Sebagian besar burung berkicau yang dipelihara kicaumania di Indonesia merupakan jenis pemakan serangga, misalnya murai batu, kacer, dan cendet. Ada juga burung pemakan buah yang dalam perawatan manusia diberi extra fooding (EF) serangga, seperti cucak hijau.
Tujuan utama pemberian pakan serangga adalah untuk membantu agar kondisi burung selalu fit, aktif, dan rajin berkicau. Selain terpenuhi kebutuhan protein hewani yang berasal dari pakan serangga, ternyata beberapa jenis burung berkicau juga sering mengkonsumsi kacang-kacangan untuk memenuhi kebutuhan protein nabatinya.
Seperti diketahui, protein berfungsi untuk mendukung pertumbuhan, mengganti sel / jaringan tubuh yang rusak, pembentukan enzim-enzim yang diperlukan, serta membantu peningkatan hormon.
Berdasarkan sumbernya, protein bisa dibedakan menjadi protein hewani dan protein nabati. Protein hewani ini diperoleh burung dari jangkrik, ikan, telur, kroto, ulat, dan sejenisnya. Adapun protein nabati bisa didapatkan dalam tanaman, seperti kacang-kacangan, sawi, tauge, jagung, dan dedak.
Selama ini, kita cenderung memberikan protein hewani kepada burung kacer dan murai batu, sehingga protein nabati nyaris terabaikan. Dalam batasan tertentu, protein nabati ini sebenarnya sudah terkandung dalam pakan kering (voer).
Protein nabati sangat berguna ketika burung menghadapi pergantian musim (pancaroba), misalnya dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya. Bagus juga diberikan kepada burung yang sedang mabung, dan burung yang sedang berkembangbiak atau sedang merawat anak-anaknya.
Selama ini, kacang-kacangan sangat disukai oleh burung-burung non-pemakan serangga seperti:
- Semua jenis burung kenari dan finch.
- Semua jenis burung paruh bengkok (parrot), termasuk lovebird dan serindit.
- Burung perkutut
- Burung derkuku
- Burung puter
- Burung merpati
- Semua jenis burung dari keluarga gagak-gagakan, termasuk cililin, tangkar cetrong, atau tangkar kambing.
- Gelatik wingko.
- Burung rambatan.
- Burung kardinal.
- Burung pelatuk.
- Pleci dan kemade / cabe-cabean.
Kacang tanah atau peanut / groundnut (Arachis hypogaea) adalah pakan yang termasuk dalam kelompok biji-bijian. Kacang tanah memang memiliki kandungan lemak cukup tinggi (45%), tetapi proteinnya juga tinggi (25%).
Kandungan gizi lainnya pada kacang tanah adalah zat besi (Fe), kalsium (Ca), fosfor (P), vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin E, vitamin K, lesitin, kolin, dan sebagainya. Karena itu, kacang tanah sangat baik untuk burung peliharaan, baik kicauan maupun non-kicauan.
Melihat berbagai kandungan nutrisi di atas, maka kacang tanah sangat bermanfaat bagi burung, terutama sebagai antistres, meningkatkan kesuburan / fertilitas, meningkatkan memori burung (dalam meniru suara lain), mampu merangsang burung agar lebih rajin bunyi, dan membantu mengatasi over birahi.
Cara memberikan kacang tanah kepada burung peliharaan
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan ketika memberikan kacang tanah kepada burung peliharaan, misalnya diberikan dalam bentuk utuh, halus (sudah ditumbuk), atau dicampur dengan voer. Kacang tanah mudah didapat di warung, pasar tradisional, maupun pasar modern.
Biasanya burung-burung berukuran besar bisa mengkonsumsi kacang tanah dalam bentuk utuh maupun butiran kasar. Tetapi untuk burung-burung kecil sebaiknya diberikan dalam bentuk bubuk.
Tidak mudah untuk membiasakan burung pemakan serangga dalam perawatan manusia agar mau mengkonsumsi kacang tanah. Tetapi melalui cara atau perlakuan tertentu, kesulitan itu biasanya bisa teratasi. Cara pemberiannya bisa dilakukan seperti berikut ini :
- Setelah dikupas kulitnya, kacang tanah dimasak dalam wajan atau panci tanpa minyak (disangrai) supaya menjadi kering.
- Jika sudah dingin (suhu normal), kacang bisa diberikan kepada burung dalam bentuk potongan utuh atau ditumbuk terlebih dahulu agar menjadi serbuk atau bubuk.
- Kacang bisa diletakkan dalam wadah pakan terpisah atau dicampurkan dengan voer.
- Melatih burung makan kacang bisa dilakukan dengan mengangkat voernya, lalu memantau apakah burung mau makan kacang tersebut. Jika menyukainya, voer bisa dipasangkan kembali karena kacang tanah di sini berfungsi sebagai pakan tambahan pendamping voer.
Sumber : http://omkicau.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar