Senin, 10 Maret 2014

Cucak Jenggot Masteran Yang Diperhitungkan

222Cucak Jenggot merupakan burung endemik (asli) Indonesia, yang banyak terdapat di pulau Jawa dan Sumatera serta di sebagian kecil pulau lainnya. Burung yang memiliki suara crecetan dan pik-pik ini, akhirnya mengilhami para penggemar burung untuk menjadikanya sebagai burung masteran (pelatih), bagi burung-burung kicauan miliknya yang lain, seperti muray batu, cucak hijau, pentet dan burung lainya.
Seiring dengan waktu, burung yang awalnya hanya berfungsi sebagai burung masteran ini, pada tahun 2001 mulai dilombakan dan hingga sekarang ini menjadi salah satu burung favorit bagi kicaumania untuk memilikinya. Karena disamping sebagai burung master, bisa juga dijadikan sebagai burung lomba, dua manfa’at sekaligus bisa didapat dari memiliki burung jenis cucak jenggot ini.
Dari sisi perawatan pun burung ini sangat mudah,buah-buahan, voor dan serangga menjadi menu sehari-hari yang harus diberikan kepada burung ini. Disamping pemberian air minumnya, mandi menjadi salah satu kebutuhan bagi burung ini, agar selalu memiliki bulu yang bersih dan mengkilap. Memandikan burung kesayangan, menjadi hal yang sangat menyenangkan bagi pemilik/perawat burung, ada kepuasan lain yang didapat oleh pemilik, disamping sebagai salah satu cara untuk melihat kondisi kesehatan dari burung miliknya itu, pemberian vitamin harus dilakukan,agar burung tetap dalam kondisi yang prima.
Burung yang memiliki suara crecetan yang khas ini,mempunyai karakter masing-masing ketika dia bersuara, ada yang crecetanya pendek (engkel), sedang (double) dan panjang-panjang (ropel/dalam satu tarikan napas ) ketika mengeluarakan suara crecetanya. Terkadang burung inipun bisa menirukan suara burung jenis lain, yang masih satu frekuensi dengan karakter suara yang dimilikinya, suara burung gereja, siri-siri, cililin dan suara burung lainya yang dapat dia rekam (tergantung kecerdasan). Dapat membawakan suara burung lain ketika dilombakan, akan menambah point penilaian dari juri, disamping harus memenuhi kriteria penilain lainya,tetapi itu juga tergantung dari berapa persen suara isian yg bisa dibawakannya.
Masteran burung ini sejak usia dini (usia 1 minggu) adalah waktu yang sangat tepat untuk dilakukan, karena pada usia ini, burung masih dalam keadaan polos memory nya,pemasteran akan menjadikan burung cucak jenggot tersebut, memiliki suara sesuai dengan apa yang di inginkan oleh pemiliknya, tidak seperti burung hasil tangkapan dari hutan,yang hanya memiliki suara crecetan dan pik-pik, khas aslinya.
Dengan mengambil anakannya ketika masih berumur 1 minggu,akan membuat burung ini tetap lestari, karena indukanya akan bertelur lagi 2 minggu setelah anakannya diambil, hal ini adalah langkah yang tepat ,agar kelestarian di alamnya tetap terjaga, langkah  serupa ini bisa dilakukan juga terhadap burung-burung jenis lainya, agar hobby dan lomba burung tetap lestari.
Harga burung cucak jenggot bakalan berkisar antara Rp 350.000  sampai Rp. 400.000,- tetapi untuk burung yang masih lolohan bisa lebih tinggi dari itu, karena burung lolohan masih bisa dikondisikan sesuai dengan keinginan pemiliknya, disamping sudah langkanya burung tersebut di hutan.(sampai saat ini masih belum bisa ditangkarkan). Untuk harga yang sudah siap dilombakan antara Rp 750.000 sampai Rp. 1000,000,- bahkan bisa mencapai puluhan juta tergantung dari prestasi burung tsb.
Untuk membedakan jenis kelamin antara jantan dan betina,bisa dilihat dari bentuk tubuh dan ciri khas lainya,untuk jantan memiliki postur badan yang lebih besar ,bentuk kepala lebih besar, warna paruh dan bulu yang lebih gelap,dibanding betinanya.
Melihat phenomena lomba yang terjadi sekarang ini, kelas cucak jenggot masih akan tetap ramai di ikuti oleh peserta, walaupun di sebagian daerah hanya ada beberapa pesertanya saja, tetapi masih akan tetap ada kelasnya disetiap lomba

Sumber : http://ronggolawe.info

Tidak ada komentar:

Posting Komentar