Banyak kicaumania, khususnya pemilik burung kacer, yang tidak mengetahui apakah gaconya benar-benar siap tempur, atau justru sedang murung. Ketika mereka tidak tahu, lalu memaksakannya turun di sebuah even, maka potensi burung mengalami drop atau jatuh mental sangat tinggi. Apalagi saat ia mendengar suara kacer lain yang lebih keras, menekan, dan kharismatik.
Tetapi kalau Anda sudah cukup lama dalam menyelami dan memahami karakter burung kacer, hal ini tentu bisa dihindari sejak dini. Artinya, gaco sehebat apapun, apabila kondisinya memang tidak siap tempur, ya jangan dipaksa turun demi memburu hadiah uang berlimpah.
Setiap individu kacer memiliki karakter, tingkah laku, atau kebiasaan yang tidak selalu sama dengan individu kacer lainnya. Di sinilah dituntut kejelian dalam memahami ketiga hal tersebut pada kacer: karakter, tingkah laku, dan kebiasaan.
—
Berikut ini beberapa tanda perilaku kacer, dengan objek gaco Senpi,
yang jelas sudah dikenali Andre selaku sang pemilik. Anda, selaku
pemilik kacer, bisa membandingkannya untuk mencari-cari setelan dan
tanda yang tepat pada burung kesayangan di rumah. Siapa tahu bisa
menjadi inspirasi Anda.Dalam kondisi fit dan siap tarung, Senpi biasanya akan bunyi sendiri ketika kerodong dibuka separo, lalu digantung di pinggir lapangan atau di pedok (paddock) saat istirahat.
“Kalau sedang istirahat di pedok atau pinggir lapangan, kerodong dibuka separo, kemudian burung mau bunyi sendiri, maka itu pertanda dalam kondisi siap tempur. Hampir dipastikan Senpi akan mau nampil edan-edanan, mengeluarkan seluruh senjata pamungkasnya, ngeroll nembak dengan speed super-rapat, dan volume dahsyat bin tembus,” kata Andre.
Senin – Rabu di kandang umbaran
—
Tentu saja untuk membuat kacer selalu dalam kondisi fit dan siap
tempur, diperlukan konsistensi dalam perawatan harian dan perawatan
khusus lomba. Sejak Senin hingga Rabu, Senpi dimasukkan dalam kandang
umbaran sepanjang 5,5 meter.Aktivitas mandi dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu pagi dan sore. Penjemuran hanya sebentar, sekitar 15-25 menit. Hal ini dilakukannya setiap pagi hari, ketika matahari masih miring dari timur, sehingga burung merasa hangat.
Adapun extra fooding (EF) yang diberikan untuk rawatan harian hanya berupa jangkrik, yaitu 5 ekor pada pagi hari dan 5 ekor lagi pada sore hari. “Saya tidak menggunakan kroto untuk Senpi,” kata Andre.
Nah, kalau mau lomba, maka porsi jangkrik di hari Sabtu (H-1) ditingkatkan menjadi 7-7. Tetapi pada hari lomba (Minggu), porsi jangkrik kembali normal.
Dengan perawatan seperti inilah, kacer Senpi terus mencetak prestasi demi prestasi di berbagai even regional maupun nasional. Andre membesut burung ini sejak masih trotol, dan kini umurnya sekitar 3 tahun.
“Jadi, Senpi terbilang kacer yang masih muda. Karena itu, saya sampai sekarang masih perlu menata agenda lomba untuknya, sehingga tidak terlalu sering diturunkan. Idealnya sih, untuk kacer muda, jangan ditarungkan dulu setiap minggu. Itu yang selama ini saya lakukan,” tuturnya.
Sumber : http://omkicau.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar