein tinggi 
kepada burung mabung.
Nah, di atas sudah dijelaskan, pemberian voer sudah cukup memenuhi kebutuhan gizi yang serasi dan seimbang pada burung mabung, kecuali vitamin dan mineral. Banyak opsi untuk mengatasi hal ini, misalnya memberikan multivitamin dan multimineral.
Bisa juga memberikan suplemen khusus untuk burung mabung. Misalnya BirdMolt-Pre (BM-Pre) untuk burung di awal mabung hingga tumbuhnya bulu jarum, dan dilanjutkan dengan BirdMolt-Post (BM-Post) sejak tumbuhnya bulu-bulu jarum hingga semua bulu tumbuh lengkap dan sempurna,
5. Jangan terus-menerus full kerodong
Mengerodong burung selama mabung memang harus dilakukan, jika kondisi memang mengharuskan demikian, misalnya saat terjadi perubahan suhu atau gangguan cuaca. Tetapi jangan sampai terus-menerus menerapkan full kerodong.
Selama dikerodong, kebersihan sangkar harus selalu dipantau. Jangan sampai kotoran burung yang mengandung gas ammonia menumpuk. Dalam kondisi sangkar full kerodong, burung bisa keracunan gas ammonia. Jadi, tetap ada waktu di mana kerodong sesekali dibuka.
Beberapa penggemar burung di mancanegara terkadang mengerodong burung mabung disertai kulit jeruk, atau bahan lain, yang diletakkan di dasar sangkar. Hal ini diyakini bisa membantu mempercepat proses rontok bulu.
Alternatif lainnya, ketika burung dikerodong, secara berkala bagian luar kerodong disemprot air hingga sedikit basah. Ini terutama penting dilakukan ketika cuaca sedang panas. Dengan begitu, suasana di dalam sangkar tetap lembab, karena burung mabung memang membutuhkan suasana lembab.
Suasana lembab akan mempercepat proses pergantian bulu. Setelah bulu-bulu baru mulai tumbuh, kerodong bisa dibuka.
Itulah beberapa hal yang pantang dilakukan ketika burung sedang mabung, agar proses mabung berjalan lancar dan berlangsung dalam waktu yang semestinya.

Sumber : http://omkicau.com

Selasa, 22 Juli 2014

Cara Memahami Karakter Anis Merah

Orang Jawa Barat menyebutnya Anis Cacing. Orang Bali menyebutnya Punglor Merah. Orang Barat menyebutnya Red Anis.
Burung Anis Merah
Anis Merah (Foto: Awank/MediaBnR.com) 

Tingkah burung yang satu ini  kadang memusingkan kepala perawat. Karakter burung satu ini memang agak antik, tidak seperti burung-burung yang lain. Anis Merah ada yang suka jangkrik banyak, ada yang tidak suka. Ada juga yang harus pakai kroto, ada yang pakai cacing. Semua hal itu memang harus kita pelajari, karena setiap burung memiliki karakter berbeda dari lainnya. Ada beberapa cara untuk melihat karakter  burung anis merah yang patut Anda simak.
Anis Merah mempunyai sifat yang cukup unik, bilamana tidak muncul birahinya, maka tidak akan ada namanya teller. Tapi kalau kelebihan birahi, maka burung ini akan galak dan bisa di pastikan tidak akan menunjukan gaya teller-nya. Jadi memancing birahi Anis harus extra pas.
Cara singkatnya adalah Anda hanya cukup meluangkan waktu untuk memantau burung tersebut. Maksudnya, Anda harus memantau segala aktifitas burung Anda. Mulai dari makan jangkrik dengan porsi standar misalnya 2 ekor jangkrik. Kemudian dimandikan, dan setelah itu gantangkan. Pada saat burung sudah digantangkan gantangkan, perhatikan reaksi dari burung tersebut. Kalau burung tidak mau bunyi, berarti ada menu tambahan yang harus kita berikan. Bisa kroto ataupun cacing. Untuk cacing sendiri, cobalah dengan memberi sepotong dulu untuk melihat reaksinya.
Kalau sudah diberi belum ada reaksi, kita coba seekor cacing dipotong kecil-kecil (usaha ini harus dijalani selama seminggu).  Setelah seminggu pasti ada perbedaan. Kalau nasib baik, burung akan teller. Kalau belum juga, maka tindak selanjutnya adalah memberi kroto.

Pernah bermasalah dengan anis merah? Jika Anda punya tips atau masalah lainnya, silakan berbagi melalui kotak komentar di bawah ini.

Sumber :  http://mediabnr.com

Ragam pakan bijian untuk burung kenari

Kenari termasuk salah satu jenis burung yang paling banyak dipelihara di Indonesia dan dunia. Meski pakan kenari umumnya berupa biji-bijian, beberapa kenarimania menyajikannya dengan cara yang bervariasi. Berikut ini ragam pakan bijian untuk burung kenari sebagai tambahan pengetahuan bagi para kenari mania.
Pakan untuk kenari
Pakan bijian bisa diberikan dalam 
berbagai bentuk dan olahannya.
Beragam jenis pakan kenari sudah banyak dikembangkan, mulai dari pakan biasa hingga pakan yang diyakini mampu meningkatkan produktivitas induk di kandang penangkaran.
Berikut ini beberapa jenis pakan bijian untuk burung kenari, termasuk cara pemberiannya, sebagaimana sering dilakukan para penangkar dan penggemar kenari di seluruh dunia.
1. Pakan kenari atau canary seed
Pakan ini cukup umum diberikan para penggemar burung di seluruh dunia. Canary seed terdiri atas campuran biji-bijian yang berbeda kandungan gizinya, sehingga saling melengkapi.
campuran biji-bijian untuk kenari
Pakan yang baik menggunakan campuran 
beberapa bahan dan biji berkualitas.
Salah satu pakan kenari hasil racikan Om Kicau, dengan menggunakan ramuan dan bahan-bahan berkualitas, adalah BirdFood. Pakan ini sudah terbukti ampuh.
Salah seorang pengguna setia BirdFood adalah Om Eka Jr (Jr’C Halim), pemilik kenari-kenari jawara di wilayah Jabodetabek. Bahkan kenari Naga Sari miliknya belum lama ini dinobatkan sebagai sebagai juara umum Liga BnR Jabodetabek 2013/2014.

2. Biji rebus (boiled seed)
Biji rebus sebenarnya merupakan canary seed juga, namun direbus dulu sebelum diberikan kepada kenari. Biji rebus tidak mengandung nutrisi tambahan, karena tujuannya sekadar memudahkan kenari dalam mencerna makanannya.
biji rebus
Bijian yang direbus memudahkan burung mencerna pakan.
Biji rebus sangat bermanfaat untuk burung indukan yang sedang meloloh anak-anaknya. Sebab biji yang telah direbus memiliki daging yang lunak, sehingga mudah dicerna oleh induk dan anak-anaknya.
Pakan ini juga disukai burung kenari muda usia, karena lunak dan mudah dicerna, sehingga konsumsi pakan bisa meningkat, yang otomatis mempercepat proses pertumbuhannya.
Cara merebus canary seed:
  1. Simpan pakan kenari atau biji-bijian dalam saringan atau ayakan.
  2. Rebus dalam air mendidih selama 20 menit, atau sampai biji terasa lunak.
  3. Angkat biji yang sudah direbus, lalu tiriskan.
  4. Setelah dingin, biji rebus bisa diberikan kepada burung kenari.
  5. Sisa bijian bisa disimpan dalam lemari pendingin atau kulkas untuk persediaan selama 4 – 5 hari.
Selain biji rebusan, Anda juga bisa memberikan sayuran yang direbus, seperti wortel, kentang, umbi-umbian, dan jagung. Kenari sangat menyukai pakan tersebut, karena dagingnya lunak.
Perlu diperhatikan, kesegaran sayuran rebus hanya bisa bertahan selama 15 – 18 jam. Jadi segera ganti dengan yang baru sebelum pakan menjadi basi.
3. Biji berkecambah (sprouted seed)
Biji berkecambah adalah pakan bijian yang sebelumnya direndam dalam air bersih, lalu dibilas, dan dibiarkan selama 24 – 72 jam. Setelah tumbuh tunas atau kecambah, pakan bisa langsung diberikan kepada kenari.
Biji berkecambah memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi daripada pakan biji-bijian yang kering, termasuk kandungan vitamin dan mineral.
Biji berkecambah
Biji berkecambah memiliki kandungan gizi 
lebih tinggi daripada biji kering.
Pakan kenari memang memiliki kandungan protein, vitamin, dan mineral yang bisa diterima oleh burung. Tetapi proses perkecambahan akan mengaktifkan prekursor vitamin, sehingga mengubah biji kering menjadi bentuk sayuran yang lebih bergizi.
Bagaimana cara membuat bijian berkecambah untuk konsumsi burung, silakan buka arsipnya di sini:
Perlu diingat, pemberian biji berkecambah yang baik adalah ketika tangkai tunas masih pendek. Saat itulah biji memiliki kandungan vitamin, protein, dan mineral yang optimal.
4. Pakan suplemen berbahan biji-bijian
Pakan bijian juga bisa dijadikan salah satu bahan baku dalam pembuatan eggfood. Hanya saja, pakan racikan ini bukanlah pakan utama, sehingga tidak perlu diberikan setiap hari, melainkan sebagai pakan tambahan saja, misalnya dua kali seminggu.
Eggfood untuk kenari
Eggfood sangat bermanfaat untuk kenari dan finch.
Eggfood sangat bagus untuk burung kenari dan finch. Untuk mengetahui cara pembuatan eggfood untuk kenari, silakan buka arsipnya di sini:
Agar hasilnya lebih memuaskan, bijian yang digunakan dalam pembuatan eggfood bisa direbus terlebih dulu, atau dicampurkan dengan minyak ikan.
Itulah berbagai ragam pakan bijian untuk burung kenari, yang sebenarnya sudah lazim diterapkan para kenari mania di Eropa, Afrika Utara, Amerika, Australia, dan beberapa negara Asia.

Sumber :  http://omkicau.com

Jumat, 18 Juli 2014

TBM BC CUP 1, Minggu 14 September 2014, di Halaman Unlam, Banjarbaru, Kalimantan Selatan


Lomba dan Pameran Burung Berkicay, Dalam Rangka Memeriahkan Hut RI ke 69, MAHKOTA CUP, Minggu, 10 Agustus 2014, Di Pasar Rabu, Kelurahan Longikis, kecamatan Longikis, Kab Paser, Kaltim


Tips perawatan lovebird muda yang kurang aktif atau jarang bunyi

Perawatan lovebird yang kurang aktif dan jarang bunyi
Lovebird muda butuh asupan pakan yang tepat 
untuk membuatnya aktif dan rajin bunyi.
Tidak semua lovebird itu cerewet. Selalu ada beberapa individu lovebird yang selama dirawat hanya diam saja, terutama lovebird muda yang berumur 3 – 7 bulan. Jika kebetulan Anda memiliki lovebird muda yang aktif atau jarang bunyi, maka harus segera dilakukan perubahan pola pakan dalam rawatan hariannya.
tips perawatan lovebird muda yang kurang aktif atau jarang bunyi.

Perawatan burung lovebird muda
Mandi dan jemur pada lovebird muda perlu 
ditingkatkan agar burung selalu aktif dan rajin bunyi.

Ketika berumur 5 bulan, lovebird mulai mendekati masa dewasa kelamin. Pada umur ini, burung cenderung mudah latah, aktif, dan mulai rajin bunyi.
Bagaimana jika burung terlihat kurang aktif, kurang rajin bunyi, atau jarang bunyi?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan lovebird muda kurang aktif dan jarang bunyi, antara lain:
  • Pakan kurang lengkap.
  • Pakan tambahan yang membuat burung cenderung ngantukan / malas-malasan.
  • Burung kurang mandi.
  • Burung kurang jemur.
  • Birahi burung secara genetik kurang jos.
Untuk mengatasinya, hal pertama yang bisa Anda coba adalah mengubah menu pakannya. Pakan utama sebaiknya diberikan dalam bentuk oplosan, yang terdiri atas :
  • 1.000 gram (1 kg) milet warna putih
  • 100 gram milet warna merah
  • 100 gram jewawut merah
Note: Porsi per komponen pakan bisa disesuaikan dengan kebutuhan, yang penting proporsinya sama. Misal jika milet putihnya 500 gram, maka milet merah dan jewawut merah masing-masing 50 gram.
Semua pakan bijian tersebut dicuci terlebih dulu dengan air bersih sebelum digunakan. Tujuan pencucian untuk menjamin pakan benar-benar bersih dari bakteri, cacing, dan kotoran yang bisa menggangu organ-organ pencernaan burung.
Pencucian hingga bersih harus dilakukan jika Anda membeli pakan dalam bentuk kiloan. Sebab seringkali saat membersihkannya dengan air bersih, kita akan mendapati kotoran-kotoran dalam bentuk pasir kecil, kotoran tikus, kulit biji yang rusak, kutu, dan sebagainya, hiiii….
Pakan tambahan atau extra fooding (EF) bisa berupa jagung muda yang manis atau jagung sayur. Adapun pemberian kangkung distop dulu, karena sebagian besar lovebird lovers menganggap pemberian kangkung pada burung muda cenderung membuat burung sering malas-malasan.
Sebagai gantinya, Anda bisa memberikan biji bunga matahari atau biji kuaci sebenyak 5 – 10 biji. Pakan ini bisa diberikan beberapa kali dalam seminggu.
Untuk lovebird yang malas bunyi dan kurang aktif, frekuensi mandi bisa ditambah. Misalnya setiap 1-2 jam sekali. Durasi penjemuran juga bisa ditingkatkan.
Untuk menjaga stamina dari burung sehingga memiliki energi cukup untuk beraktivitas dan mengeluarkan suara panjang-panjang, berikan multivitamin seperti BirdVit 2-3 kali dalam seminggu.
Dengan perawatan seperti ini, maka dalam waktu sekitar 1-2 minggu akan terlihat perbedaan performa dari lovebird muda Anda. Burung relatif lebih aktif, dan rajin bunyi.

Sumber :  http://omkicau.com

Rabu, 09 Juli 2014

Mandi Malam Bisa Turunkan Birahi Anis Merah

Terapi Mandi Malam pada anis merah memang biasa diterapkan kalau burung mengalami macet bunyi atau hanya ngeriwik saja. Tujuannya selain untuk membuat burung tenang, mengurangi stress dan juga adalah agar esok, setelah diembunkan, burung mau kembali berkicau.  Hal ini pula yang diterapkan oleh Ade dari Trubus Alami Bird Farm yang mempunyai beberapa burung Anis Merah Jagoan seperti Ronggeng, Celeng, Silver dan banyak lagi lainnya yang sudah diorbitkan menjuarai Kelas Anis Merah di kota Malang.
Ronggolawe-Anis-Merah-02“Malam hari, merawat Anis Merah waktunya menjadi lebih panjang, karena aktifitas saya sudah padat dari pagi sampai sore. Karena dapat mandi sepuasnya, setelah mandi kemudian diangin-anginkan dan dikerodongkan kembali. Untuk paginya cukup dijemur setiap burungnya hanya setengah jam saja,”
Berikut Manfaat Mandi Malam Bagi Burung yang harus dalam kondisi prima untuk menghindarkan dari pilek, flu dan stress, dan dapat diterapkan pada Anis Merah Serta Anis Kembang
1. Mandi malam dapat membantu membersihkan kotoran pada bulu burung.
Misalnya dari kotoran/feces, kutu, dan debu yang menempel pada bulu.
2. Mandi malam dapat membuat burung kicau menjadi segar dan bugar.
3. Mandi malam sebagai terapi bagi burung yang mengalami over birahi (OB).
4. Mandi malam dapat membuat burung kicau semakin gacor.
5. Mandi malam dapat membuat suara kicauan burung semakin keras/lantang (biasa disebut ngeplong).

Sumber : http://ronggolawe.info/

Selasa, 01 Juli 2014

Tips Menjinakan Kacer Giras



Banyak di antara para kicau mania merasa kesulitan mencari cara menjinakan kacer, apakah itu kacer poci (jabar) atau kacer hitam (jatim).
Apa sebab? Kacer-kacer tersebut biasanya Mudah Hutan. Sehingga apabila  perawatan awal tidak tepat sasaran, burung tersebut bukanya makin jinak malah makin giras. Sayangnya, tidak ada aturan baku dalam masalah ini. Setiap orang biasanya memiliki cara yang berbeda-beda dalam menjinakkan kacer.Dan jeleknya, tidak semua pendapat yang ada bisa di aplikasikan ke burung kacer kita masing-masing. Perlu adanya modifikasi yang harus disesuaikan dengan kondisi burung pada saat “ini”. Namun, secara garis besar, cara menjinakkan kacer poci atau kacer hitam adalah sbb:
  • Jika burung masih terlihat stress, asingkan terlebih dahulu ketempat yang sepi hingga burung terlihat nyaman di sangkarnya
  • Mandikan kacer secara rutin (pagi/sore) sampai basah kuyup.
  • Kondisikan burung dalam keadaan lapar lalu kasih extra foodingjangkrik menggunakan tangan. Jika burung belum berani mematuk jangkriknya, ajari perlahan-lahan dengan bantuan lidi. Jangkrik di matiin lalu di taruh di ujung lidi. Setelah itu baru kita kasih ke burung. Untuk permulaan, mungkin bisa memakai lidi yang panjang.
  • Kemudian berangsur-angsur menggunakan lidi yg sedang, pendek dan dicoba
  • lewat tangan langsung
  • Hindari pengerodongan kecuali pada malam hari.
  • Gantang di tempat yang ramai dilalui oleh orang.
  • Gantang di tempat yg rendah (sebagai rujukan mungkin bisa 1 meter diatas permukaan tanah)
Ini cara terakhir jika cara-cara diatas tidak mempan. Titipkan burung tersebut ke family atau teman yg memiliki kios di pasar tradisional. Dengan digantang dipasar, biasanya dalam kurun 1 bulan, kacer poci atau kacer hitam muda hutan akan segera beradaptasi dengan lingkungan.

Sumber :  http://www.agrobur.com

Penyebab burung tidak mau jinak, meski sudah dirawat sejak lama



Menjinakan burung seharusnya sudah bukan lagi menjadi pertanyaan banyak kicau mania karena cara untuk ini sudah banyak diulas tuntas di semua media termasuk di agrobur.com, namun faktanya ternyata masalah ini tetap menjadi pertanyaan yang klasik dari sebagian besar penggemar burung kicauan di Indonesia , terlebih mereka yang memiliki masalah burung peliharaannya yang tetap tidak mau jinak meski sudah dirawat selama berbulan-bulan bahkan mencapai setahun.
Sebelum berlanjut pada pokok permasalahan, ada baiknya kita memperhatikan beberapa kondisi psikologis dari burung tersebut, misalnya:

Burung yang didapatkan dari tangkapan hutan, atau burung bakalan yang baru dibeli dari pasar burung. Banyak penggemar burung yang langsung memandikan dan menggantungnya di tempat yang ramai dengan akitivitas atau lalu-lalang manusia. Padahal hal itu justru tidak memberi dampak yang tidak baik bagi burung tersebut, alih-alih tambah jinak, burung justru akan bertambah liar. Karena itu, untuk burung bakalan yang baru anda dapatkan, sebaiknya burung tersebut dikarantina dahulu di tempat yang tenang agar bisa beradaptasi selama beberapa hari.
Jika burung bakalan dalam satu hari perawatan langsung diberi terapi penjinakan, misalnya dimandikan dengan basah dan diletakan di tempat yang ramai, maka yang ada adrenalin mereka akan selalu meningkat, yang mengakibatkan mereka akan merasa tidak tenang dan selalu bersifat curiga serta waspada, gerakan dikit saja dari kita mereka langsung pontang-panting didalam sangkarnya.  Jika beberapa hari burung terus dipaksakan di tempat ramai yang membuat adrenalin mereka selalu naik, maka sudah bisa dipastikan proses penjinakan akan mengalami kegagalan atau bisa berlangsung lebih lama dari yang biasanya.
Itulah sebabnya mengapa masih banyak pengemar burung yang mengaku burungnya tetap tidak mau jinak meski sudah dirawat selama berbulan-bulan atau tahunan . 
Maka metode berikut bisa anda coba sebagai alternatif dari proses penjinakan untuk burung yang lama tidak mau jinak.

Proses pendekatan melalui ucapan
Pada tahap ini, kita tidak perlu menggantung burung di lokasi yang ramai untuk menghindari mereka menjadi liar kembali, cukup ditempat yang tenang saja agar proses penjinakan ini bisa berjalan dengan cepat.
Proses pendekatan bisa dilakukan dan sebaiknya memang  harus dilakukan sebagai alternatif dalam proses penjinakan burung yang masih liar ini, pendekatan tersebut bisa saja berupa obrolan santai, sapaan ataupun panggilan akrab terhadap burung yang akan anda jinakan tersebut.
Burung seperti halnya mahluk hidup seperti kucing,  anjing bahkan kuda,  mereka memiliki naluri dan insting untuk menanggapi perkataan dari manusia termasuk panggilan dan sapaan dengan demikian kita akan mencoba mengambil kepercayaan mereka dengan menggunakan teknik pendekatan melalui kata-kata, misalnya jika kita mau memberi makan burung , ucapkan salam lalu sambil ajak bicara burung tersebut untuk tenang dalam kata-kata yang lembut , lakukan dengan rutin setiap kali kita melakukan aktivitas perawatan misalnya memandikan mereka, membersihkan kandangnya atau sambil memberikan pakan serangga seperti jangkrik.
Sebenarnya metode ini cukup efektif karena terbukti banyak dilakukan oleh banyak penggemar burung di seluruh dunia, namun bagi kita mayoritas penggemar burung di Indonesia tampaknya hal tersebut merupakan suatu hal yang berhubungan dengan gengsi atau sungkan jika terlihat oleh orang lain sedang berbincang-bincang dengan burung peliharaan kita, sehingga kita lebih sering bersiul dihadapan burung peliharaan dibanding berbicara untuk tujuan pendekatan.

Mandi dengan cara dipegang
Alternatif lain untuk menjinakan burung yang masih liar dan tidak mau jinak adalah memandikan burung tersebut dengan cara dipegang, seperti yang biasa dilakukan oleh orang tua-orang tua kita yang mencoba menjinakan burung perkutut ataupun ayam jago kesayangannya.
Mandi dengan cara dipegang juga termasuk salah satu metode yang peluang keberhasilannya lebih besar dibanding mandi dengan cara disemprot hingga basah kuyup. Pegang burung dengan cara yang tepat, lalu gunakan bak mandi atau baskom air untuk memasukan sebagian tubuh burung ( dengan kepala di atas ! ) kedalam wadah air tersebut lalu diangkat dan diusap merata dengan tangan kita. Pada burung paruh bengkok seperti lovebird, parkit dan nuri mandi dengan cara ini bisa langsung membuat mereka jinak dalam beberapa kali perlakuan.
Pada burung cucak hijau, kacer atau burung kicauan lain, pertama kali diberikan terapi tersebut burung akan merasa kaget dan sedikit stress sehingga mengurangi intensitas kicauannya, tetapi jika dilakukan secara rutin misalnya dua kali sehari, maka burung akan mulai menganggap hal tersebut sebagai bagian dari perlakuan normal dan juga burung akan mulai menganggap tindakan tersebut sebagai hukuman yang secara perlahan burung akan mulai memberikan perubahan sikap ( melunak ) terhadap kita dalam waktu beberap hari.
Setelah burung dimandikan dengan cara tersebut , segera berikan makanan kesukaannya agar burung menganggap bahwa proses tersebut berakhir dengan menyenangkan karena bisa mendapatakan makanan yang segar dan lezat.

Beberapa burung kicauan seperti wambi atau burung jenis lainnya yang memiliki sifat liar atau susah jinak, ternyata bisa ditaklukan dengan menghadirkan pasangannya atau burung sejenis yang berbeda jenis kelamin. 
Penjinakan ini biasanya dilakukan dengan cara memandikan burung hingga basah kuyup lalu ditempel dengan burung betina yang sudah jinak ( sukur - sukur burung betina tersebut sudah jinak total ) , selama ditempel burung tersebut diberikan terapi penjinakan misalnya memberikan serangga dengan tangan yang sebelumnya dicontohkan pada burung betinanya, atau sambil mempermainkan burung betina ( misalnya menyuruh burung betina mematuki tangan kita ) kita memberi pengertian pada burung jantan tersebut bahwa kita bukan sesuatu yang harus ditakutkan.
Dengan melakukan hal tersebut secara rutin, dalam waktu yang tidak terlalu lama, burung yang susah jinaknya tersebut akan cepat menjadi jinak. dan selanjutnya bisa anda berikan lagi tahap berikutnya yaitu penjinakan total jika diinginkan.

Itulah hal-hal yang menjadi penyebab burung tidak mau jinak dalam waktu yang cukup lama. 


Sumber :  http://www.agrobur.com