Kamis, 06 Maret 2014

Cegah kacer bagong dengan unthulan ala Koh Gun Surabaya

kacer mbedesi atau kacer mbagongPunya burung kacer mbagong atau mbedesi memang momok bagi pemain. Betapa tidak, bila sedang asyik ditampilkan, ngerol dan nembak, ekornya ngebyak-ngebyak, tiba-tiba dadanya membusung, mekrok. Burung akhirnya tak dapat nilai yang bagus. Sang pemilik pun akhirnya down melihat jagoannya bagong. Bagaimana sih sebenarya kacer mbagong itu? Apa bisa benar-benar diatasi? 
Tips apalagi yang bisa dibagikan? Ini ada catatan Agrobis Burung dari obrolan reporternya dengan Om Gunawan Uranus, pemain yang juga kolektor kacer Surabaya. Sebenarnya apa yang disampaikannya hampir sama dengan apa yang saya tulis pada artikel Lagi-lagi kacer bagong. Namun demikian ada tips tambahan, khususnya soal pemakaian “unthulan”.
Menurut Gunawan, burung kacer yang mbedesi bisa disebabkan karena pemberian ekstratooding yang kurang tepat. Karena itu, sang pemiliknya, mesti rajin mengotak-atik menu eksfoodnya sampai ditemukan pola eksfoodnya sehinggabùrung tersebut tak mbagong lagi.
“Nah, tiap burung beda-beda porsi jangkriknya, ada hariannya lima ekor pagi lima ekor sore. Ada yang kurang dan itu, ada juga yang lebih dan itu. Semua itu yang tahu adalah pemiliknya sendini,” tegas Koh Gun, panggilan akrabnya.
Diberi unthulan
Cara lain, yang juga bisa mengatasi kacer mbagong yakni dengan member unthulan. Atau burung-burung kecil yang bisa dijadika pelampisan nafsu si kacer tersebut. Caranya, burung-burung unthulan itu seperti emprit/peking ditaruh satu sangkar dengan kacer. Biarkan kacer tersebut menghajar emprit itu sampai puas.
“Ada juga yang diterapi dengan kacer biasa dengan cara didekatkan antar sangkar atau sangkarnya sejajar, untuk menghilangkan sifat buasnya,” tegasnya.
Tapi kacer untulan, jangan yang betina. Kalau kacer cewek, dia nanti malah birahi dan minta kawin. Karena itu, carikan kacer jantan yang cukup umur. “Kacer yang mbedesi atau yang tidak, sebaiknya dijauhkan dan burung fighter Iainnya, seperti murai. Boleh satu rumah, cumani letaknya mesti dipisah. Jangan sampai bertemu sesame burung fighter. Kalau cuman dengar suaranya, tak jadi masalah,”katanya.
Exfood ditambah
Ada statemen bahwa bila kacer mbagong, maka harus dikurangi jatah eksfoodnya. Nah, pemahaman demikian menurut beberapa pakar adalah keliru. ”Malahan, kalau menurut saya, kacer mbedesi harus digenjot eksfoodnya. Kalau dikurangi, bisa-bisa dia malah ngedrop. Kalau ngedrop, kita sediri yang rugi,” tambah pemain Surabaya yang eksis di kacer.
Ada juga yang berkata demikian: kacer mbagong tak mau tarung. Ini juga pendapat yang keliru. Kacer yang baik, punya daya tempur yang bagus di lapangan, pasti punya sifat mbagong. Hanya saja, sang pemilik dengan cerdas bisa mengendalikan sifat itu. “Statemen itu adalah senjata bagi blantik-blantik yang ingin bujuki orang awam,” kata Irwan, pemain Surabaya.

Selain mbagong, ada juga kacer yang terlalu fighter, istilahnya ngefong. Solusinya adalah dikerodong double.
“Atau sekarang kan banyak kerodong-kerodong yang tebal, nah itu bisa dipakai untuk mengatasi kacer yang kayak begini. Sekali lagi saya tandaskan bahwa yang tahu persis karakter burung adalah pemiliknya sendiri. Karena itu jalan terbaik adalah belajar dengan burung itu. Dipelajari karakter dan maunya gimana sehingga tahu resep apa yang diberikan. Kalau tips-tips dan orang lain itu sebatas trik alternatif. Bisa pas, bisa juga tidak,” tandas Koh Gun.

Sumber :  http://omkicau.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar