Menjinakan burung seharusnya sudah bukan lagi menjadi
pertanyaan banyak kicau mania karena cara untuk ini sudah banyak diulas tuntas
di semua media termasuk di agrobur.com, namun faktanya ternyata masalah ini
tetap menjadi pertanyaan yang klasik dari sebagian besar penggemar burung
kicauan di Indonesia , terlebih mereka yang memiliki masalah burung
peliharaannya yang tetap tidak mau jinak meski sudah dirawat selama
berbulan-bulan bahkan mencapai setahun.
Sebelum berlanjut pada pokok permasalahan, ada baiknya kita
memperhatikan beberapa kondisi psikologis dari burung tersebut, misalnya:
Jika burung bakalan dalam satu hari perawatan langsung
diberi terapi penjinakan, misalnya dimandikan dengan basah dan diletakan di
tempat yang ramai, maka yang ada adrenalin mereka akan selalu meningkat, yang
mengakibatkan mereka akan merasa tidak tenang dan selalu bersifat curiga serta
waspada, gerakan dikit saja dari kita mereka langsung pontang-panting didalam
sangkarnya. Jika beberapa hari burung
terus dipaksakan di tempat ramai yang membuat adrenalin mereka selalu naik,
maka sudah bisa dipastikan proses penjinakan akan mengalami kegagalan atau bisa
berlangsung lebih lama dari yang biasanya.
Itulah sebabnya mengapa masih banyak pengemar burung yang
mengaku burungnya tetap tidak mau jinak meski sudah dirawat selama
berbulan-bulan atau tahunan .
Maka metode berikut bisa anda coba sebagai alternatif dari
proses penjinakan untuk burung yang lama tidak mau jinak.
Proses pendekatan
melalui ucapan
Pada tahap ini, kita tidak perlu menggantung burung di
lokasi yang ramai untuk menghindari mereka menjadi liar kembali, cukup ditempat
yang tenang saja agar proses penjinakan ini bisa berjalan dengan cepat.
Proses pendekatan bisa dilakukan dan sebaiknya memang harus dilakukan sebagai alternatif dalam
proses penjinakan burung yang masih liar ini, pendekatan tersebut bisa saja
berupa obrolan santai, sapaan ataupun panggilan akrab terhadap burung yang akan
anda jinakan tersebut.
Burung seperti halnya mahluk hidup seperti kucing, anjing bahkan kuda, mereka memiliki naluri dan insting untuk
menanggapi perkataan dari manusia termasuk panggilan dan sapaan dengan demikian
kita akan mencoba mengambil kepercayaan mereka dengan menggunakan teknik
pendekatan melalui kata-kata, misalnya jika kita mau memberi makan burung ,
ucapkan salam lalu sambil ajak bicara burung tersebut untuk tenang dalam
kata-kata yang lembut , lakukan dengan rutin setiap kali kita melakukan
aktivitas perawatan misalnya memandikan mereka, membersihkan kandangnya atau
sambil memberikan pakan serangga seperti jangkrik.
Sebenarnya metode ini cukup efektif karena terbukti banyak
dilakukan oleh banyak penggemar burung di seluruh dunia, namun bagi kita
mayoritas penggemar burung di Indonesia tampaknya hal tersebut merupakan suatu
hal yang berhubungan dengan gengsi atau sungkan jika terlihat oleh orang lain
sedang berbincang-bincang dengan burung peliharaan kita, sehingga kita lebih sering
bersiul dihadapan burung peliharaan dibanding berbicara untuk tujuan
pendekatan.
Mandi dengan cara
dipegang
Alternatif lain untuk menjinakan burung yang masih liar dan
tidak mau jinak adalah memandikan burung tersebut dengan cara dipegang, seperti
yang biasa dilakukan oleh orang tua-orang tua kita yang mencoba menjinakan
burung perkutut ataupun ayam jago kesayangannya.
Mandi dengan cara dipegang juga termasuk salah satu metode
yang peluang keberhasilannya lebih besar dibanding mandi dengan cara disemprot
hingga basah kuyup. Pegang burung dengan cara yang tepat, lalu gunakan bak
mandi atau baskom air untuk memasukan sebagian tubuh burung ( dengan kepala di
atas ! ) kedalam wadah air tersebut lalu diangkat dan diusap merata dengan
tangan kita. Pada burung paruh bengkok seperti lovebird, parkit dan nuri mandi
dengan cara ini bisa langsung membuat mereka jinak dalam beberapa kali
perlakuan.
Pada burung cucak hijau, kacer atau burung kicauan lain,
pertama kali diberikan terapi tersebut burung akan merasa kaget dan sedikit
stress sehingga mengurangi intensitas kicauannya, tetapi jika dilakukan secara
rutin misalnya dua kali sehari, maka burung akan mulai menganggap hal tersebut
sebagai bagian dari perlakuan normal dan juga burung akan mulai menganggap
tindakan tersebut sebagai hukuman yang secara perlahan burung akan mulai
memberikan perubahan sikap ( melunak ) terhadap kita dalam waktu beberap hari.
Setelah burung dimandikan dengan cara tersebut , segera
berikan makanan kesukaannya agar burung menganggap bahwa proses tersebut
berakhir dengan menyenangkan karena bisa mendapatakan makanan yang segar dan
lezat.
Beberapa burung kicauan seperti wambi atau burung jenis
lainnya yang memiliki sifat liar atau susah jinak, ternyata bisa ditaklukan
dengan menghadirkan pasangannya atau burung sejenis yang berbeda jenis
kelamin.
Penjinakan ini biasanya dilakukan dengan cara memandikan
burung hingga basah kuyup lalu ditempel dengan burung betina yang sudah jinak (
sukur - sukur burung betina tersebut sudah jinak total ) , selama ditempel
burung tersebut diberikan terapi penjinakan misalnya memberikan serangga dengan
tangan yang sebelumnya dicontohkan pada burung betinanya, atau sambil
mempermainkan burung betina ( misalnya menyuruh burung betina mematuki tangan
kita ) kita memberi pengertian pada burung jantan tersebut bahwa kita bukan
sesuatu yang harus ditakutkan.
Dengan melakukan hal tersebut secara rutin, dalam waktu yang
tidak terlalu lama, burung yang susah jinaknya tersebut akan cepat menjadi
jinak. dan selanjutnya bisa anda berikan lagi tahap berikutnya yaitu penjinakan
total jika diinginkan.
Itulah hal-hal yang menjadi penyebab burung tidak mau jinak
dalam waktu yang cukup lama.
Sumber : http://www.agrobur.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar