Senin, 10 Maret 2014

Murai Air Sang Pemaster Bersuara Joss !!!

Murai air (Heteropahasia Picaoides), dibeberapa daerah dikenal dengan nama muarai besi, murai laut, air mancur, dalam bahasa inggris disebut long tail sabia dan beberapa sebutan lainnya. Ali-Kenari-03 Burung yang termasuk keluarga Timaliidae ini penyebarannya meliputi Indonesia, Malayasia, Bhutan, China, Laos, Myanmar, Nepal, Thailand dan Vietnam. Burung yang habitatnya di hutan subtropis atau tropis yang berada didaerah rendah sampai pegunungan ini, mempunyai sosok hampir sama dengan Murai Batu, tetepi ekornya yang panjang terlihat kaku kemudian warna bulunya didominasi warna abu-abu, dibagian sayap berwarna hitam ada plek putih dan diekor bagian bawah serta ujung ekor ada warna-warna putih plek.

Di Indonesia burung ini banyak terdapat di pulau sumatra, tetapi dikarnakan warna buluu dan juga suaranya dianggap kurang menarik, maka dipasaran pedagang burung banyak yang tidak mau menyediakan atau menjualnya dengan alasan kurang peminat. Tetapi alasan tersebut tidak berlaku untuk para penjual burung yang sudah tau cara perawatan dan juga pangsa pasar burung ini, untuk burung master sebetulnya muarai air sangat bagus dengan suara yang mirip suara air mancur, tur…tur…tur yang dibawakan dengan lantang dan tajam. Adapun mengenai suara burung murai air jantan dan betina, bisa dibilang hampir sama.
Menurut pengamatan dan pengalaman penulis , di tahun 2001-2002 an harga pasaran burung ini di pasar burung Suka Haji Bandung, berkisar diharga Rp. 50.000,- s/d Rp. 150.000,- an dan waktu itu burung ini dipakai untuk memaster burung Murai Batu.
Tetapi dari pengamatan penulis tahun 2010 an sampai sekarang , burung ini jarang sekali ditemukan dipasaran. Menurut salah seorang pedagang di pasar burung Suka Haji yang akrab dipanggil Abang , murai air sebetulnya sudah banyak yang membutuhkan untuk dijadikan sebagai burung master, terutama sebagai master untuk Murai Batu. Tetapi, dikarenakan sudah banyak kicaumania yang mengetahui keistimewaan burung pemakan serangga ini. Harga bakalannya saja yang baru ditangkap dan belum mau makan pur sudah sudah berkisar diharga Rp. 150.000,-an keatas dan itu pun pembeliannya harus dalam jumlah banyak (partel).

ali-Kenari-02Adapun harga murai air yang sudah rawatan lama dan rajin bunyi, berkisar diharga Rp. 500.000,-an keatas. Adapun mengenai cara perawatan burung ini bisa dibilang tidak terlalu sulit. Yang perlu diperhatikan adalah pemberian EF berupa Kroto, Jangkrik ataupun ulat Hongkong yang harus kontinyu diberikan setiap hari seperti halnya untuk jenis burung pemakan serangga lainnya ( Pentet, Tledekan, Murai Batu dan lain-lain).
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah dalam hal mandi , karena burung ini suka sekali mandi. Adapun dalam hal penjemuran, menurut pengalaman penulis. Burung ini cukup dijemur 30-60 menit dibawah jam 10 pagi dan sore hari sekitar pukul 15.30 WIB, burung ini juga akan rajin berbunyi jika dipelihara perpasangan jantan dan betinanya

Sumber :  http://ronggolawe.info

Tidak ada komentar:

Posting Komentar