Kamis, 06 Maret 2014

Gaya unik kenari Golden Boy milik Om Iyes

Keberhasilan kenari Golden Boy mencetak double winner dalam even Halim Cup di Jalan Raya Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (19/5) lalu membuat sang pemilik, Om Iyes Puri 27, memiliki amunisi kenari yang makin lengkap. Sebelumnya, ia juga memiliki beberapa kenari jawara seperti Panser, Karina, dan Symphony. Apa rahasia di balik kesuksesan Om Iyes dalam mengorbitkan kenari-kenari jawara?
Nama Om Iyes memang sudah tidak asing lagi bagi komunitas kicaumania di wilayah Jabodetabek, terutama yang sering mengantar burungnya dari lomba ke lomba. Dulu, pengusaha resto di bilangan Jl Sudirman Jakarta ini lebih dikenal sebagai pengorbit anis merah. Dua gaco anis merahnya pernah langganan juara, yaitu Ratu dan Racun.
Belakangan ini, dia lebih menekuni kenari, terutama setelah melihat banyak pemain di kelas kenari. Ternyata Om Iyes juga sukses melahirkan beberapa kenari berprestasi. Setelah mengorbitkan Panser, Karina, dan Symphony, di mana ketiganya juga masih berprestasi, kini muncul debutan baru yang cukup sensasional: Golden Boy.
Hasil nyeri yang ditorehkan Golden Boy di Halim Cup, dengan mengalahkan gaco-gaco mapan, membuat burung ini mulai diperhitungkan pelomba lainnya. “Ini sekadar test cace sebelum menuju Piala Raja,” kata Om Iyes.
Kenari Golden Boy, gayanya mirip anis merah sedang teler.
Kenari Golden Boy, gayanya mirip anis merah sedang teler.
Dua kelas yang disediakan panitia Halim Cup, yaitu Titanic dan Si Kumbang, dilahap habis Golden Boy tanpa sisa. “Sebelumnya saya memang lebih sering membawa Shimphony ke lapangan. Sekarang saatnya mengorbitkan GB (Golden Boy), andalan baru saya,” tambah dia.
GB yang merupakan jenis F1 memiliki postur besar dengan warna kuning. Suaranya kristal dengan lagu standar (non-isian) dan cengkok mewah. Gayanya pun unik, suka goyang kepala ke kiri dan kanan mirip anis merah. “Gayanya seperti anis merah teler wiper lebar kiri-kanan,” ujar sang pemilik.
Golden Boy sebenarnya debutan baru, yang disiapkan Om Iyes sebagai pelapis kenari Symphony. Selama ini, Symphony sudah mengantongi seabrek gelar juara di berbagai even, baik yang diselenggarakan Pelestari Burung Indonesia (PBI), BnR, maupun event organizer (EO) lainya. “Meski statusnya saat ini sebagai pelapis, Golden Boy punya kualitas sama seperti Symphony,” tambah Om Iyes.
Kenari Symphony, langanan juara di Jabodetabek.
Kenari Symphony, langanan juara di Jabodetabek.
Perawatan Golden Boy
Lalu, bagaimana kiat Om Iyes merawat GB yang notabene gaco baru sehingga bisa mencetak double winner di Halim Cup? Berikut ini penjelasannya:
  • Pagi hari, setelah gantangan dikeluarkan, burung langsung dianginkan-anginkan.
  • Selanjutnya, burung mandi. Om Iyes menyediakan bak mandi kecil, sehingga burung mandi sendiri.
  • Habis mandi, burung dijemur selama 1 jam.
  • Selama burung dijemur, Om Iyes menyiapkan sarapan pagi untuk gaco barunya. Extra fooding (EF) terdiri atas telur puyuh rebus (cukup separo) dan sebilah apel merah. Buah biasanya diberikan berselang-seling dengan sayuran seperti oyong.
  • Habis dijemur, burung langsung diberi EF yang sudah sudah disiapkan tadi
Sehari-hari, Golden Boy tidak pernah menggunakan kandang umbar. Jadi cukup di kandang harian saja. Khusus menjelang lomba, kandang biasanya dipindah ke tempat yang berbeda.
Meski debutan baru, Om Iyes berencana menurunkan Golden Boy ke Piala Raja di Taman Candi Prambanan, 9 Juni mendatang. Tentu sang jawara Symphony juga ikut dibawa. Apapun hasilnya, GB dan Symphony siap bersaing dengan kenari-kenari terbaik di Indonesia.

Sumber : http://omkicau.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar